Pernah mendengar istilah social comparison? Berdasarkan Festinger (1954), social comparison merupakan proses membandingkan diri sendiri dengan orang lain di lingkungan sosialnya secara kemampuan, pendapat, atau berbagai sifat lainnya.
Ada dua jenis social comparison yang biasanya dilakukan oleh seorang individu, yaitu upward social comparison dan downward social comparison.
BACA JUGA: 6 Kebiasaan Penting untuk Evaluasi Diri, Sudah Coba Dilakukan?
Jenis Social Comparison
1. Upward social comparison
Upward social comparison adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dianggap lebih baik dibanding dirinya. Tujuannya adalah untuk mencari motivasi atau inspirasi dari orang lain agar mendorong dirinya.
2. Downward social comparison
Sedangkan, downward social comparison adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dianggap tidak lebih baik daripada dirinya. Individu yang melakukan perbandingan diri ini biasanya mencoba untuk mencari pembelaan atau alasan bahwa dirinya cukup lebih baik daripada orang lain.
Lantas, mengapa kita sering kali membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Dikutip dari unggahan akun instagram @studiodjiwa, setiap individu memiliki keinginan untuk mengevaluasi dirinya sendiri, sehingga salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
BACA JUGA: Sering Merasa Lesu? Mungkin 6 Kebiasaan Ini yang Menjadi Penyebabnya
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, baik atau buruk?
Namun, apakah membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu buruk atau justru baik? Membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu memang baik, karena dapat memberikan kita perasaan termotivasi.
Akan tetapi, kita tetap harus berhati-hati karena jika kita melakukan perbandingan lebih dari batas wajar, kita justru akan merasa inferior dibandingkan orang lain. Padahal, belum tentu semua yang kita bandingkan benar dan sebanding posisinya.
Ungkapan uang menyatakan bahwa ‘rumput tetangga terlihat lebih hijau’ pasti seringkali kita dengar, tetapi kita harus selalu ingat untuk merasa ‘cukup’. Rasa cukup ini sangat penting agar kita selalu ingat cara bersyukur dan tidak terus menerus membandingkan diri dengan orang lain.
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain memang tidak dilarang, selama kita bisa mengontrolnya dengan baik dan tidak berlebihan. Namun, alangkah lebih baiknya jika kita justru membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita di masa lalu.
Hal ini dapat membantu kita untuk lebih fokus dan mengetahui sudah sejauh mana diri kita berkembang jika dibandingkan dengan kita yang ada di masa lalu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ngeri! Ada Monster Gurita Oligarki di Bundaran HI
-
Festival LIKE 2023, Aksi Kolaboratif Pemerintah dan Pelaku Industri Dukung Keberlanjutan Lingkungan
-
Komitmen Jaga Keberlangsungan Lingkungan, PPA Raih Penghargaan Internasional Bidang Keselamatan dari WSO
-
4 Jenis Stres Akibat Ekspektasi Diri Sendiri, Berhenti Membandingkan Nasib!
-
Perbandingan Pensiun BUMN VS ASN, Cek Penghasilan, Tunjangan Hingga Dana Pensiun Pegawainya
Lifestyle
-
Cara Merekam Layar MacBook Tanpa Aplikasi Tambahan: Gampang dan Ringan!
-
7 Cara Unik Biar Laptop Nggak Cepat Panas, Banyak yang Belum Tahu!
-
Anti Ribet, Ini Cara Kalibrasi Warna Monitor Secara Manual Buat Desain Grafis
-
Cozy tapi Tetap Edgy, 4 Ide OOTD ala Annie ALLDAY PROJECT yang Patut Dicoba
-
4 OOTD Manis ala Lee Jae In yang Bikin Gaya Makin Menawan
Terkini
-
Bojan Hodak Soroti Pentingnya Adaptasi Bagi Pemain Baru, Ada Target Tinggi?
-
Timnas Indonesia U-17 Ikuti Laga Uji Coba, Mulai Serius Tatap Piala Dunia
-
Ulasan Novel I Will Blossom Anyway: Antara Keluarga dan Kebebasan Diri
-
Kembali Dibintangi David Harbour, Film Violent Night 2 Tayang pada Desember 2026
-
Ludes Terjual, Konser G-Dragon di Jakarta Tambah Hari pada 25 dan 26 Juli