Perasaan di mana kamu masih merasa kurang setelah melakukan begitu banyak hal produktif yang sudah kamu susun biasa disebut productivity shame. Perasaan ini membuat dirimu selalu merasa kurang karena belum memenuhi ekspektasi pribadi. Dirimu akan selalu berpikir, “seharusnya aku bisa melakukan lebih dari ini karena ada lebih banyak waktu”.
Sisi lain dari productivity shame ialah biasanya mereka menganggap kegiatan-kegiatan “tidak produktif” sebagai sesuatu yang tidak berguna dan dilarang untuk dilakukan. Sehingga kerja, kerja dan kerja adalah makanan mereka sehari-hari.
BACA JUGA: 5 Cara Mudah Meraih Keseimbangan antara Karier dan Kehidupan Pribadi
Penyebab Productivity Shame
Ada beberapa penyebab dari productivity shame:
1. Jumlah pencapaian yang menentukan harga diri.
Artinya semakin banyak kegiatan produktif yang terselesaikan pada hari ini, maka kamu akan semakin merasa menjadi baik dan bermanfaat. Hal tersebut tidaklah salah, tetapi tidak selamanya hari-harimu akan terus seperti ini. Menentukan harga diri dengan jumlah pencapaian atau aktivitas pada hari itu membuatmu akan terus kerja, kerja dan kerja yang jika berlebihan dapat berdampak terhadap kesehatan tubuh.
2. Goals atau target yang tidak realistis.
Ketika kamu menetapkan goals atau target terlalu besar tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai bahkan tidak ada, akhirnya kamu akan merasa sangat kecewa. Kamu terlalu fokus pada hasil akhir yang harus dicapai, dibandingkan menikmati proses untuk memperoleh hasil tersebut. Dengan kata lain, kamu tidak akan puas sampai benar-benar mencapai goals yang sudah ditetapkan.
3. Membandingkan diri dengan orang lain.
Melihat status teman atau postingan media sosialnya, kamu merasa iri sebab mereka lebih banyak melakukan banyak hal dan melakukan pencapaian. Alhasil, kamu merasa malu karena tidak seproduktif mereka. Kamu merasa seolah-olah sudah tertinggal jauh padahal mungkin saja waktu ‘start’ kamu memang berbeda.
BACA JUGA: 7 Cara Ampuh Mengurangi Stres untuk Hidup yang Lebih Bahagia dan Sukses
Dampak Productivity Shame
Terus merasa tidak cukup meskipun sudah melakukan banyak kegiatan produktif, akan berdampak terhadap masalah kesehatan fisik maupun mental. Perasaan ‘tidak cukup’ tersebut akan membuat diri sendiri dipacu untuk terus bekerja sampai merasa sudah ‘cukup’. Hal tersebut dapat memicu kerja berlebihan yang dapat membuat tubuh sakit dan merasa stres.
Mengatasi Productivity Shame
BACA JUGA: 4 Hal yang Membuat Perempuan Tetap Menawan Meski Tanpa Make Up
Ada beberapa langkah untuk mengatasi produktivity shame:
1. Jangan menjadikan pencapaian sebagai penentu tingkat harga diri.
Artinya, jangan menilai dirimu berdasarkan banyaknya kegiatan produktif atau pencapaian target yang sudah kamu lakukan dalam sehari.
2. Buat tujuan atau goals yang realistis.
Artinya tujuan yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan dan kondisi di sekitarmu. Kondisi di sini berarti waktu dan aspek-aspek yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut ada dan mungkin tersedia.
3. Tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Berhenti membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain. Kamu harus mengerti bahwa kemampuan dan kondisi setiap orang berbeda-beda, sehingga pencapaian orang lain tidak selalu harus kamu bisa mencapainya juga.
Itulah penyebab dan dampak jika kamu kurang produktif.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cara Merawat Luka Penderita Diabetes Biar Cepat Sembuh, Wajib Bersih!
-
Ciri Orang Bermental Pengemis dan Tidak Perlu Dikasihani
-
Aroma Menenangkan dan Efek Relaksasi, Bantu Gen Z Jadi Lebih Percaya Diri
-
Langkah Mudah Bikin Hari Jadi Positif
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap