M. Reza Sulaiman
Ilustrasi burung migrasi. [Mohammed Abed/AFP]

Kalau ngomongin soal selamatkan bumi, pasti yang kepikiran langsung hal-hal yang ribet dan butuh usaha besar, kan? Tapi, gimana kalau ternyata ada jalan pintas yang lebih cerdas, di mana kita bisa menyelesaikan tiga masalah besar sekaligus cuma dengan satu langkah?

Sebuah penelitian terbaru dari National Audubon Society, organisasi konservasi burung ternama, baru saja membongkar sebuah "life hack" yang super keren. Ternyata, dengan melindungi tempat-tempat yang tepat untuk burung, kita bisa sekaligus menyerap karbon penyebab krisis iklim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini sering terpinggirkan. Sebuah solusi "tiga in satu" yang jenius!

Burung Jadi 'Pemandu Peta Harta Karun'

Jadi, gimana cara kerjanya? Para peneliti ini nggak asal pilih tempat. Mereka memulai dengan memetakan lokasi-lokasi yang jadi "benteng iklim" (climate strongholds) bagi para burung.

Ini adalah habitat-habitat kunci yang diprediksi akan tetap stabil dan aman untuk burung, bahkan di tengah skenario perubahan iklim paling parah sekalipun.

Setelah peta "benteng" ini jadi, mereka menumpuknya dengan peta lain, yaitu peta kawasan penyimpan karbon alami terbesar, seperti hutan lebat, lahan basah, dan padang rumput. Hasilnya? Mereka menemukan banyak sekali lokasi di mana "benteng" burung dan "gudang" karbon ini tumpang tindih.

“Burung memberi kita petunjuk menuju kehidupan yang lebih sehat dan iklim yang lebih aman. Penelitian terbaru kami menunjukkan bahwa melindungi burung berarti melindungi manusia dan planet ini,” ujar Marshall Johnson, Kepala Konservasi National Audubon Society.

'Tiga in Satu': Saat Manusia Ikut Dapat Manfaatnya

Nah, di sinilah bagian paling kerennya. Peta "dua in satu" (habitat burung + penyimpan karbon) itu kemudian dibandingkan lagi dengan data wilayah yang dihuni oleh komunitas masyarakat yang selama ini kurang terwakili dalam kebijakan konservasi.

Dan hasilnya luar biasa. Banyak banget dari lokasi-lokasi strategis ini yang ternyata beririsan langsung dengan tempat tinggal masyarakat tersebut. Artinya, kalau kita melindungi hutan atau merestorasi lahan basah di sana, manfaatnya bukan cuma buat burung atau iklim. Manfaatnya juga dirasakan langsung oleh warga sekitar:

  • Udara yang mereka hirup jadi lebih bersih.
  • Sumber air jadi lebih sehat.
  • Tanah jadi lebih subur buat pertanian.
  • Suhu lingkungan jadi lebih sejuk dan nyaman.

“Kita punya peluang luar biasa untuk menyelamatkan burung sekaligus iklim, dengan syarat komunitas yang paling terdampak diberi ruang untuk memimpin,” jelas Dr. Brooke Bateman, penulis utama studi ini.

Kenapa Ini Penting Banget? Karena Situasinya Gawat!

Penemuan ini bukan cuma sekadar kabar baik, tapi juga sebuah alarm darurat. Kenapa? Karena kondisi para burung di Amerika Utara saat ini sedang gawat-gawatnya.

Sejak tahun 1970, populasi burung di sana sudah menyusut hampir 3 miliar ekor! Itu lebih dari seperempat dari total populasi. Belum lagi, perubahan iklim diprediksi bisa membuat lebih dari dua pertiga spesies burung di sana terancam punah.

“Burung memberi sinyal jelas bahwa mereka menghadapi krisis ganda: populasi yang terus menurun dan ketidakpastian iklim. Cara paling efektif untuk menghadapinya adalah memberdayakan komunitas di garis depan,” tegas Bateman.

Kesimpulannya?

Penelitian ini mengubah total cara kita memandang konservasi. Ini bukan lagi soal memilih antara menyelamatkan hewan, menyelamatkan iklim, atau membantu manusia. Ternyata, kita bisa melakukan ketiganya sekaligus.

Dengan mengikuti "petunjuk" dari para burung, kita bisa menemukan lokasi-lokasi paling strategis di mana setiap usaha yang kita lakukan akan memberikan dampak yang berlipat ganda. Keren banget, kan

Penulis: Muhammad Rian Sabiti