Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Beberapa Hal yang Dikategorikan Diam Bukan Emas (unsplash/kristine flour)

Ada pepatah lama bahwa “Diam itu Emas, Bicara itu Perak”, pepatah ini menggambarkan kondisi seseorang yang lebih baik tidak terlalu banyak bicara hal yang tidak penting untuk diutarakan. Pepatah ini juga dapat digambarkan sebagai kontrol diri atas perkataan agar tidak menimbulkan persepsi berbeda dengan lawan bicara yang justru dapat menimbulkan konflik baru yang mendatangi diri kita sendiri.

Namun, ternyata tidak selamanya pepatah “diam itu emas” dapat diterapakan ke semua aspek kehidupan dalam diri kita. Ada pula saatnya kita harus berbicara untuk menegaskan sesuatu atau menyelesaikan masalah secara baik-baik. Kali ini kita akan sedikit mengulas beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai “diam yang bukan emas”. Tentunya hal ini perlu kamu ketahui dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

1. Diam Karena Takut Konflik

Mungkin hal ini adalah salah satu alasan kuat seseorang lebih memilih diam daripada terjun langsung ke dalam suatu konflik atau membuat sebuah konflik. Akan tetapi, kamu perlu membedakan antara menghindari sebuah drama yang tidak terlalu penting dengan dengan menghindari konflik. Menghindari drama dalam sebuah konflik dapat dimaksudkan sebagai meminimalisir hal-hal yang kurang seharusnya menjadi ‘bumbu’ dalam sebuah permasalahan.

Jadi, tidak selamanya menghindari konflik adalah hal yang baik. Terkadang kamu juga sesekali ikut andil dalam sebuah konflik, dengan catatan bahwa konflik tersebut dilakukan secara sehat. Tentunya hal ini dapat melatih dirimu dalam menentukan sebuah jalan keluar terbaik apabila mendapatkan konflik yang sama di kemudian hari. Selain itu, juga dapat memberikan beragam pandangan dari sebuah permasalahan yang sedang dihadapi.

2. Memilih Diam Karena Merasa Dirinya Kurang Penting

Ada pula beberapa orang yang memilih diam karena merasa dirinya kurang penting dalan sebuah hal atau kelompok tertentu. Hal ini biasanya terjadi dalam ruang lingkup pekerjaan atau organisasi. Seseorang terkadang enggan atau kurang berani berbicara menyampaikan isi pikiran atau pendapatnya ke khalayak umum dikarenakan khawatir dianggap kurang penting dalam organisasi atau hal tersebut.

Justru hal ini bisa membuat kamu merasa kurang lega karena tidak dapat menyampaikan pendapat atau merasa kurang kontribusi. Bahkan, kamu jika terlalu diam akan dianggap sebagai pribadi yang apatis oleh orang lain. Hal ini tentunya membuat orang lain memiliki persepsi yang negatif terhadapmu. Lagipula tidak ada salahnya bersuara atau berbicara ke khalayak umum dalam sebuah forum, bukan tidak mungkin pendapatmu akan diterima dan justru mengarahkan ke sesuatu yang lebih baik.

3. Diam Dengan Tujuan Melakukan Silent Treatment

Salah satu tipe diam yang bukan emas adalah sengaja diam dengan tujuan melakukan silent treatment. Silent treatment adalah sebuah hal yang lazimnya mendiamkan seseorang yang sedang berkonflik dengan kita. Umumnya hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap orang tersebut dengan cara mengacuhkan atau mendiamkannya. Lazimnya ini dilakukan oleh pasangan kekasih atau bahkan suami-istri yang sedang memiliki permasalahan.

Cara ini tentunya bukan sebuah jalan keluar yang baik dalam penyelesaian masalah, terlebih lagi jika permasalahan tersebut terjadi oleh dua individu yang memiliki keterikatan satu sama lain. Coba dirimu tenangkan diri sejenak lalu ajak komunikasi orang yang sedang berkonflik denganmu dengan kondisi kepala dingin untuk menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Menggunakan cara silent treatment justru dapat membuat perusak dalam sebuah hubungan.

Nah, itu sedikit pengertian mengenai beberapa tipe yang tidak digolongkan sebagai makna emas. Tentunya dengan mengetahui hal tersebut diharapkan kita lebih paham dan mengerti kapan saatnya harus diam dan kapan saatnya harus berbicara guna menemukan penyelesaian yang terbaik.

Video yang Mungkin Anda Suka.

zahir zahir