Berani meminta maaf dan bersedia untuk saling memaafkan merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah hubungan sosial. Sebab, sekuat apa pun manusia menghindari kesalahan, akan ada saatnya ia alpa dan akhirnya menimbulkan konflik dengan sesama.
Namun, tidak hanya berhenti sampai di sana. Setelah saling meminta maaf dan memaafkan, ada berbagai hal yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki sebuah hubungan pascakonflik, beberapa di antaranya adalah:
1. Tidak melakukan kesalahan yang sama
Suatu konflik bisa terjadi karena adanya kesalahan dari masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya. Ketika konflik tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan saling meminta maaf dan memaafkan, hendaknya setiap pihak tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Hal ini dapat menjadi bukti keseriusan untuk memperbaiki hubungan setelah konflik selesai.
2. Tidak mengungkit kesalahan yang telah lalu
Jika kita terus mengungkit kesalahan seseorang di masa lalu, artinya kita belum sepenuhnya memaafkannya dan sulit bagi kita untuk dapat menyongsong masa depan yang lebih baik dengannya. Hal tersebut akan berakibat buruk, terlebih jika ternyata orang yang bersangkutan sudah menunjukkan penyesalannya dan berubah menjadi lebih baik.
Karenanya, ketika kita sudah saling memaafkan dengan seseorang, ada baiknya apabila kita berusaha untuk move on jika memang kita ingin memberinya kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan membuka lembaran baru.
Jika memang kita tidak mampu memercayainya lagi, berpisah barangkali menjadi hal yang lebih baik. Sebab, sebuah hubungan tanpa adanya kepercayaan hanya akan dipenuhi prasangka buruk dan perselisihan.
3. Belajar dari perselisihan yang telah lalu
Perselisihan yang pernah terjadi hendaknya menjadi bahan pembelajaran bagi setiap pihak yang terlibat, agar konflik yang sama tidak kembali terjadi di kemudian hari. Sebab, sejatinya konflik atau perselisihan dapat menjadi sarana bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk bisa lebih saling memahami karakter masing-masing. Hal itu membantu mereka untuk bisa menyelesaikan permasalahan di masa mendatang dengan lebih baik, tanpa perlu terjadi pertengkaran.
Demikian tiga hal yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki hubungan pascakonflik. Semoga bermanfaat!
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Apa Itu Silent Treatment, Penyebab Perceraian Faby Marcelia dan Revand Narya
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
ICW Curigai Loyalis Ganda, KPK Era Setyo Budiyanto Bisa Picu Konflik Kepentingan Imbas Diisi Polisi, Jaksa hingga Hakim?
-
Ulasan Buku 'Manusia Target', Cara Efektif dan Efisien Mengerjakan Tugas
-
Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan? Kenali Ciri-ciri dan Dampaknya
Lifestyle
-
3 Calming Toner Berukuran Jumbo, Solusi Hemat untuk Redakan Kemerahan
-
3 Varian Serum dari Bio Beauty Lab, Ampuh Atasi Kulit Kusam hingga Penuaan
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
Terkini
-
5 Drama Korea Kim Min Kyu yang Wajib Masuk Watchlist, Teranyar 'Bitch and Rich 2'
-
G-Dragon Gandeng Daesung dan Taeyang BIGBANG dalam Lagu Home Sweet Home
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
-
Misteri Kerajaan Bawah Laut dalam Novel Pearlspire Kingdom