M. Reza Sulaiman
Ilustrasi percaya diri (Pixabay)

Rasa percaya diri bukanlah sesuatu yang kita miliki sejak lahir. Ia tidak datang secara ajaib dari ucapan motivasi murahan atau sekadar "percaya saja sama diri sendiri." Percaya diri adalah hasil dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita bangun setiap hari.

Ini adalah tentang bagaimana kita berbicara pada diri sendiri, menghadapi ketakutan, dan menghargai proses.

Berdasarkan panduan dari Verywell Mind, berikut adalah beberapa cara realistis untuk menumbuhkan kepercayaan diri, tanpa harus menjadi orang lain.

1. Berhenti 'Stalking' Sukses Orang Lain, Fokus pada 'Level Up'-mu Sendiri

Kita hidup di era yang dipenuhi dengan pencitraan. FYP penuh dengan prestasi, foto liburan, dan kesuksesan orang lain. Wajar kalau kadang muncul rasa, “Kok hidupku nggak semembanggakan itu?”

Tapi, terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat kita merasa kurang, padahal setiap orang punya "jalur lari"-nya sendiri-sendiri.

Mulailah fokus pada progres dirimu sendiri, sekecil apa pun itu. Tuliskan hal-hal yang berhasil kamu lakukan setiap hari. Tidak perlu hal besar; bisa sesederhana bangun pagi tanpa menunda alarm, atau menyelesaikan tugas yang selama ini tertunda. Perlahan, kamu akan sadar bahwa kamu sedang berkembang dengan ritmemu sendiri.

2. Rawat Tubuhmu, Karena Tubuhmu adalah 'Rumah'

Percaya diri bukan hanya soal mental, tapi juga soal fisik. Tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan rutin bergerak akan memberikan sinyal positif ke otak bahwa kamu layak untuk dipedulikan. Tubuh yang lelah dan kurang nutrisi akan sulit untuk memunculkan rasa percaya diri.

Mulailah dari kebiasaan sederhana seperti minum air putih lebih banyak, kurangi begadang, dan lakukan olahraga ringan.

Saat tubuhmu terasa lebih sehat dan bertenaga, kamu akan merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan apa pun. Ingat, kamu tidak bisa mencintai dirimu sendiri kalau kamu terus-menerus mengabaikan kebutuhan tubuhmu.

3. 'Ngobrol' Baik-baik Sama Diri Sendiri

Terkadang, musuh terbesar kita bukanlah orang lain, tapi suara di dalam kepala kita sendiri. “Aku nggak cukup pintar,” “Aku pasti gagal,” “Aku nggak pantas.” Kalimat-kalimat negatif itu mungkin terasa sepele, tapi jika terus-menerus diulang, otak kita akan mempercayainya.

Coba ubah narasinya. Alih-alih berkata, “Aku nggak bisa,” coba ubah menjadi, “Aku akan coba pelan-pelan.” Kata-kata kecil seperti itu memberikan ruang bagi diri kita untuk bisa berkembang tanpa tekanan. Karena percaya diri bukan berarti yakin kamu tidak akan pernah gagal, tapi yakin bahwa kamu bisa bangkit lagi meskipun gagal.

4. Hadapi Ketakutanmu, Jangan Tunggu Sampai 'Siap'

Kebanyakan orang menunggu sampai mereka merasa "siap" sebelum melakukan sesuatu. Padahal, perasaan siap itu jarang sekali datang.

Justru, rasa percaya diri tumbuh dari keberanian untuk mencoba, bukan dari kesempurnaan. Mulailah dengan langkah kecil seperti berbicara di depan orang, menyampaikan ide di rapat, atau mencoba hal baru yang sedikit menantang.

5. Tetapkan Tujuan yang Realistis dan Rayakan Setiap 'Kemenangan' Kecil

Salah satu kesalahan umum adalah menetapkan target yang terlalu tinggi, lalu merasa sangat kecewa saat gagal. Cobalah ubah pendekatannya. Buatlah tujuan yang realistis dan terukur.

Memberi penghargaan pada diri sendiri adalah bentuk validasi yang sehat. Kamu tidak harus menunggu sampai sukses besar untuk bisa merasa berharga. Rayakan setiap progres kecil, seperti berhasil menyelesaikan satu bab skripsi atau memberanikan diri bertanya di kelas. Kepercayaan diri datang dari konsistensi, bukan hanya dari satu pencapaian besar.

(Flovian Aiko)