Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | šŸ€e. kusuma. nšŸ€
ilustrasi merasa bahagia (Unsplash.com/Anthony Fomin)

Work life balance merupakan prinsip untuk menjaga keseimbangan antara rutinitas kerja dan kehidupan pribadi. Dalam era yang serba sibuk dan kompetitif seperti sekarang, mencapai work life balance dapat menjadi tantangan tersendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi memiliki manfaat besar bagi kesejahteraan hidup secara keseluruhan.

Berikut enam cara menerapkan work life balance yang dapat membantu seseorang mencapai harmoni dalam hidup.

1. Tetapkan prioritas

Langkah pertama dalam mencapai work life balance adalah dengan menetapkan prioritas yang jelas. Identifikasi hal-hal yang benar-benar penting dalam kehidupan pribadi maupun karier. Tentukan apa yang ingin dicapai dalam kedua aspek ini dan tetapkan tujuan yang realistis. Dengan menetapkan prioritas, orang akan dapat mengalokasikan waktu dan energi secara lebih bijak.

2. Buat jadwal yang seimbang

Membuat jadwal yang seimbang dapat membantu seseorang mengatur waktu dengan efektif. Tetapkan jam kerja yang konsisten, termasuk batas waktu untuk pekerjaan di luar jam kerja dan jadwalkan kegiatan pribadi seperti olahraga, bersantai dengan keluarga, atau melakukan hobi. Dengan memiliki jadwal yang teratur, potensi tumpang tindih antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa dihindari. 

3. Pisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi

Jangan abaikan pentingnya menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Saat meninggalkan kantor, berusaha untuk melupakan pekerjaan dan fokus pada kehidupan pribadi. Ciptakan waktu khusus untuk keluarga, teman, dan aktivitas yang ingin dinikmati di luar pekerjaan. Dengan memisahkan keduanya, orang akan dapat mengisi waktu dengan hal-hal yang memberikan kebahagiaan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Belajar untuk mengatakan "tidak"

Salah satu alasan mengapa banyak orang merasa sulit mencapai work kife balance adalah ketidakmampuan mengatakan "tidak" saat diminta melakukan sesuatu yang melebihi kemampuan. Jika sudah merasa terlalu terbebani, jangan ragu untuk menolak. Belajar mengatakan "tidak" dengan bijak akan membantu seseorang memprioritaskan diri sendiri dan memastikan tidak terlalu terbebani dengan tuntutan eksternal.

5. Jaga kesehatan fisik dan mental

Work life balance tidak hanya tentang mengatur waktu, tapi juga menjaga kesehatan fisik dan mental. Pastikan mengambil istirahat yang cukup, tidak melewatkan waktu tidur, menjaga pola makan yang sehat, dan mengatur jadwal berolahraga secara rutin. 

Luangkan juga waktu untuk menjaga hubungan dengan keluarga dan teman-teman, serta lakukan aktivitas sosial yang menyenangkan. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, energi untuk menjalani kehidupan yang seimbang pun akan selalu tersedia. 

6. Gunakan teknologi dengan bijak

Teknologi dapat menjadi alat yang berguna dalam kehidupan sekaligus sumber gangguan menuju work life balance. Jadi, usahakan untuk menetapkan batasan penggunaan teknologi, terutama screen time untuk memeriksa email atau bermain di media sosial. Mengendalikan paparan teknologi akan membantu seseorang mengalokasikan waktu dengan lebih efektif dan mengurangi stres yang disebabkan oleh intervensi teknologi. 


Menerapkan work life balance adalah proses yang berkelanjutan dan setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda untuk mencapainya. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah di atas, orang dapat mengarahkan hidup menuju keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

šŸ€e. kusuma. nšŸ€