Ada pepatah lama bahwa “Diam itu Emas, Bicara itu Perak”, pepatah ini menggambarkan kondisi seseorang yang lebih baik tidak terlalu banyak bicara hal yang tidak penting untuk diutarakan. Pepatah ini juga dapat digambarkan sebagai kontrol diri atas perkataan agar tidak menimbulkan persepsi berbeda dengan lawan bicara yang justru dapat menimbulkan konflik baru yang mendatangi diri kita sendiri.
Namun, ternyata tidak selamanya pepatah “diam itu emas” dapat diterapakan ke semua aspek kehidupan dalam diri kita. Ada pula saatnya kita harus berbicara untuk menegaskan sesuatu atau menyelesaikan masalah secara baik-baik. Kali ini kita akan sedikit mengulas beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai “diam yang bukan emas”. Tentunya hal ini perlu kamu ketahui dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
1. Diam Karena Takut Konflik
Mungkin hal ini adalah salah satu alasan kuat seseorang lebih memilih diam daripada terjun langsung ke dalam suatu konflik atau membuat sebuah konflik. Akan tetapi, kamu perlu membedakan antara menghindari sebuah drama yang tidak terlalu penting dengan dengan menghindari konflik. Menghindari drama dalam sebuah konflik dapat dimaksudkan sebagai meminimalisir hal-hal yang kurang seharusnya menjadi ‘bumbu’ dalam sebuah permasalahan.
Jadi, tidak selamanya menghindari konflik adalah hal yang baik. Terkadang kamu juga sesekali ikut andil dalam sebuah konflik, dengan catatan bahwa konflik tersebut dilakukan secara sehat. Tentunya hal ini dapat melatih dirimu dalam menentukan sebuah jalan keluar terbaik apabila mendapatkan konflik yang sama di kemudian hari. Selain itu, juga dapat memberikan beragam pandangan dari sebuah permasalahan yang sedang dihadapi.
2. Memilih Diam Karena Merasa Dirinya Kurang Penting
Ada pula beberapa orang yang memilih diam karena merasa dirinya kurang penting dalan sebuah hal atau kelompok tertentu. Hal ini biasanya terjadi dalam ruang lingkup pekerjaan atau organisasi. Seseorang terkadang enggan atau kurang berani berbicara menyampaikan isi pikiran atau pendapatnya ke khalayak umum dikarenakan khawatir dianggap kurang penting dalam organisasi atau hal tersebut.
Justru hal ini bisa membuat kamu merasa kurang lega karena tidak dapat menyampaikan pendapat atau merasa kurang kontribusi. Bahkan, kamu jika terlalu diam akan dianggap sebagai pribadi yang apatis oleh orang lain. Hal ini tentunya membuat orang lain memiliki persepsi yang negatif terhadapmu. Lagipula tidak ada salahnya bersuara atau berbicara ke khalayak umum dalam sebuah forum, bukan tidak mungkin pendapatmu akan diterima dan justru mengarahkan ke sesuatu yang lebih baik.
3. Diam Dengan Tujuan Melakukan Silent Treatment
Salah satu tipe diam yang bukan emas adalah sengaja diam dengan tujuan melakukan silent treatment. Silent treatment adalah sebuah hal yang lazimnya mendiamkan seseorang yang sedang berkonflik dengan kita. Umumnya hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap orang tersebut dengan cara mengacuhkan atau mendiamkannya. Lazimnya ini dilakukan oleh pasangan kekasih atau bahkan suami-istri yang sedang memiliki permasalahan.
Cara ini tentunya bukan sebuah jalan keluar yang baik dalam penyelesaian masalah, terlebih lagi jika permasalahan tersebut terjadi oleh dua individu yang memiliki keterikatan satu sama lain. Coba dirimu tenangkan diri sejenak lalu ajak komunikasi orang yang sedang berkonflik denganmu dengan kondisi kepala dingin untuk menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Menggunakan cara silent treatment justru dapat membuat perusak dalam sebuah hubungan.
Nah, itu sedikit pengertian mengenai beberapa tipe yang tidak digolongkan sebagai makna emas. Tentunya dengan mengetahui hal tersebut diharapkan kita lebih paham dan mengerti kapan saatnya harus diam dan kapan saatnya harus berbicara guna menemukan penyelesaian yang terbaik.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Baca Juga
-
4 Pemain Bek Kiri Timnas Indonesia sedang Gacor, Siapa yang Dipilih Patrick Kluivert?
-
Dear Coach Patrick, Perkokoh Lini Tengah Jika Ingin Menang Lawan Arab Saudi
-
Tak Hanya Lolos, Indonesia Bisa Panen Poin Besar Jika Menang di Ronde Empat
-
Mainkan Skema Dua Bek, Siapakah yang Layak Jadi Tandem Jay Idzes di Timnas Indonesia?
-
Futsal dan Ekspresi Gen Z: Dari Maskot Hingga Nyanyian Yel-yel Suporter
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Ngampus Tetap On Point! Ini 4 OOTD Xaviera Putri yang Bikin Auto Stylish
-
Bukan Skincare Biasa! Brand Lokal Rilis Serum dari Rambutan dan Alga Hijau
-
Runway Virtual: 3 Game Fashion Show untuk Para Fashionista di Roblox
-
Lagu Timur Lagi Ngehits! Tren Musik yang Bikin Anak Muda Ikut Bergoyang
-
War Tiket Anti Gagal: 7 Jurus Jitu Biar Gak Cuma Dapet Tulisan Sold Out
Terkini
-
A24 Hadirkan Rom-Com Afterlife Paling Menyentuh Lewat Film Eternity
-
Matahari Mata Hati: Mimpi yang Tumbuh dari Pesantren dan Persahabatan
-
Filosofi MBG: Kunci MAN 1 Sukabumi ke Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Makan Enak Sekarang, Pendek Umur Kemudian? Bahaya Makanan Ultra Proses Terungkap!
-
Investasi Bikin Deg-degan? Taklukkan Pasar Modal di ISTC 2025 dan Raih Hadiah 20 Juta!