Kalau sudah bertengkar dengan rekan kerja, memang sangatlah berisiko dalam jangka panjang. Misalnya saja, karena sering bertemu akan menjadi beban tersendiri selama berada di tempat kerja. Terlebih lagi, tidak bisa menjaga profesionalitas bekerja dan lebih mementingkan egonya masing-masing, pasti akan terjadi konflik berkepanjangan.
Masalah dengan rekan kerja tentu ada penyebabnya, dan justru hal-hal yang remeh pun sebenarnya mendatangkan konflik kalau tidak bisa bersikap bijak. Maka dari itu, hindarilah beberapa hal sepele yang justru jadi sumber konflik dengan rekan kerja di bawah ini.
1. Sering mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan
Pada dasarnya, kalau terlalu mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan pribadi tentu tidak bisa dibiarkan. Terlebih lagi, sudah menjadi kebiasaan menyuruh-nyuruh orang lain padahal bukan tanggung jawabnya.
Kalau kamu suka bersikap seperti ini pada rekan kerjamu, mungkin pada awalnya dia mau menerimanya. Tapi, lambat laun justru ketergantungan pasti rekan kerjamu akan kesal juga padamu.
2. Tidak dapat menjaga tutur kata yang baik
Terkadang, tutur kata kerap kali masih dianggap sepele oleh sedikit orang. Bukan hanya itu saja, terlebih lagi memiliki tingkah laku yang buruk selama berkomunikasi dengan rekan kerja.
Kalau sudah seperti itu, setiap orang pasti akan kesal jika diperlakukan kayak gitu. Maka dari itu, jagalah setiap ucapan terhadap siapa pun orang yang kamu temui.
3. Sering mengganggu pekerjaan yang dimiliki rekan kerja lainnya
Pada dasarnya, setiap karyawan memiliki tanggung jawab dan jobdesk masing-masing. Hal tersebut pastinya berhubungan dengan kepentingan kantor.
Oleh karena itu, tidak diperkenankan untuk mengganggu urusan pekerjaan yang dimliki oleh rekan lainnya. Bagaimanapun juga, mereka akan kesal kalau pekerjaannya jadi berantakan karena campur tangan orang lain yang tidak memiliki kepentingan dalam tugas tersebut.
4. Terlalu banyak bicara, tapi enggan mengambil tindakan
Tentu hampir kebanyak orang akan kesal kalau sudah berhadapan dengan seseorang yang terlalu banyak bicara, namun enggan mengambil tindakan. Hal ini kalau menjadi kebiasaan pasti akan mempengaruhi terhadap performa kerja jadi buruk.
Maka dari itu, berbicaralah sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, sehingga tidak membuat rekan kerja lainnya jadi merasa terganggu.
Setiap tindakan yang dilakukan selama bekerja jangan dianggap sepele, ya. Sebab, bisa menimbulkan konflik dengan rekan kerja lainnya, seperti beberapa contoh di atas.
Baca Juga
-
3 Alasan Orang Selingkuh dalam Hubungan yang Perlu Kamu Ketahui
-
5 Cara Bijak untuk Menerima Fakta Bahwa Cinta Tak Selalu Berbalas
-
5 Kelebihan dan Kekurangan Punya Pacar yang Romantis!
-
5 Hal Buruk Jika Terlalu Bersikap Baik dengan Pasangan
-
4 Kesulitan yang Suka Dialami oleh para Pegawai Kontrak, Pernah Merasakan?
Artikel Terkait
-
ICW Curigai Loyalis Ganda, KPK Era Setyo Budiyanto Bisa Picu Konflik Kepentingan Imbas Diisi Polisi, Jaksa hingga Hakim?
-
Soroti Konflik di Timur Tengah, Prabowo ke Menlu AS: Bagaimana dengan Palestina, Apakah Anda Bisa Lakukan Sesuatu?
-
Masuk Lingkaran Istana, Keluarga Sultan Andara jadi Sorotan Karena Rangkap Jabatan
-
Di Tengah Perang Gaza, Ribuan Pasien Kanker Berjuang untuk Hidup hingga ke Yordania
-
Israel Serang Iran: Timur Tengah di Titik Paling Berbahaya Dalam Beberapa Dekade
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua