M. Reza Sulaiman
Video Raisa, Isyana, Afgan, hingga Vidi Aldiano! (instagram)

Di tengah situasi negara yang lagi panas-panasnya, lima musisi papan atas Indonesia, Raisa, Afgan, Isyana Sarasvati, Vidi Aldiano, dan Cantika Abigail, muncul dengan sebuah persembahan. Mereka merilis video penampilan membawakan lagu legendaris "Indonesia Jaya".

Niatnya mungkin baik, ingin menyuarakan persatuan dan harapan di saat genting. Tapi, alih-alih dapat pujian, video ini justru jadi sasaran "rujakan" massal dari netizen. Kenapa? Karena banyak yang merasa ada yang sangat salah dengan cara mereka menyampaikan pesan.

'Vibes' Mewah yang Dianggap Nggak Nyambung

Masalah utamanya ada di visual video. Di saat ribuan orang sedang berjuang di jalanan, diterpa gas air mata dan semprotan water cannon, kelima musisi ini justru tampil di sebuah ruangan super mewah. Mereka duduk manis di sofa mahal, di atas karpet elegan, dengan latar belakang yang jauh dari kata "perjuangan".

Kontras inilah yang langsung bikin netizen gatal buat berkomentar pedas.

"Menyanyikan tentang perjuangan sambil duduk di sofa mahal dan lantai kayu herringbone, sungguh lucu," tulis seorang netizen, menyuarakan sentimen banyak orang.

Bagi mereka, penampilan ini terasa tone deaf alias nggak peka sama sekali dengan kondisi nyata rakyat yang sedang mereka coba "wakili" lewat lagu.

Dituduh Niru Gal Gadot Sampai Jadi Buzzer Pemerintah?

Kritik nggak berhenti di situ. Ada yang membandingkan aksi ini dengan video viral Gal Gadot dan seleb Hollywood lain yang bernyanyi bersama saat pandemi, yang juga sempat jadi bahan cemoohan karena dianggap nggak memberi dampak apa-apa.

Bahkan, ada tuduhan yang lebih serius. Pemilihan lagu "Indonesia Jaya", yang dulu populer di era Orde Baru, dianggap sebagai bentuk soft buzzing atau dukungan terselubung kepada pemerintah. Apalagi pencipta lagunya, Harvey Malaiholo, pernah menjadi anggota DPR.

Tuduhan ini seolah ingin bilang, "Kalian ini sebenarnya lagi nenangin rakyat, atau nenangin pemerintah?"

Tapi, Banyak Juga yang Membela

Tentu saja, nggak semua netizen menghujat. Banyak juga yang pasang badan membela Raisa cs. Mereka mengingatkan bahwa kelima musisi ini sudah cukup vokal soal isu negara sejak lama, terutama melalui komunitas VISI yang aktif menggalang dana untuk korban kekerasan aparat.

Bagi para pembela, cara setiap orang berjuang itu beda-beda. Meskipun tampil elegan, setidaknya mereka tetap berusaha menyuarakan sesuatu, daripada diam sama sekali.

Dibandingkan dengan Musisi yang Turun Langsung ke Jalan

Perdebatan ini makin panas saat netizen membandingkan video ini dengan aksi musisi lain enam tahun lalu. Saat itu, nama-nama seperti Baskara Putra (Hindia), Sal Priadi, dan Cholil Mahmud (Efek Rumah Kaca) benar-benar tampil di depan Istana Negara, bernyanyi bersama massa Aksi Kamisan.

Momen itu dianggap jauh lebih kuat dan otentik karena para musisi benar-benar hadir secara fisik di tengah-tengah simbol perjuangan.

Drama pro-kontra ini menjadi bukti nyata bahwa publik sekarang makin kritis. Di era media sosial ini, niat baik saja ternyata nggak cukup. Cara penyampaian, konteks, dan kepekaan terhadap situasi ternyata jauh lebih penting.

Jadi, gimana menurutmu? Aksi Raisa cs ini tulus tapi salah cara, atau memang ada agenda lain di baliknya?