Manusia adalah makhluk sosial yang selalu saling butuh satu sama lain. Kita sebagai manusia membutuhkan suatu hubungan dalam bentuk interaksi, komunikasi serta perbuatan lainnya dalam bentuk fisik atau pun pikiran. Tetapi, tidak setiap saat kita harus menggunakan fitrah tersebut. Pasti ada saatnya kita harus membenahi diri sendiri dan hanya fokus pada kesibukan aktivitas kita tanpa interupsi dari orang lain.
Namun, ketika kita ingin fokus untuk mengerjakan semuanya sendiri, pasti ada saja interupsi dari orang lain berupa komentar negatif, cemooh, hujatan dan lain sebagainya. Jika kita menerima itu semua, itu akan berdampak kepada pikiran dan mental kita. Hal yang harus dilakukan hanya cukup mengabaikan dan tidak peduli mereka akan mengatakan apa dan menanggapinya mau bagaimana nantinya. Kamu hanya cukup bersikap "bodo amat" ketika menemukan momen itu.
Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, saya akan membagi pengalaman hidup mengenai kondisi apa yang tepat untuk sebaiknya bersikap "bodo amat". Mari simak pembahasannya.
Saat orang Meremehkanmu
Setiap orang memiliki keahlian dan kapabilitas sesuai bidangnya masing-masing. Kamu juga pasti memiliki bidang keahlian yang memang berasal dari minatmu. Kamu berhak untuk mengikuti proses dengan cara apa pun meski ingin tampil beda untuk menunjukkan proses perkembanganmu dalam bidangmu sendiri. Terkadang, orang bisa meremehkan potensi dan kapabilitasmu karena hanya melihat dari penampilan. Atau mereka meremehkanmu dengan melihat aktivitas yang kamu lakukan sehari-hari yang padahal itu adalah bentuk proses kamu untuk berkembang.
Kamu tidak perlu menanggapi itu karena mereka tidak tahu yang sebenarnya. Cukup konsisten menjalankan prosesmu dan ketika kamu sudah sukses, orang yang dulunya meremehkanmu akan berubah pikiran serta malu sendiri. Jadi, biarkan saja.
Saat orang menghujatmu
Ini biasa terjadi di media sosial yang di mana orang-orang suka menghujat apa yang sedang atau yang telah dilakukan orang pekerja keras. Setiap orang berhak berkarya dengan konten-kontennya yang dibuat sekreatif mungkin. Tidak mudah bagi para content creator yang bekerja keras untuk mengejar pendapatan mereka yang mungkin untuk menafkahi keluarga mereka, tidak ada yang tahu. Para "netizen" di media sosial hanya bisa komentar yang tidak berbobot dan tidak mendukung hasil usahanya.
Ketika kamu ingin menunjukkan konten atau aktivitas harian kamu yang memang bagus untuk diambil teladannya, lakukan saja dan jika ada komentar yang keliatan untuk mencemoohmu, tidak perlu dipedulikan atau ditanggapi karena mereka hanya bisa komen dan tidak bisa apa-apa.
Ketika orang lain menolak niat baikmu
Hal yang satu ini cukup relate dengan kehidupan saya sendiri yang di mana kebaikan saya malah dibalas dengan respon yang buruk. Meskipun itu adalah teman sendiri, mereka tidak akan segan untuk menolak kebaikanmu dengan cara yang kurang enak. Bahkan itu bisa membuatmu kesal dan jengkel. Padahal kamu ingin melakukan itu untuk kebaikannya. Kamu bisa menunjukkan rasa kepedulianmu kepada temanmu di saat mereka kelihatan butuh. Tetapi, kadang ada teman yang memang sedang sulit dan membutuhkan sedikit bantuan seperti perhatian lebih. Saat kamu mencoba untuk care, mereka malah menolak niat baikmu itu dengan cara yang kurang enak dilihat mau pun didengar.
Ketika itu terjadi, next time kamu hanya cukup bersikap "bodo amat" dan biarkan mereka melakukan sendiri dan tanggung akibat sendiri. Karena masih ada kok orang yang mau menerima niat baikmu.
Ketika sedang menanggapi orang yang kekanak-kanakan
Biasanya, kamu akan bertemu dengan orang yang meski sudah tidak dikatakan anak-anak, tapi pemikirannya masih seperti anak-anak. Dengan kata lain, mereka belum dewasa secara pikiran. Jika kamu menanggapi mereka di saat diskusi atau sedang menghadapi masalah, lebih baik tidak dipedulikan bahkan jika dia adalah teman kamu sendiri. Karena kamu akan kerepotan sendiri ketika menanggapinya. Selain itu, mereka juga tidak akan mau mengalah meski yang akan dilakukannya itu kurang tepat.
Ketika kamu bertemu dengan kondisi tersebut, pesan dari saya cukup bersikap "bodo amat" dan jalani hidupmu sebagaimana rencana awalmu. Kamu memiliki prinsip sendiri dan mereka tidak berhak menganggu itu. Selamat berjuang dan semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dwayne Johnson, Ada Black Adam
-
Aksi Bertahan Hidup yang Gila, 3 Alasan Kamu Harus Nonton Film Bird Box
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Ryan Gosling, Terbaru Ada The Fall Guy!
-
Nelangsa di Balik Lagu 'Wish You Were Here' dari Neck Deep, Belajar Kehilangan Teman
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Lutesha, Terbaru Ada Ali Topan
Artikel Terkait
-
5 Tanda Terjebak Abusive Relationship, Begini Cara Mengakhirinya
-
5 Juta Lebih Konten Judi Online Diblokir Kominfo! Begini Cara Lapor Jika Temukan Lagi
-
Indonesia Re Gelar "Upholding Legal & Compliance Excellence for Sustainable Industry"
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
Lifestyle
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
-
Kulit Anti Belang! Ini 3 Jaket Anti UV Terbaik untuk Olahraga dan Motoran
Terkini
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu