Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Awalus Saidatul Maghfiroh
Ilustrasi flexing (Pexels/photocheaper)

Baru-baru ini viral di media sosial istri Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg, Esha Rahmansah Abrar yang flexing. Diketahui istri dari Esha disorot usai membagikan struk pembelian mobil di Instatorynta.

Aksi pamer kekayaan tersebut lantas menjadi sorotan dan menjadi bahan perbincangan oleh para netizen. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah pada Minggu (19/3/2023) kemarin. Imbas dari kejadian ini, Esha dinonaktifkan dari jabatannya. 

Seperti yang sudah diketahui, flexing menjadi kata yang ramai dipakai saat ini. Berdasarkan lansiran dari Suara.com, flexing adalah pamer sesuatu dengan cara yang mencolok. Lebih gampangnya, flexing adalah aksi pamer kekayaan atau membanggakan apa yang dimiliki dengan cara yang kurang nyaman bagi orang lain. 

BACA JUGA: Mario Dandy Kerap Pamer Harta, Begini 4 Cara Menyikapi Orang yang Flexing

Berdasarkan sejumlah penelitian, ada beberapa penyebab seseorang melakukan flexing dalam hidupnya. Berikut ini alasan flexing berdasarkan lansiran dari linisehat.com

1. Butuh Pengakuan

Seseorang yang melakukan flexing biasanya adalah orang yang butuh pengakuan orang lain bahwa mereka berhasil bersaing. Persaingan sering kali membuat orang butuh diakui terlebih saat mereka berhasil.

Secara psikologis, memamerkan kehidupan mewah, banyak uang hingga barang-barang mahal adalah satu usaha untuk mendapatkan validasi dari orang lain.

2. Anggapan yang Salah

Orang yang suka flexing biasanya beranggapan bahwa uang adalah sumber kebahagiaan utama dalam hidup mereka. Dengan flexing mereka tak hanya menunjukkan kebahagiaan mereka pada orang lain, tetapi juga meyakinkan diri sendiri kalu sebenarnya mereka sudah bahagia.

Mereka ingin membuat orang lain percaya bahwa kehidupan mewah akan membawa kebahagiaan. Tentu saja persepsi yang seperti ini adalah salah. 

BACA JUGA: 3 Dampak Buruk Flexing di Media Sosial, Jangan Sampai Kamu Mengalaminya!

3. Kurang Empati

Flexing seringkali membuat orang lain merasa tidak nyaman. Perilaku memamerkan harta membuat pelaku merasa senang dan puas, tetapi tidak bagi orang lain.

Bisa saja perilaku tersebut justru mengganggu banyak orang. Perilaku flexing menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain. sehingga pelaku akan merasa cuek dengan hal yang ia lakukan, salah satunya adalah pamer kekayaan.

Nah, itu dia alasan seseorang melakukan flexing kekayaan. Flexing tidak hanya berdampak pada diri pelaku sendiri melainkan juga dapat memberikan dampak pada kehidupan sosial.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Awalus Saidatul Maghfiroh