Membagikan cerita pribadi secara berlebihan sering juga disebut oversharing. Hal ini menandakan bahwa kita terlalu berlebihan bercerita mengenai hal pribadi ke orang lain. Sikap ini tentunya kurang dianjurkan, berikut tandanya.
1. Gemar mengisi suatu percakapan dengan cerita pribadi
Dalam suatu kelompok komunikasi, seharusnya dalam sekelompok itu semuanya bercerita tidak hanya tertuju pada satu orang saja. Nah, jika dalam grup itu kamu bercerita kisah pribadi sepanjang waktu. Hal itu sudah menunjukkan bahwa kamu terlalu berlebihan dalam membagikan cerita pribadi.
Beri orang lain kesempatan yang sama untuk bercerita mengenai diri mereka juga. Tidak ada salahnya jika kita bercerita mengenai kehidupan pribadi, tapi sewajarnya saja. Jangan berlebihan dan juga jangan mendominasi percakapan yang terisi oleh banyak orang. Kita juga harus bersedia mendengarkan kisah orang lain pula layaknya mereka mendengar kisah pribadi kita.
2. Langsung membagikan hal baik atau buruk yang kamu alami
Setiap kejadian yang kita alami tanpa butuh waktu lama langsung saja menceritakannya kepada orang lain. Jika kita berlaku demikian, maka itu salah satu tanda oversharing. Sebelum kita menceritakannya kepada orang lain, ada baiknya untuk menyaringnya terlebih dahulu.
Ada hal yang harus diceritakan dan ada yang perlu disimpan sendiri saja. Tapi jika kita tidak menyaringnya terlebih dahulu, hal itu bisa menimbulkan kekeliruan. Pada akhirnya kita juga akan menyesal karena berlebihan dalam bercerita. Beberapa diantaranya harus benar-benar disimpan secara pribadi.
3. Lebih banyak keputusan orang lain dalam kehidupanmu
Jika kita sedang mencari keputusan yang tepat, sudah tentu kita akan selalu menanyakan kepada orang lain. Itulah salah satu tanda bahwa kita oversharing. Padahal sebenarnya kamu juga harus mengambil keputusan untuk kehidupan pribadimu juga.
Jangan buat orang lain seakan menghakimi kehidupan pribadimu. Kita harus belajar bagaimana cara mengambil keputusan yang bijak dan tepat. Jika kita terus-terusan meminta pendapat dari orang lain, hal ini bisa menjadikan kita ketergantungan dan kurang mandiri. Jadi, mulailah untuk mengambil keputusan sendiri, ya.
Jika kamu memiliki ketiga ciri di atas, mulai sekarang cobalah untuk mengurangi obrolan yang didominasi oleh cerita pribadimu sendiri. Karena pada dasarnya tidak semua orang bisa menyimpan rahasia yang juga berikan. Tidak sepenuhnya orang-orang juga merasa tertarik dengan kisah pribadi yang selalu juga ceritakan.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
Fakta Menarik dari 'Smugglers', Film Baru Korea yang Penuh Bintang Korea
-
Disney Rilis 'Haunted Mansion' Tayang Juli di Bioskop, Moviegoer Merapat!
-
Film 'Galaksi' Adaptasi Wattpad Tayang di Bioskop Agustus 2023, Sudah Siap?
-
Rumbling Lanjut, Attack on Titan Final Season Tayang Musim Gugur Mendatang!
-
Doraemon Nobita's Sky Utopia Hadir di Bioskop Indonesia Bulan Juli Ini!
Artikel Terkait
-
Cara Melindungi Data Pribadi dari Viral Foto Gunakan Teknologi AI
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Pengamat: Perluasan Layanan Transjabodetabek Membantu Mengurangi Kendaraan Pribadi ke Kota Jakarta
-
Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi
-
Tips Amankan Data Pribadi, Jangan Sampai Momen Lebaran Hilang!
Lifestyle
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
4 Moisturizer dengan Cooling Effect, Segarkan Wajah di Cuaca Panas!
-
Gaya Street Style ala Moon Sua Billlie, Ini 4 Ide OOTD yang Bisa Kamu Coba!
-
4 OOTD Minimalis ala Yerin GFRIEND, Cocok untuk Gaya Harian yang Effortless
Terkini
-
5 Rekomendasi Film Korea Bertema Survival, Wajib Tonton!
-
Qodrat 2 Tembus 1 Juta Penonton, Kisah Ustadz Qodrat Masih Jadi Favorit!
-
Ulasan Novel Pak Djoko, Misteri Keluarga yang Dikemas dalam Bahasa Puitis
-
Ulasan Novel The Last Love Note: Mengikhlaskan Cinta dan Menemukan Harapan
-
KISS OF LIFE Tulis Permintaan Maaf Usai Kontroversi Pelecehan Budaya