Crab mentality atau crabs in a bucket adalah analogi pada manusia yang iri terhadap pencapaian orang lain yang mendapatkan kesuksesan dalam hidup serta berusaha keras menghalangi kebahagiaan orang lain demi memenuhi egonya untuk menjadi yang paling di atas.
Istilah crab mentality merujuk pengamatan pada sekumpulan kepiting dalam ember. Apabila ada salah satu kepiting yang hendak memanjat keluar dari dalam wadah tersebut maka secara otomatis kepiting lain akan mencegahnya. Sehingga tidak ada satu pun kepiting yang berhasil keluar.
Orang dengan mental kepiting ini memiliki rasa cemburu dan kebencian teramat sangat pada orang yang dia anggap memiliki kinerja lebih baik daripada dirinya. Hal tersebut merupakan paradigma pikiran sempit yang hanya mementingkan diri sendiri. Umumnya terjadi di lingkungan kerja yang cenderung kompetitif.
BACA JUGA: 4 Zodiak yang Sering Mencari Perhatian Pasangan dengan Cara Licik
Secara alamiah, otak manusia akan memproduksi hormon serotonin atau perasaan nyaman ketika merasa memiliki kuasa. Sementara hormon kortisol atau perasaan terancam akan diproduksi ketika seseorang berada dalam posisi tidak berdaya. Dalam keadaan itulah akan mendorong seseorang berperilaku melemahkan rekan agar posisinya tidak tergeser. Bisa karena takut enggak dianak emasin lagi nih sama si bos.
Bukan cuma di dunia kerja, crab mentality bisa juga terjadi di berbagai lingkungan termasuk sekolahan. Dalam kasus parah dapat mengakibatkan seseorang bertindak kriminal. Pernah kan kalian membaca berita tentang pembunuhan pelajar akibat rebutan pacar? Bisa diartikan bahwa mereka yang terjangkit mental kepiting ini menganut prinsip jika aku tidak bisa memiliki maka kamu juga.
Lalu harus bagaimana kalau sudah terlanjur terjangkit virus mental berbahaya satu ini? Tenang saja ikuti beberapa langkah berikut ini.
1. Belajar Menerima
Memiliki kesadaran untuk menerima bahwa apa yang kita inginkan tak selalu bisa kita dapatkan cukup membantu menenangkan diri ketika mengalami kegagalan, alih-alih menyalahkan orang lain yang berhasil menempati posisi yang kita idamkan.
Bisa jadi usaha kita belum maksimal dan perlu dibenahi supaya apa yang hendak kita capai menemui titik gemilang.
2. Menjadikan Kesuksesan Orang Lain Motivasi Bukan Ancaman
Di tempat kerja ada anak baru namun sudah mampu merebut hati si bos karena prestasinya sedangkan kita yang lama boro-boro dapat penghargaan namanya diingat saja belum tentu.
BACA JUGA: Sering Mengancam Anak Untuk Disiplin, Kenali 6 Dampak Negatifnya
Eits, jangan keburu cemburu berat. Wajar kan sebagai pemilik usaha tentu sangat menyukai apabila karyawannya sanggup memberikan inovasi demi kemajuan perusahaan. Untuk itu, apresiasi diperlukan guna memacu semangat karyawan-karyawan lain agar bisa memberikan kontribusi berarti bagi perusahaan.
Merasa terancam karena hal tersebut umum terjadi apabila fokus kita hanya untuk disenangi atasan bukan murni menyukai pekerjaan.
3. Memahami Bahwa Rezeki tak Pernah Tertukar
Rezeki sudah tertakar dengan baik sesuai kehendak Tuhan. Yang pasti tidak akan keliru. Janji Tuhan pun nyata, siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkan.
Lalu apa hubungannya memahami masalah rezeki dengan crab mentality? Seperti kita ketahui jika penderita mental kepiting ini diwarnai rasa iri yang teramat parah sehingga mereka yang terjangkit mental ini berpotensi melakukan hal-hal keji.
Jadi, jika seseorang tersebut mampu mencapai titik paham bahwa apa yang dia miliki adalah yang terbaik dari Tuhan maka meskipun ia menyaksikan orang lain terasa serba mudah dalam memenuhi kemewahan dunia, ia tidak akan merasa jealous dan sedih.
BACA JUGA: Ada Libra, 4 Zodiak Ini Terkenal Senang Mendapat Pujian dari Orang Lain
4. Membangun Koneksi Lebih Dekat
Tak kenal maka tak sayang. Kalimat tersebut pas banget apabila kita merasa tersaingi oleh seseorang cobalah untuk mendekat dan mengenal lebih dalam cerita hidup mereka.
Hal yang tidak disangka pasti akan kalian temukan. Alhasil kedekatan secara emosional yang terjalin akan menimbulkan sisi empati sekaligus berguna untuk memperbaiki hubungan dengan rekan sehingga meminimalisir perasaan benci.
Demikianlah empat cara yang bisa kita terapkan apabila terlanjur terjangkit mental kepiting yang meresahkan. Segera atasi sebelum mengganggu kedamaian hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sering Diabaikan! Pentingnya 4 Etika Bertemu Bayi saat Lebaran, Sudah Tahu?
-
Kelewat Baper? Awas 5 Bahaya Mencintai Tokoh Fiksi secara Berlebihan!
-
5 Cara Menyimpan Sayur dan Buah Supaya Tahan Lama, Tertarik Mencoba?
-
Rencana Bertandang ke Ngawi? Wajib Lakukan 4 Hal Ini agar Tidak Menyesal!
-
4 Penyebab Keretakan Rumah Tangga Berdasarkan Penelitian John Gottman
Artikel Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Di Balik Gaun Pengantin, Luka Psikologis Pernikahan Dini
-
Benarkah Merokok Berlebihan Bisa Rusak Kesehatan Mental? Ini Faktanya
-
Hari Perempuan Sedunia 2025: Saatnya Percepat Aksi untuk Kesehatan Mental Perempuan
-
Game Online: Hiburan atau Jerat Kecanduan?
Lifestyle
-
4 Facial Wash dengan Kandungan Probiotik, Jaga Keseimbangan Skin Barrier!
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
Terkini
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai