Di dunia yang penuh dengan kesibukan dan tekanan, orang tua sering kali merasa frustasi dan terjebak dalam rutinitas yang menguras emosi, hingga akhirnya berteriak kepada anak-anak mereka.
Namun, ada pendekatan baru yang dapat membantu orangtua untuk lebih sabar dan efektif dalam mendidik anak-anak mereka tanpa harus mengandalkan teriakan: Screamfree Parenting.
Apa itu Screamfree Parenting dan bagaimana manfaatnya bagi orangtua dan anak? Mari kita ulas lebih dalam.
Apa Itu Screamfree Parenting?
Screamfree Parenting adalah sebuah pendekatan yang diperkenalkan oleh Hal Runkel, seorang terapis keluarga dan penulis buku Screamfree Parenting. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengendalian diri orang tua dalam menghadapi situasi yang menantang dengan anak.
Daripada merespons dengan teriakan atau emosi yang meledak-ledak, Screamfree Parenting mendorong orang tua untuk tetap tenang, sadar diri, dan fokus pada perasaan serta kebutuhan anak-anak.
Inti dari Screamfree Parenting adalah bahwa orang tua yang mampu menjaga ketenangan dan stabilitas emosionalnya dapat memberikan dampak yang positif pada anak-anak, membantu mereka belajar mengelola emosi dengan cara yang lebih sehat.
Manfaat Screamfree Parenting untuk Orang Tua
Salah satu manfaat terbesar dari Screamfree Parenting adalah membantu orang tua belajar mengendalikan diri. Ketika orang tua tidak lagi terbawa emosi dalam menghadapi perilaku anak yang sulit, mereka akan merasa lebih terkendali dan tenang. Hal ini tentu saja membantu menciptakan suasana yang lebih damai di rumah.
Dengan tidak berteriak, orang tua lebih mampu menghindari konflik yang bisa membesar. Mereka belajar untuk mengomunikasikan keinginan dan batasan mereka dengan cara yang lebih positif dan penuh perhatian. Ini mengurangi ketegangan dan memungkinkan percakapan yang lebih produktif dengan anak.
Screamfree Parenting mendorong orang tua untuk berfokus pada hubungan mereka dengan anak-anak, bukan sekadar pada perilaku buruk anak.
Orang tua yang berusaha lebih memahami dan mendengarkan perasaan anak-anak mereka dapat membangun hubungan yang lebih erat dan saling menghormati.
Manfaat Screamfree Parenting untuk Anak
Ketika orang tua mengendalikan emosi mereka, mereka memberi contoh yang baik bagi anak-anak dalam mengelola perasaan mereka sendiri.
Anak-anak akan belajar untuk tidak cepat marah atau frustasi dan memahami bahwa mereka harus mengatasi masalah dengan cara yang lebih positif dan rasional.
Anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan Screamfree Parenting cenderung merasa lebih dihargai dan dihormati. Mereka tahu bahwa perasaan mereka didengarkan dan dipahami, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Anak-anak merasa lebih aman dan terlindungi ketika mereka tahu bahwa orang tua mereka bisa mengendalikan situasi dengan bijaksana.
Anak-anak yang sering menghadapi teriakan atau kemarahan orang tua bisa merasa cemas dan takut. Dengan menggunakan pendekatan Screamfree Parenting, anak-anak akan merasa lebih tenang dan tidak terbebani oleh ketegangan yang sering terjadi dalam rumah tangga. Ini mendukung perkembangan emosional mereka dengan lebih sehat.
Kesimpulan
Screamfree Parenting adalah pendekatan yang memfokuskan pada pengendalian diri orangtua untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dan penuh kasih di rumah.
Dengan mengurangi teriakan dan meningkatkan kesadaran diri, orangtua dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan anak-anak, sambil mengajarkan mereka pentingnya mengelola emosi.
Manfaatnya jelas—baik untuk orang tua maupun anak. Dengan Screamfree Parenting, kita tidak hanya mengubah cara kita mendidik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional dan mental yang sehat bagi generasi mendatang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mitigasi Konflik, Strategi Pondasi Finansial yang Kokoh dalam Pernikahan
-
Mengapa Adab Lebih Penting dari Ilmu? Refleksi usai Kasus Gus Miftah Viral
-
The Power of Viral: Bagaimana Pengaruh TikTok dalam Membentuk Tren Gen Z?
-
Mendadak Nangis atau Senang? Bagaimana Lagu Dapat Mempengaruhi Perasaan?
-
Menghadapi Gelombang PHK Karyawan Melalui Lembaga Hubungan Industrial
Artikel Terkait
-
Profil Orang Tua Victor Dethan, Pekerjaan Ayahnya Padahal Bukan dari Sepakbola
-
Sampai Nanti, Hanna!: Ketika Harapan Orang Tua Menjadi Beban Anak
-
Ternyata Bukan Kiai, Kesaksian Adik Bertolak Belakang dari Pengakuan Gus Miftah soal Nasab Orang Tua
-
Ilmu Parenting dan Pentingnya Komunikasi untuk Perkembangan Anak
-
Siapa Orang Tua Felicia Tissue, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan?
Lifestyle
-
3 Pilihan Face Wash Glad2Glow untuk Jenis Kulitmu, Kulit Sehat Tanpa Drama!
-
3 Peeling Serum Lokal Ampuh Lawan Kulit Kusam, Harga Rp100 Ribuan
-
3 Sheet Mask Mengandung Buah Pomegranate, Bikin Wajah Awet Muda dan Cerah
-
5 Moisturizer untuk Kulit Berjerawat, Lembap Tanpa Menyumbat Pori-Pori
-
Terbaru! 4 Varian Micellar Water Viva untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
Terkini
-
Penampilan atau Kemampuan? Mengungkap Hubungan Antara Tampilan Fisik dan Produktivitas di Dunia Kerja
-
Dilema Childfree di Indonesia: Kebebasan atau Keputusan yang Kurang Bijak?
-
Ulasan Novel The Women: Sebuah Perjalanan Bersama Antara Cinta dan Harapan
-
Mahasiswa Amikom Berdayakan Pemuda Desa Baturono Kembangkan Wisata Lokal
-
Indonesia Daftar Jadi Tuan Rumah AFC Cup 2031, Garuda Mendunia Makin Nyata?