Pernahkah kalian mendengar istilah gentle parenting? Sebenarnya secara singkat, gentle parenting berarti pola pengasuhan yang mengutamakan kelembutan. Dibandingkan dengan tipe reward-punishment atau controlling, gentle parenting fokus ke pendekatan yang lebih lembut sama seperti namanya.
Pengertian Gentle Parenting
Melansir dari Parenting Indonesia, Senin (27/2/2023) gentle parenting adalah pengasuhan yang menekankan cinta kasih dan kelembutan orang tua untuk memahami perasaan anak dan mengutamakan kemauan serta pilihan anak, bukan semata karena tuntutan yang dibuat oleh orang tua.
BACA JUGA: Jangan Sampai Tertipu! Ini 5 Tips Belanja Online agar Aman dan Gak Kecewa
Gentle parenting dianggap mampu mengembangkan kesejahteraan emosional anak. Gentle parenting juga dinilai bermanfaat untuk membesarkan anak-anak yang bahagia, mandiri, dan percaya diri.
Pola Pengajaran dalam gentle parenting
Merilis dari Rilliv, Senin (27/2/2023) bahwa dalam gentle parenting terdapat empat pola pengajaran yang diterapkan yaitu, empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan.
1. Empati
Ini merupakan situasi ketika orangtua memvalidasi perasaan anak dan memahami kebutuhan emosionalnya. Orang tua harus memposisikan diri sebagai seseorang yang memahami anak seperti mengatakan, "Bunda tahu kamu merasa sedih karena tidak jadi pergi. Bagaimana kalau kita membuat panekuk kesukaan kakak?". Tawarkan sesuatu yang membuatnya bahagia, alih-alih mengancamnya untuk tidak bersedih atau menangis.
2. Rasa Hormat
Orang tua yang jadi role model, menghormati sesama, dan respect dengan pilihan-pilihan kecil si anak. Konsepnya orang tua tidak boleh memaksa anak. Ketika anak menginginkan sesuatu hargai pilihan tersebut, tapi pastikan anak bertanggung jawab atas pilihannya. Orang tua dapat mengatakan, "Kakak lebih mau ayam dibanding ikan? Oke, dimakan, ya!".
BACA JUGA: Sudah Siap? Simak 3 Hal yang Membolehkan Kamu Resign dari Pekerjaan
3. Pengertian
Orang tua memberikan alasan yang bisa membuat anak mengerti. Tidak hanya melarang dengan ancaman atau hukuman. Jelaskan sebab akibat jika anak melakukan hal tersebut. Jelaskan juga mengapa orang tua melarangnya. Orang tua dapat menjelaskan, "Kakak tidak boleh loncat loncat di kursi karena kursi memang untuk duduk. Bunda juga sebenarnya khawatir kalau kakak loncat bisa jadi kakak jatuh dari kursi dan itu sakit,".
4. Batasan
Dalam bagian ini orang tua mengajarkan batasan agar anak merasa nyaman, disiplin, dan paham tentang kemauan dirinya sendiri. Orang tua dapat memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh anak lakukan. Serta lebih mengutamakan keinginannya secara sadar. Seperti meminta izin untuk memeluk atau menciumnya.
Katakanlah, "Bolehkah bunda meminta peluk dari kakak?" alih-alih mengatakan, "Peluk bunda dong". Kalaupun anak tidak mau ya tidak apa-apa, bukan mereka tidak menyayangi, namun ada kalanya anak sedang melakukan hal lainyang menurutnya lebih asik dari pada memeluk.
BACA JUGA: 5 Tipe Kepribadian dalam Karier, Kamu yang Mana?
5. Kekurangan Gentle Parenting
Meskipun terlihat baik, namun gentle parenting juga punya kekurangannya. Pola pengasuhan ini fokusnya adalah menjadi orangtua yang proaktif bukan reaktif, orang tua harus lebih disiplin, sabar, dan lebih sadar dengan emosinya sendiri. Jadi untuk menerapkan ini orang tua harus menyiapkan diri agar tidak overwhelmed menghadapi anak.
Hasil gentle parenting juga tidak akan instan seperti reward-punishment. Karena ini merupakan proses mengajak anak untuk bergerak sesuai keinginannya secara mandiri. Jadi memang dibutuhkan kesabaran orang tua yang besar.
Hasil Gentle Parenting Pada Anak
Tapi parenting ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang penyayang dengan perubahan yang lebih stabil sesuai usia anak. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh orang tua anak dapat lebih mendiri dan percaya diri menentukan pilihannya juga. Bagaimana, tertarik mencoba?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
-
BREAKING NEWS: Eks Anak Buah Sambo Agus Nurpatria Divonis 2 Tahun Penjara!
-
Tidak Selevel! Rafael Alun Trisambodo Ternyata Tidak Restui Hubungan Asmara Mario Dandy Satrio dengan Agnes
-
7 Tips Membuat Konten Video yang Menarik
-
Jangan Sampai Tertipu! Ini 5 Tips Belanja Online agar Aman dan Gak Kecewa
-
Anak Cewek Ahmad Dhani Ulang Tahun, Gaunnya Disorot: Gak Sesuai Umur
Lifestyle
-
5 Gaya Kuncir Rambut Manis ala Esther Yu Ini Bisa Bikin Kamu Terlihat Lebih Muda!
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh
-
4 Mix and Match Outfit ala Momo TWICE, Bikin Gaya Keren Maksimal!
Terkini
-
Menyongsong Transformasi Perpustakaan Berbasis Kecerdasan Buatan
-
Obsesi Cantik Berujung Tragis, Mengungkap Sisi Gelap Cinderella dalam Film The Ugly Stepsister
-
Review Film Love: Tentang Cinta, Kebimbangan, dan Dialog Sunyi
-
Ada A Journey to Love, Ini 7 Drama China Kostum dari Linmon Pictures
-
BRI Liga 1: Pelatih Persebaya Syukuri Hasil Seri, Masih Bidik Runner up?