Ada banyak peralatan pendakian gunung yang memiliki fungsi penting untuk kita, salah satunya adalah sleeping bag. Sleeping bag atau yang biasa disebut SB, merupakan kantong tidur yang berfungsi untuk menahan panas di dalam tubuh kita agar tidak keluar, sehingga tubuh bisa terhindar dari hipotermia saat cuaca dingin.
Atau mungkin kompor lapangan, kompor lapangan adalah kompor berukuran kecil yang mudah dibawa kemana saja, termasuk saat kita mendaki gunung. Bebannya yang ringan membuat kompor lapangan sangat efektif untuk dibawa dalam pendakian.
Meskipun banyak peralatan pendakian dengan fungsi-fungsi penting, faktanya ada juga beberapa peralatan pendakian yang bisa kita abaikan pada saat mendaki gunung. Apalagi jika kita merasa ingin mengurangi beban yang dibawa atau mungkin belum memilikinya.
BACA JUGA: 5 Referensi Warna Hijab yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang
Nah, berikut 3 alat pendakian yang bisa kita abaikan jika belum memilikinya:
1. Trekking Pole
Trekking pole adalah tongkat yang bisa diperpendek dan diperpanjang saat pemakaiannya. Trekking pole bisa membantu kita dalam menjaga keseimbangan, tapi faktanya banyak pendaki yang tidak menggunakan trekking pole dan tetap lancar sampai ke puncak dan kembali turun.
Jika kita merasa barang bawaan kita sudah terlalu banyak, atau mungkin kita belum punya uang untuk membeli trekking pole, maka kita bisa memutuskan untuk tidak membawa trekking pole pada saat pendakian.
BACA JUGA: Traveller Wajib Tahu! 5 Tips Liburan Musim Dingin untuk Pertama Kalinya
2. Headlamp
Headlamp merupakan lampu yang bisa kita pasang di kepala, tujuannya untuk mempermudah penglihatan pada saat keadaan gelap. Namun, jika kita belum punya headlamp, kita bisa menggantinya dengan menggunakan senter biasa yang pemakaiannya menggunakan tangan.
Meskipun begitu, kita juga harus tetap berhati-hati saat melangkah, karena salah satu tangan kita akan lebih sulit untuk memegang pohon saat memegang senter.
BACA JUGA: 5 Nasihat Finansial untuk Mahasiswa, Jangan Sepelekan Uang Receh!
3. Sepatu Gunung
Kita bisa mengganti sepatu gunung dengan menggunakan sandal gunung, tapi pastikan kita menggunakan kaos kaki untuk menahan dingin dan gigitan serangga. Mengganti sepatu gunung dengan sandal gunung adalah pilihan yang baik jika kita belum memiliki sepatu gunung.
Itulah 3 alat pendakian yang bisa kita abaikan jika belum memilikinya. Jadi, jangan khawatir jika kita belum memiliki ketiga alat di atas, karena kita masih bisa mendaki gunung dengan nyaman setelah menerapkan tips dari ketiga poin di atas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cari The Exile? Ini 3 Cara Mengalahkan Xuanwen Beast di Game Genshin Impact
-
Terkenal Gesit, Ini 3 Cara Mengalahkan Geovishap Hachling di Gim Genshin Impact
-
Gampang tapi Hebat, Ini 3 Cara Menggunakan Lyney di Gim Genshin Impact
-
3 Cara Mengalahkan Fatui Snezhnayan Maiden di Gim Genshin Impact
-
Bannyak yang Belum Paham, Ini 3 Cara Menggunakan Noelle di Gim Genshin Impact
Artikel Terkait
-
CEK FAKTA: Gempar Penampakan UFO Terbang di Atas Gunung Merapi, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Ada Penampakan UFO di atas Gunung Merapi, Benarkah?
-
Perempuan Melahirkan di Pos Pendakian Bambangan Purbalingga
-
Intensitas Kegempaan Masih Tinggi, Gunung Merapi Luncurkan 14 Lava dalam Sepekan Terakhir
-
Diduga UFO Melintas di Atas Gunung Merapi, Pemerintah Buka Suara
Lifestyle
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
OTW Hollywood! 5 Fakta Kenapa Film Sore: Istri dari Masa Depan Bisa Jadi Jagoan Kita di Oscar
-
Hijau Jadi Tempat Aman: Kenapa Gen Z Lebih Nyaman Cerita di Close Friend?
Terkini
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda
-
Buku Masih Jadi Teman atau Sekadar Tanda Kehadiran di Kampus?