Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | MUHAMMAD NUR REZKI
Ilustrasi menonton film (Pexels/Andrea Piacquadio)

Baru-baru ini, jejaring sosial ramai membahas tentang bahaya menonton film porno yang menyebabkan berkurangnya volume otak. Apakah tepat?

Dalam salah satu artikel disebutkan bahwa kecanduan pornografi dapat menyebabkan berkurangnya volume otak di area sekitar striatum, yaitu wilayah otak yang terlibat dalam motivasi.

Selain atrofi otak, menonton film porno disebut-sebut menimbulkan dampak lain, seperti disfungsi seksual, disfungsi ereksi, perasaan bersalah, dan masalah hubungan.

Mengutip dari National Center on Sexual Exploitation, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pornografi berkorelasi dengan perubahan fisik pada otak. Stimulasi visual dari pornografi membajak sistem penghargaan otak dan membanjiri otak dengan  dopamin dalam jumlah yang tidak wajar dan berkepanjangan.

BACA JUGA: 6 Cara Meningkatkan Resiliensi dalam Diri, Yuk Terapkan!

 Akibatnya, otak mengalami kemunduran fisik dalam bentuk, ukuran dan keseimbangan kimia. Lantas, apa saja bahaya dan efek samping dari kecanduan pornografi?

 1. Jarak dari kenyataan dan sensasi fisik

Mengutip Prestige Mens Medical, salah satu dampak pornografi yang paling signifikan terhadap pria adalah desensitisasi. Ini adalah proses yang sama yang terjadi saat menonton atau memutar film dan video game kekerasan dalam jumlah besar seiring berjalannya waktu.

Otak mulai mengubah persepsinya terhadap apa yang dianggap normal dan dapat diterima, sehingga menimbulkan persepsi yang tidak akurat terhadap realitas.

 2. Disfungsi ereksi

Pria yang terlalu banyak menonton film porno seringkali mengalami kesulitan mempertahankan ereksi saat berhubungan seks, suatu kondisi yang disebut disfungsi ereksi.

Menurut Tim Jacobs, peneliti di Universitas Antwerp, kemungkinan besar hal ini tidak disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah atau saraf penis. “Tingkat gairah yang disebabkan oleh pornografi melalui konten ekstrem seringkali tidak proporsional dengan hubungan seksual yang sebenarnya.”

Hal ini  menyebabkan pria yang kecanduan pornografi menjadi mati rasa dan tidak responsif terhadap rangsangan dalam kehidupan seks sebenarnya.

 3. Toleransi terhadap interaksi sosial yang tidak biasa

Orang-orang yang sering menonton pornografi dalam jumlah besar menunjukkan peningkatan yang nyata dalam toleransi mereka terhadap interaksi dan perilaku seksual yang tidak biasa, khususnya agresi, pergaulan bebas, dan kekerasan.

BACA JUGA: 6 Cara Meningkatkan Resiliensi dalam Diri, Yuk Terapkan!

 4. Mempengaruhi hubungan Anda dengan pasangan

Kecanduan pornografi juga berdampak buruk pada hubungan pribadi, terutama dengan pasangan.  Kecanduan pornografi pada pria bermanifestasi dalam hubungan sebagai penurunan kepuasan  pernikahan dan penurunan keterikatan emosional dengan pasangan.

Tidak adanya akses yang mudah terhadap pornografi dapat mempengaruhi suasana hati seseorang, membuat mereka mudah tersinggung atau depresi, dan dapat mengarah pada perilaku yang tidak perlu dan berbahaya, seperti menonton film porno saat berhubungan seks di tempat kerja atau di ruang publik lainnya.

 5. Memberikan dampak fisik dan mental

Sebuah penelitian baru-baru ini mengaitkan peningkatan konsumsi pornografi dengan peningkatan kasus disfungsi ereksi (DE) dan kemungkinan pria mengalami kesulitan mencapai, mempertahankan, dan mempertahankan ereksi.

Sebuah survei terhadap 3.267 pria menemukan bahwa sekitar 30 hingga 40 persen pria yang menonton film porno  40 menit sehari mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan 10 persen pria yang menonton film porno kurang dari 30 menit seminggu.

Seperti disebutkan sebelumnya, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk menjawab secara pasti pertanyaan tentang seberapa berbahayanya menonton film porno. Namun, kini terdapat lebih dari 85 penelitian yang menghubungkan menonton film porno dengan kesehatan mental dan emosional yang buruk, termasuk penyusutan otak.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

MUHAMMAD NUR REZKI

Baca Juga