Lebih dari seribu ilmuwan, pakar kesehatan, dan ekonom di Amerika Serikat pada Selasa (16/9/2025) melayangkan surat terbuka yang berisi kritik pedas terhadap pemerintahan di Gedung Putih.
Mereka menolak keras rencana pembatalan Endangerment Finding, sebuah aturan krusial yang selama ini menjadi dasar hukum pemerintah dalam mengatur emisi gas rumah kaca.
Aturan Kunci yang Jadi Pangkal Masalah
Endangerment Finding secara sederhana menyatakan bahwa emisi yang memerangkap panas di atmosfer (gas rumah kaca) berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan kesejahteraan umum. Selama lebih dari satu dekade, keputusan ini dijadikan pijakan utama berbagai regulasi federal, termasuk standar emisi kendaraan yang ketat.
Namun, Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Hidup AS (EPA) saat ini, Lee Zeldin, berpendapat bahwa regulasi itu disusun dengan dasar yang salah, meskipun sudah beberapa kali ditegakkan oleh Mahkamah Agung.
Menurutnya, kebijakan tersebut justru membebani perekonomian negara.
Ilmuwan Menjawab: 'Bukti Ilmiah Sudah Tidak Terbantahkan'
Isi surat dari para ilmuwan langsung membantah pandangan itu. Mereka menegaskan bahwa bukti perubahan iklim akibat aktivitas manusia sudah tidak bisa lagi diperdebatkan, lengkap dengan dampaknya yang nyata bagi kesehatan, kesejahteraan, hingga biaya ekonomi yang ditimbulkannya.
Surat itu juga memperingatkan bahwa setiap upaya untuk melemahkan regulasi iklim sama saja dengan menentang ilmu pengetahuan dan merugikan kepentingan publik.
Union of Concerned Scientists bahkan menyoroti laporan terbaru dari Departemen Energi era Trump yang dinilai penuh kesalahan. Laporan itu disebut tidak akurat, kontradiktif, serta sengaja menyesatkan publik.
“Sejak 2009, bukti ilmiah soal perubahan iklim akibat ulah manusia sudah jelas, dan sejak itu kondisinya hanya semakin parah sekaligus semakin meyakinkan,” demikian pernyataan mereka.
Desakan Terakhir: 'Berhenti Sebar Disinformasi'
Para penandatangan surat mendesak pemerintah untuk berhenti menyebarkan disinformasi mengenai ilmu iklim dan segera mengambil langkah nyata dalam mengurangi emisi pemicu pemanasan global. Ini bukan lagi soal perdebatan politik, melainkan soal masa depan planet.
“Masyarakat di seluruh negeri menaruh harapan pada EPA untuk menjalankan misinya melindungi kesehatan publik dan lingkungan,” tulis mereka menutup surat.
Penulis: Muhammad Rian Sabiti
Baca Juga
-
Banda Neira 'Langit & Laut': Melankolis Manis yang Mengusik Memori Lama
-
7 Rekomendasi Lipstik Lokal dengan Warna Intens untuk Bold Makeup Look
-
Timnas U-17 Dapat Lebih Banyak Dukungan Suporter daripada Senior, Kok Bisa?
-
10 Tahun 'Reply 1988': Ryu Jun Yeol Sempat Absen, Akhirnya Muncul di Acara Spesial
-
Ulasan Novel My Darling Dreadful Thing, Cerita Horor di Rumah Tua Beckman
Artikel Terkait
-
Fosil Iklim Ungkap Fakta Mengejutkan: Pemanasan Global Terburuk Justru Belum Dimulai!
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
-
Startup Indonesia Gandeng Zeroboard Jepang untuk Tekan Emisi Karbon
-
Peneliti Bikin Terobosan: Plastik Jadi Penyedot Gas Rumah Kaca, Bagaimana Caranya?
-
Ilmuwan Buat Chip 6G Pertama di Dunia, Potensi Kecepatan Internet Tembus 100 Gbps
News
-
5 Film Horor Terbaik Sepanjang Masa Versi Rotten Tomatoes, Siap Uji Nyali?
-
Tersandung Narkoba, Podcast Lama Onad bersama Denny Sumargo Kembali Viral
-
Peduli Kesehatan Mental Remaja, HIMPSI Gelar Sosialisasi di SMAN 3 Jambi
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
-
Gagal Debut? DPD RI Hapus Vtuber Sena Usai Tuai Kritik Warganet
Terkini
-
Banda Neira 'Langit & Laut': Melankolis Manis yang Mengusik Memori Lama
-
7 Rekomendasi Lipstik Lokal dengan Warna Intens untuk Bold Makeup Look
-
Timnas U-17 Dapat Lebih Banyak Dukungan Suporter daripada Senior, Kok Bisa?
-
10 Tahun 'Reply 1988': Ryu Jun Yeol Sempat Absen, Akhirnya Muncul di Acara Spesial
-
Ulasan Novel My Darling Dreadful Thing, Cerita Horor di Rumah Tua Beckman