Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rachel Natasha
Ilustrasi Diskusi. (Pixabay)

Sejak kecil kita pastinya secara tidak langsung sudah sering terikat kegiatan kelompok. Dimulai dari teman-teman bermain saat kita kecil, kelompok tugas saat sekolah, hingga di dalam tempat kerja, mau tidak mau kita selalu terlibat dalam kelompok.

Hal ini seakan membuktikan kebenaran bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk keberlangsungan hidupnya.

Pengertian kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

BACA JUGA: Hobi Baca Buku? Ini 5 Tips Membuat Perpustakaan Mini di Rumah, Auto Betah!

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Interaksi tersebut dapat terbangun dengan baik apabila adanya komunikasi antara satu dengan yang lainnya. 

Ketika kita membentuk suatu kelompok, terutama ketika tiap anggotanya belum mengenal satu sama lain dengan baik, kelompok tersebut akan melewati tahapan perkembangan untuk menjadi kelompok  yang efektif. Dalam perkembangan kelompok ada 4 tahap yang akan dilewati, yaitu:

1. Forming

Tahapan ketika para anggota mulai menempatkan diri berhubungan secara interpersonal, mereka saling memperhatikan, bersahabat, dan mencoba melihat manfaat serta biaya menjadi anggota kelompok.

2. Storming

Tahap ini mulai banyak kegiatan dan pembentukan norma, konflik mulai terjadi karena masalah kepemimpinan, tujuan, norma atau perilaku interpersonal, namun konflik belum tentu terjadi manakala kelompok dapat bekerja efektif dan mampu mengatasi problem.

3. Norming

Tahap ketiga ini anggota kelompok belajar bekerja sama, mengembangkan norma dan kekompakan. Kerja sama dan rasa tanggung jawab berkembang pada tahap ini.

4. Performing

Tahap ini kerja sama yang efektif dalam menjalankan tugas. Dari tahap ini beberapa kelompok dapat terus berkembang, ada pula yang kemudian mengalami kemunduran.

BACA JUGA: 5 Pelajaran Hidup yang Dapat Diambil dari Drama Korea The Glory

Untuk mampu melewati semua tahapan ini tentunya dibutuhkan alur komunikasi yang baik antar anggota kelompok. Komunikasi merupakan kegiatan di mana seseorang menyampaikan informasi atau suatu makna, gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu kepada orang lain yang kemudian menerima respons balik.

Sebagai contoh, jika komunikasi antar anggota suatu kelompok berjalan dengan baik, tentunya forming di dalam kelompok tersebut terlaksana dengan baik pula karena hubungan interpersonal dan kepercayaan yang berhasil dibangun akan membuat setiap anggota merasa nyaman untuk bekerja sama.

Sebaliknya, jika komunikasi antar anggota tersebut buruk, maka kelompok tersebut akan gagal menjalani forming karena merasa harus bekerja sama dengan orang asing, hal ini tentunya mempengaruhi performalitas kelompok nantinya.

BACA JUGA: 5 Manfaat Ekonomi dari Pencegahan Narkoba, Kamu Wajib Tahu!

Maka dari itu, berikut poin-poin yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi agar kegiatan kelompok menjadi lebih efektif dan efisien:

  • Mendengarkan lawan bicara mengutarakan pendapat
  • Mengombinasikan komunikasi verbal dan non verbal
  • Memberikan informasi dengan jelas
  • Membangun kepercayaan
  • Meningkatkan kekompakan
  • Tidak memotong pembicaraan orang lain

Dapat kita simpulkan bahwa komunikasi merupakan kunci utama untuk membangun hubungan tak hanya individu dengan individu lain, tetapi juga individu dengan kelompoknya. Dengan komunikasi yang jelas antar tiap anggota, suatu kelompok dapat mengeluarkan potensinya secara maksimal dalam mencapai tujuan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rachel Natasha

Baca Juga