Dari layar hitam putih yang sederhana hingga visual spektakuler yang memukau jutaan penonton global, anime telah menempuh perjalanan yang sangat panjang. Kini, anime bukanlah sekadar tontonan hiburan, tetapi juga cerminan budaya, teknologi, serta imajinasi manusia yang terus berkembang.
Untuk bisa sampai di titik ini, industri anime telah melewati banyak sekali perubahan. Mari kita simak bagaimana dunia animasi Jepang bisa berkembang hingga sebesar sekarang!
Awal Mula: Goresan Tangan dan Propaganda Perang
Kisah anime dimulai pada awal abad ke-20. Beberapa seniman Jepang seperti Oten Shimokawa dan Jun’ichi Kuchi mulai bereksperimen dengan animasi manual. Film pendek Nakamura Gatana (1917) disebut sebagai salah satu karya animasi pertama dari Jepang.
Sayangnya, perjalanannya tidaklah mulus. Selama masa Perang Dunia II, animasi sempat digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah. Namun, eksperimen di era ini justru membentuk fondasi dari gaya visual dan naratif khas Jepang yang kita kenal sekarang.
Bangkitnya Era Televisi: Lahirnya Sang 'Bapak Anime'
Pasca-perang, Jepang membangun kembali industri animasinya. Tahun 1958 menjadi tahun penting dengan dirilisnya Hakujaden, yang saat itu menjadi film animasi berwarna pertama dari Toei Animation.
Kemudian, muncul seorang pendatang baru yang akan mengubah segalanya: Osamu Tezuka. Karyanya, Astro Boy (1963), berhasil menjadi serial anime TV pertama yang sukses secara nasional dan internasional.
Dari sinilah, diperkenalkannya teknik limited animation, yang memungkinkan produksi cepat dengan biaya rendah. Gaya sinematiknya yang ditonjolkan melalui mata besar dan ekspresi yang kuat menjadi ikon yang masih digunakan hingga saat ini.
Zaman Keemasan: Dari Robot Gundam Sampai Hutan Totoro
Tahun 1970-an hingga 1980-an menjadi masa keemasan anime. Berbagai genre baru mulai bermunculan. Mulai dari genre mecha (robot) yang dipopulerkan oleh Mobile Suit Gundam, petualangan remaja melalui Lupin III, hingga drama penuh imajinasi dari Hayao Miyazaki dan Isao Takahata.
Kemudian, pada tahun 1985, Studio Ghibli lahir dan menghasilkan karya-karya klasik seperti My Neighbor Totoro dan Spirited Away. Di sisi lain, film cyberpunk Akira (1988) berhasil mengguncang dunia dengan visualnya yang futuristik dan brutal.
Internet Datang, Anime pun Mendunia
Dekade 1990-an dan 2000-an menandai ledakan global anime. Serial seperti Dragon Ball Z, Sailor Moon, dan Neon Genesis Evangelion memperkenalkan anime ke jutaan penonton di luar negeri. Internet, komunitas fansub, dan kemudian platform streaming seperti Crunchyroll serta Netflix menjadikan anime sangat mudah diakses dan cepat mendunia.
Teknologi digital juga turut mengubah proses produksi. CGI, warna digital, dan desain karakter yang lebih dinamis menciptakan pengalaman visual yang baru. Genre-genre seperti moe dan isekai juga muncul, memperluas daya tarik anime ke segala usia.
Era Modern: Anime Sebagai Fenomena Global
Kini, anime telah menaklukkan dunia. Film Demon Slayer: Mugen Train (2020) berhasil memecahkan rekor box office di Jepang, sementara Attack on Titan dan Jujutsu Kaisen mendominasi layar global. Kolaborasi internasional pun semakin meningkat, dan teknologi seperti AI serta VR mulai dilirik untuk digunakan dalam produksi animasi.
(Flovian Aiko)
Baca Juga
-
Intip Teaser Perdana Disclosure Day, Film Sci-fi Terbaru Steven Spielberg
-
Menyambut Natal Lebih Bijak, Ini Cara Merayakan secara Ramah Lingkungan
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
5 Tanaman Bunga yang Tidak Butuh Sinar Matahari, Cocok untuk Ruangan Indoor
Artikel Terkait
-
Sinopsis dan Penjelasan Para Karakter Anime Ramen Akaneko, Menggemaskan!
-
5 Rekomendasi Anime Terbaik yang Mengajarkan Strategi Bisnis dan Negosiasi
-
Toei Umumkan Anime One Piece akan Hiatus Tiga Bulan di 2026, Ini Alasannya
-
Sinopsis Anime Mechanical Marie, Kisah Gadis yang Menyamar Jadi Robot
-
Review Anime Umamusume: Pretty Derby Season 2, Menghadapi Badai Cedera
Lifestyle
-
4 HP Berkamera Leica dengan Kualitas Foto Profesional, Mulai Rp10 Jutaan
-
Hindari Menyesal, Ini 6 Kesalahan Finansial yang Perlu Dihindari Sejak Muda
-
6 Makanan Super Murah yang Kaya Nutrisi untuk Menu Harian
-
Dari Pelarian Emosional hingga Melatih Empati: Dampak Positif Menonton Film Cinta
-
Oppo Reno 15c akan Rilis 19 Desember di Tiongkok, Usung Snapdragon 7 Gen 4
Terkini
-
Intip Teaser Perdana Disclosure Day, Film Sci-fi Terbaru Steven Spielberg
-
Menyambut Natal Lebih Bijak, Ini Cara Merayakan secara Ramah Lingkungan
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
5 Tanaman Bunga yang Tidak Butuh Sinar Matahari, Cocok untuk Ruangan Indoor