Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dini Sukmaningtyas
Ilustrasi bioskop (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Menjadi orang tua merupakan tantangan yang harus dijalani seumur hidup. Tidak ada sekolah atau kursus untuk menjadi orang tua, semuanya dipelajari dengan teknik learning by doing.

Meski demikian, saat ini sudah banyak ilmu-ilmu parenting yang bisa didapatkan dengan mudah melalui buku maupun media sosial. Meski tak bisa ditelan mentah-mentah, ilmu parenting tersebut bisa menjadi panduan bagaimana orang tua harus bersikap terhadap anak.

Salah satu hal di luar nalar yang sering dilakukan oleh orang tua modern yaitu mengajak anaknya ke bioskop. Saya sering menjumpai balita yang diajak menonton film "dewasa" yang tidak sesuai usianya. Bahkan, saya sering juga melihat ada yang membawa bayi.

Sebagai seorang ibu, saya kerap bertanya-tanya, apa gerangan yang dipikirkan oleh orang tua yang membawa bayi dan balita menonton film di bioskop. Saya mencoba menebak alasan yang dijadikan pembelaan oleh mereka.

Pertama, para orang tua tersebut tidak memiliki akses untuk menitipkan anak kepada orang lain. Mereka tinggal jauh dari orang tua, dan tidak ada saudara dekat pula. Jalan satu-satunya adalah membawa serta anaknya untuk menonton di bioskop.

Kedua, para orang tua tersebut tidak memiliki pengetahuan tentang rating film. Menurut mereka, semua film superhero bisa ditonton oleh anak-anak. Minimnya pengetahuan ini bisa menjerumuskan anak-anak mereka untuk menonton film yang tidak sesuai usianya.

Ketiga, orang tua menganggap bahwa selama bayi tertidur di dalam bioskop, maka semuanya bisa aman terkendali. Padahal, melansir dari laman Hello Sehat, kemampuan pendengaran bayi dan balita masih dalam tahap perkembangan, sehingga suara yang terlalu keras dari speaker bioskop bisa berpengaruh pada kesehatan telinganya.

Secara khusus, bayi sebaiknya tidak mendengar suara lebih dari 60 db. Telinga bayi sangat sensitif sehingga rentan mengalami gangguan pendengaran.

Kapan anak bisa diajak menonton bioskop?

Orang tua harus paham perkembangan kemampuan sensorik anak sebelum mengajaknya menonton film di bioskop. Pastikan anak bisa fokus dalam waktu yang lama, serta bisa bersikap tenang dan kondusif sepanjang film agar tidak mengganggu penonton yang lain.

Satu hal yang paling penting adalah pastikan anak menonton film yang sesuai dengan kategori usianya.

Kini, menonton film tidak hanya bisa dilakukan di bioskop. Orang tua bisa mencari alternatif lain seperti berlangganan layanan streaming untuk menonton film daripada harus mengorbankan anak sendiri demi hiburan yang tidak seberapa.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Dini Sukmaningtyas