Sebagai orangtua tentunya kamu ingin memberikan hal terbaik pada anak. Sayangnya, terkadang cara yang dilakukan salah dan malah berdampak buruk bagi anak. Sebagai contoh, aksi membanding-bandingkan anak.
Kendati dengan alasan supaya anak lebih termotivasi ataupun agar anak bisa lebih baik lagi, tetap saja membanding-bandingkan anak sebaiknya dihindari. Dilansir allwomenstalk, ada banyak hal buruk yang bisa terjadi saat orangtua membanding-bandingkan anak sendiri dengan orang lain. Seperti apa? Disimak baik-baik, ya.
1. Membuat anak rendah diri
Masa kanak-kanak merupakan usia di mana daya serap mereka sangat tinggi terhadap lingkungan dan bisa membekas hingga dewasa nanti. Itulah kenapa sebaiknya hindari membanding-bandingkan anak, karena bisa membuat mereka merasa rendah diri.
Terus-menerus dibandingkan dengan anak orang lain bikin kepercayaan diri mereka rapuh. Mereka akan merasa tidak berharga serta inferior di hadapan orang lain. Tentu kamu gak mau ini sampai terjadi pada buah hati tercinta, bukan?
2. Membuat anak jadi sombong
Jika membandingkan anak dengan anak lain yang prestasinya jauh lebih baik bisa membuat anak minder, sebaliknya terlalu bangga pada anak yang berprestasi dan membandingkan dengan anak lain yang raihannya lebih buruk bisa bikin anak jadi sombong. Terbiasa mendapat sanjungan dari orangtua sekaligus melihat sikap orangtua yang merendahkan orang lain akan membuat anak jadi besar kepala.
3. Anak punya timetable-nya sendiri-sendiri
Saat melihat anak seusianya sudah berjalan atau lihai melakukan sesuatu, sementara si kecil belum tentu sangatlah wajar jika ayah bunda khawatir. Hanya saja, sebaiknya jangan sampai berlebihan, ya, karena cuma bikin ayah bunda jadi stres.
Ingat, lho, setiap anak punya timetable masa pertumbuhannya masing-masing. Selama masih dalam tahap normal gak perlu merasa minder jika anak lain sudah berlari, tapi anak sendiri masih merangkak. Jika memang sudah waktunya si kecil juga bakal bisa, kok.
4. Menimbulkan kebencian
Alasan selanjutnya kenapa orangtua harus berhenti membandingkan anak, termasuk dengan saudaranya sendiri, yaitu bisa menimbulkan kebencian. Anak yang dibandingkan nantinya gak hanya benci pada orangtuanya karena sering bikin sakit hati, tapi juga pada anak atau saudaranya yang kerap jadi ‘acuan’.
Menjadi orangtua bukanlah sebuah kompetisi di mana anak harus selalu jadi nomor satu. Oleh sebab itu, hendaknya mental membanding-bandingkan sebaiknya dihindari, ya, terutama pada anak sendiri. Tiap anak punya ciri khasnya masing-masing, lho.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Kerabat Pejabat Maju Jadi Calon DPR, Ada yang Satu Keluarga Jadi Caleg
-
Gunung Anak Krakatau Erupsi 1157 Meter, Naik Berstatus Siaga
-
Nikita Mirzani Tak Sudi Terima Lolly Pulang, Gegara Ogah Dua Anaknya yang Lain Ikut 'Terkontaminasi'
-
4 Penyebab Anak Sulit Bergaul dan Cara Mengatasinya
-
Kenali Gejala Penyakit Jantung Anak yang Bisa Berakibat Fatal
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Minimalis ala Kim Dayeon Kep1er, Bisa Disontek untuk Daily Look!
-
4 Padu Padan Chic Style ala Choo Young Woo, Gampang Ditiru untuk Sehari-hari
-
Buat Ngantor Sampai Nongkrong, Intip 4 Tampilan Stylish dan Elegan ala Seol In Ah!
-
4 Tampilan OOTD Stylish dan Klasik ala T.O.P, Sontek untuk Tampil Kece!
-
4 Ide OOTD Clean Look ala Lim Yoona SNSD, Simpel tapi Bikin Pangling!
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja