Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rosa Ihza Arlinda
Ilustrasi transaksi paylater (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Belanja di Indonesia semakin mudah sejak adanya e-commerce yang merajalela, seperti Shopee, Lazada, Blibli, dan masih banyak lagi. Kemudahan berbelanja ini membuat beberapa masyarakat menjadi kecanduan. Apalagi transaksi belanja hanya tinggal sentuh membuatnya makin banyak diminati.

Salah satu fitur transaksi online yang tersedia adalah beli sekarang dan bayar nanti (BNPL) atau paylater. Menggunakan paylater dapat membeli barang tanpa membayar langsung, namun pembayaran akan dilakukan di setiap bulan dengan bunganya. 

Paylater ini memang terlihat dapat memudahkan masyarakat dalam membeli barang. Namun, jika kecanduan menggunakan fitur ini, maka akan memberikan dampak yang tidak bagus. Tidak hanya itu, menggunakan paylater juga dapat menimbulkan risiko bagi penggunanya.

Lantas, risiko apa saja yang ditimbulkan saat menggunakan paylater? Berikut adalah empat risiko menggunakan paylater.

1. Rencana Keuangan Kacau

Cicilan paylater setiap bulannya, dapat membuat rencana keuangan menjadi kacau. Misal, awalnya rencana keuangan untuk membayar cicilan, namun ada kebutuhan mendesak. Uang cicilan dipakai untuk hal lain, membuat pengguna tidak dapat membayar cicilan. 

Menunggaknya cicilan karena telat membayar dapat memperburuk kualitas keuangan pengguna. Tunggakan cicilan juga dapat menyebabkan pengguna terkena biaya denda. Lebih parahnya lagi kualitas nilai keuangan pengguna di BI Checking akan buruk.

2. Tambahan Biaya yang Tidak Disadari

Beberapa pengguna paylater tidak teliti saat menggunakannya untuk pembayaran pasti tidak menyadari adanya tambahan biaya. Tambahan biaya ini meliputi pajak, biaya cicilan dan masih banyak lagi. 

Hal ini dapat berisiko, jika pengguna paylater hanya mampu membayar cicilan dan tidak mampu membayar biaya tambahan lainnya.

3. Belanja Berlebihan

Mudahnya bertransaksi membuat pengguna paylater dapat belanja dengan bebas hingga berlebihan. Hal ini berisiko pada tagihan paylater yang membengkak, namun pengguna tidak dapat membayar cicilan.

4. Penyalahgunaan Identitas

Mengaktivasi layanan paylater menggunakan identitas sebagai penjamin. Namun, hal ini berisiko mengenai pencurian atau peretasan identitas. Maraknya pencurian identitas ini dapat dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Nah, itulah empat risiko menggunakan paylater. Disarankan penggunaan paylater tidak berlebihan dan bijak saat menggunakannya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rosa Ihza Arlinda