Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Daffa Barraq
Jose Mourinho dan Joao Sacramento

Musim 2019/2020 Tottenham Hotspur cukup membuat dunia sepakbola heboh. Di mulai dari di pecatnya Pochettino sebagai manager club Tottenham Hotspur hingga mendatangkan Jose Mourinho sebagai penggantinya. Mauricio Pochettino di kenal cukup sukses dalam menangani klub asal London tersebut, dilihat dari meningkatnya target klub yang hanya ingin finish di peringkat 4 premiere league hingga menjadi salah satu kandidat juara.

Satu hal yang membuat Pochettino dibilang sukses adalah ketika dia bisa memimpin Tottenham berlaga di final Champions League untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Walaupun tidak berhasil mengangkat piala namun pencapaian tersebut cukup untuk membuat Pochettino di kenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.

Namun pada awal musim ini Pochettino memulai musim dengan rekor yang buruk, dalam 12 pekan bergulirnya liga Tottenham menduduki peringkat 14 hanya dengan mengantongi 14 poin, dengan hasil tiga kemenangan, lima kali imbang, dan empat kekalahan. Hal tersebut yang membuat pelatih asal Argentina tersebut akhirnya dipecat oleh Daniel Levy selaku pemilik klub.

Daniel Levy menyebutkan kalau pemecatan Pochettino merupakan keputusan yang tidak mudah. "Kami sangat enggan untuk melakukan perubahan ini dan itu bukan keputusan yang diambil dewan dengan ringan, juga tidak dengan tergesa-gesa. Sayangnya hasil di liga domestik pada akhir musim lalu dan awal musim ini sangat mengecewakan," ucap Levy dilansir dari situs resmi Spurs.

Jose Mourinho yang menggantikan Pochettino berhasil membawa Tottenham kembali ke jalur kemenangan. Dilihat dari hasil klub asal London utara tersebut yang awalnya hanya menduduki peringkat 14 sekarang Tottenham menduduki peringkat 6. di balik suskesnya Mourinho tentu saja hal tersebut tidak lepas dari peran asisten pelatihnya yang bernama Joao Sacramento. Hal menarik dari pria asal Portugal tersebut adalah umurnya yang di bilang masih cukup muda yaitu 30 tahun. Bahkan umurnya masih lebih muda dari beberapa pemain senior Tottenham Hotspur.

Dengan umurnya yang cukup muda Joao Sacramento memiliki pengalaman yang tidak kalah dari para asisten pelatih yang lebih senior, Joao pernah bekerja untuk Federasi Sepak Bola Wales (FAW), AS Monaco, dan Lille. Namun sebelum ia bekerja di staff kepelatihan, ia dulunya adalah seorang pemain muda di klub SC Braga.

Joao Sacramento memiliki gelar master yaitu Sport Coaching and Performance di University of South Wales. Dalam situs resmi Tottenham menyebutkan bahwa Joao Sacramento Sebagai pelopor dalam analisis video, ia dikenal diundang untuk membahas metodologi kerjanya dengan beberapa liga dan federasi di Spanyol, Portugal, dan AS.

Joao Sacramento di tunjuk Mourinho untuk menjadi tangan kanan kepelatihannya. Ditunjuknya Joao Sacramento untuk menggantikan Rui Faria yang sudah bekerja Bersama Mourinho sejak Mou menangani FC Porto pada tahun 2002 sampai Manchester United. Kini Faria sudah menjadi pelatih Al-Duhail klub asal Qatar.

Sebelum bergabung bersama Tottenham Hotspur, Joao Sacramento menangani klub asal prancis yaitu Lille. Dia menjabat sebagai asisten pelatih dari Cristophe Galtier. Hengkangnya Joao Sacramento dari kepelatihan Lille menuai sedikit kontroversi, rupanya sang pelatih tidak suka dengan tindakan Mourinho yang ia anggap sebagai pembajakan.

“Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk melakukan sesuatu,” ujar Galtier

Dia juga menambahkan, “Namun itu adalah tindakan yang berkelas, sangat berkelas,”  dengan maksud sarkasme. Ternyata tak hanya sang asisten pelatih saja yang ditarik oleh Jose Mourinho. Pelatih kiper Nuno Santos yang bergabung bersama Lille pada 2018 lalu juga ikut menjadi staff kepelatihan Mourinho.

Daffa Barraq

Baca Juga