Perkembangan berita online memang sangat luar biasa masif, baik dari sisi kecepatan penyebaran informasi maupun respon dari warganet. Bukan hanya lewat situs berita resmi, seringkali perbincangan pun melebar ke media sosial hingga menimbulkan berbagai komentar.
Efeknya, komentar yang ada juga bisa mengarah pada perselisihan di dunia maya hingga membuat orang malah saling menghujat satu sama lain. Namun, seharusnya hasrat untuk menghujat bisa cepat diredam, setidaknya dimulai dari diri sendiri.
BACA JUGA: 7 Kuliner Populer di Pasar Gede Solo, Hidden Gems dengan Cita Rasa Legendaris
Berikut ini empat alasan kenapa kita tidak boleh ikut-ikutan menghujat orang lain di media sosial. Ingat, tulisanmu adalah harimaumu.
1. Jejak digital tetap terekam meski sudah diedit atau dihapus
Sadar atau tidak, kita memiliki rekam jejak di media sosial yang hampir mustahil dihilangkan. Meski unggahan dapat disunting atau bahkan dihapus, tapi bisa saja orang lain sudah merekamnya lebih dulu sebagai bukti.
Bahkan percakapan dalam kolom komentar pun bisa disimpan dan dibagikan pada pihak lain. Hal-hal semacam inilah yang bisa menimbulkan masalah baru di kemudian hari hingga perlu diantisipasi sejak awal.
2. Hanya akan membuat permasalahan semakin melebar
Pada dasarnya menghujat sama saja bentuk penghinaan pada orang lain. Apalagi jika dilakukan di media sosial yang notabene lawan debatnya tidak saling kenal. Meski niatnya sekadar beropini, tapi perselisihan bisa memicu masalah makin melebar.
BACA JUGA: Belajar Dari Indra Bekti Tak Bisa Klaim Karena Baru 6 Bulan, Ini Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan Sejak Muda
Bukan hanya tentang tema utama yang diperdebatkan, tapi bisa juga merembet pada urusan personal dari penulis komentar. Awalnya adu pendapat, lama-lama malah jadi ajang mencari musuh baru yang sebenarnya hanya membuang waktu dan energi.
3. Bukan kapasitas kita untuk menghakimi orang lain
Seringkali komentar yang ada malah semakin memojokkan salah satu pihak. Padahal tidak selamanya orang selalu salah, pun sebaliknya. Bahkan meski benar sudah berbuat salah, bukan kapasitas kita untuk berkomentar apalagi menghakimi.
Biarkan saja orang yang berwenang menyelesaikan masalah mereka dan tahan jarimu baik-baik agar tidak berkomentar yang cenderung memihak. Bahkan saat logikamu menilai benar salah, tahan pikiran itu untuk dirimu sendiri.
4. Ada etika bermedia sosial yang tetap harus dijaga
Sebenarnya, media sosial juga punya aturan yang harus dijaga oleh para penggunanya. Orang boleh mengunggah apa pun, menyampaikan opini tertentu di akun media sosial pribadinya, dan terus bertahan pada keyakinannya tersebut. Namun, saat jadi "tamu", jangan pernah paksakan pemikiranmu.
Perilaku tersebut hanya akan membuatmu tampak arogan dan egois. Bukankah hidup berdampingan dan saling menghargai juga wajib diwujudkan di media sosial? Pahami aturannya dan jadilah tuan rumah serta tamu yang paham attitude saat bermedia sosial.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal 4 Wakil Indonesia di Perempat Final Malaysia Masters 2025
-
Malaysia Masters 2025: Srikandi Indonesia Unjuk Gigi, Lolos Perempat Final
-
Match Recap Malaysia Masters 2025: Indonesia Loloskan Empat ke Perempat Final
-
Malaysia Masters 2025: Hasil Minor Wakil Tunggal Putra Indonesia
-
Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar Malaysia Masters 2025
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Padu Padan OOTD ala Soobin TXT yang Anti Gagal Bikin Gaya Makin Keren!
-
4 Padu Padan Gemes OOTD Putih ala Rei IVE, Bikin Tampilan Tak Membosankan Lagi
-
Tampil Girly Seharian dengan 6 Inspirasi Outfit Dress ala Eca Aura
-
Boyfriendable! Ini 4 Ide Daily Style ala Cha Eun Woo yang Kece Buat Ditiru
-
Tampil Menawan Lewat 4 Ide OOTD Elegan ala Shin Se Kyung Ini
Terkini
-
Netflix Buka Suara Soal Yeji ITZY Gabung Alice in Borderland Season 3
-
4 Klub Unggas Sudah Berjaya di Tahun 2025, tapi Masih Ada Satu Lagi yang Harus Dinantikan!
-
Haechan akan Merilis Lagu The Reason I Like You, OST Second Shot At Love
-
Film Animasi KPop Demon Hunters Umumkan Jajaran Pengisi Suara dan Musik
-
Wacana BRI Liga 1 Tambah Kuota 11 Pemain Asing, Ini 3 Dampak Negatifnya