Kurang bijak rasanya ketika terlalu sering membeli baju hanya karena memenuhi keinginan semata. Padahal kondisi keuangan terbatas dan banyak kebutuhan lainnya yang lebih penting diutamakan, pada akhirnya menjadi terabaikan.
Bagi sebagian orang, membeli baju terlalu sering menjadi hal yang dianggap biasa dan tidak mengganggu masalah keuangan. Tapi, bagi sebagian lainnya dianggap sebagai pemborosan. Bagi kamu yang sedang dalam situasi ingin menghemat keuangan, coba lakukan 3 tips berikut agar bisa jarang beli baju:
1. Kurangi Aktivitas Melihat-lihat Baju
Tips pertama, sebaiknya kurangi aktivitas melihat-lihat baju di toko offline maupun online. Terutama bila kamu termasuk orang yang impulsif dalam membeli pakaian. Di mana selalu membeli pakaian menarik yang dilihat, tanpa mempertimbangkan banyak hal.
Salah satunya mempertimbangkan masalah keuangan apakah akan mengganggu pemenuhan kebutuhan primer atau tidak. Karena sedang berupaya menghemat keuangan, sebaiknya hindari melihat-lihat pakaian bila tidak dalam situasi perlu membeli.
2. Mix and Match Baju Lama
Alasan sebagian orang terlalu sering membeli baju adalah merasa bosan. Tapi, biasanya rasa bosan ini hanya sementara. Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba mix and match pakaian lama.
Walaupun mix and match dilakukan menggunakan pakaian lama, ketika eksekusinya tepat akan memberikan tampilan fashion yang tidak kalah menarik. Selain menghemat keuangan, tips satu ini akan terasa menyenangkan dilakukan.
Sebab, kita bisa memadupadankan fashion dari pakaian yang ada dengan sesuka hati tanpa harus membeli lagi. Apalagi bila pakaian yang sudah lama tidak dipakai, ternyata menjadi trend fashion era sekarang.
Seperti kita tahu bahwa trend fashion itu siklusnya berputar. Fashion jadul yang dulunya pernah menjadi trend, sekarang bisa menjadi trend lagi. Jadi, dengan metode ini, untuk mengikuti trend kamu tidak perlu membeli pakaian baru lagi karena sudah memilikinya.
3. Berprinsip Beli saat Memang Butuh
Supaya tidak terlalu sering membeli baju, sebaiknya miliki prinsip beli saat memang sangat butuh. Bila perlu, tuliskan pakaian pada daftar skala prioritas, apakah termasuk kebutuhan utama atau bukan.
Sebab, ada kriteria pakaian yang memang harus dibeli dan tidak masalah bila tidak membelinya. Sebelum membeli, identifikasi terlebih dahulu mengenai skala prioritas pembelian pakaian tersebut agar budget yang dikeluarkan nantinya efisien dan bukan termasuk pemborosan.
Sebenarnya masalah membeli pakaian itu preferensi setiap individu, mau sering atau jarang. Tapi, bila kondisi keuangan kamu sedang mengharuskan untuk berhemat, akan lebih bijak bila tidak terlalu sering membeli baju dan lebih utamakan kebutuhan yang sifatnya primer.
Baca Juga
-
Perhatikan! 8 Tips Memilih Timbangan Badan Digital Berkualitas
-
Catat! 4 Tips Membeli Keyboard di Shopee agar Mendapatkan yang Berkualitas
-
3 Daya Tarik Rumah Jaksa Agung Malang sebagai Tempat Penginapan
-
Sebelum Pesan Kamar di Rumah Jaksa Agung Malang, Perhatikan 4 Hal Berikut
-
Tata Cara Kompres Foto Tanpa Software Tambahan Lewat Situs 11zon
Artikel Terkait
-
Sri Mulyani Jalin Komunikasi Intens dengan Dubes AS Soal Tarif Resiprokal
-
5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham
-
Tips Mengatasi Rasa Canggung Ketemu Mantan
-
THR Ludes Pasca Lebaran? Simak Tips Kelola Keuangan Agar Usaha Tidak Boncos
-
Tips Hemat Beli Skincare, Tetap Glowing di Tengah Ekonomi Gonjang-ganjing
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham
-
Tertarik Belajar Bahasa Korea? Cek Dulu Langkah Awal Ini
-
4 Inspirasi Outfit Chic ala Sandara Park 2NE1 yang Wajib Kamu Coba!
-
4 Inspirasi Outfit Chic ala Sandara Park 2NE1 yang Wajib Kamu Coba!
Terkini
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Produksi Serial Prekuel Pacific Rim Dilanjutkan dan Tayang di Prime Video
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan