Pada saat terjadi kebisingan dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), transisi menuju “New Normal” dan persiapan-persiapan bergulirnya roda ekonomi di segala lapisan masyarakat, ada satu kelompok masyarakat yang harap-harap cemas menghadapi masa depan.
Mereka adalah pelajar SMA/MA/SMK atau sederajat yang lulus tahun 2020 ini. Kampus mana yang akan dipilih? Program studi apa yang akan dipilih? Apakah akan ada jaminan untuk diterima di program studi dan PTN yang diinginkan? Itu beberapa pertanyaan yang mengelayuti mereka.
Dilansir dari laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), jalur penerimaan mahasisa baru Program Sarjana pada PTN dilakukan melalui dua jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) yang dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dan/atau portofolio calon mahasiswa; dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer serta kriteria lain yang disepakati PTN.
Selain penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN dan SBMPTN, PTN juga dapat melakukan seleksi mandiri yang dapat menggunakan nilai hasil UTBK.
Kuota daya tampung setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang mengikuti SNMPTN ditetapkan paling sedikit 20 persen dari daya tampung program studi yang bersangkutan. Sementara itu, untuk SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40 persen dan seleksi mandiri ditetapkan paling banyak 30 persen dari daya tampung program studi yang bersangkutan.
Sebagian dari pelajar sudah diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN. Jumlah mahasiswa baru yang diterima di jalur ini hanya sekitar 20 persen.
Kriteria seseorang lulus SNMPTN adalah rekam jejak prestasi calon mahasiswa selama menjalani proses pendidikan di sekolah menengah. Proses SNMPTN ini sudah selesai. Yang sedang berlangsung adalah proses pendaftaran SBMPTN.
Dari jadwal yang sudah ditentukan, masih tersisa beberapa hari lagi untuk melakukan pendaftaran dengan menentukan program studi yang akan dipilih.
Pemilihan program studi ini perlu dipertimbangkan berdasarkan perguruan tinggi negeri yang akan dipilih, passing grade yang harus dicapai, daya tampung program studi, jumlah peminat program studi tahun sebelumnya, urutan prioritas program studi yang dipilih dan tentu saja minat dan bakat calon mahasiswa.
Di sinilah peran guru, orang tua atau saudara yang sudah pernah mengikuti tes ini untuk dapat mendiskusikan hal ini dengan calon mahasiswa. Dengan demikian diharapkan pilihan program studi sudah dipikirkan dengan matang.
UTBK SBMPTN tahun ini berbeda karena dilakukan pada saat pandemi covid 19. Ada beberapa ketentuan yang harus ditaati peserta. Pada saat tes berlangsung calon mahasiswa harus membawa perlengkapan yaitu kartu peserta dan fotokopi ijazah yang telah dilegalisir atau surat keterangan lulus asli yang ditandatangani Kepala Sekolah.
Peserta juga harus mengenakan masker pada saat berada di lokasi ujian dan harus dalam kondisi sehat. Apabila pada saat pemeriksaan suhu tubuh, peserta didapati memiliki suhu 38°C maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti tes dan itu tercantum pada saat pendaftaran secara daring di aplikasi LTMPT.
Bagaimana mempersiapkan diri agar sukses menghadapi SBMPTN tahun 2020? Setelah mendaftar, maka langkah selanjutnya adalah belajar lebih intensif. Belajar, berlatih dan berdoa adalah langkah yang paling penting untuk saat ini. SBMPTN adalah seleksi yang paling demokratis karena semua lulusan sekolah yang memenuhi syarat dapat mengikutinya.
Nilai rapor atau rekam jejak selama selama sekolah tidak dilihat lagi. Hanya hasil tes inilah yang akan menentukan calon mahasiswa bisa diterima di program studi dan PTN yang dipilihnya.
Variabel paling menentukan kelulusan adalah pemanfaatan waktu kurang lebih sebulan, seefektif mungkin untuk melumat semua soal yang tersedia, menyimpannya dalam memori, menjaga kesehatan dan kondisi mental sehingga pada hari dan tanggal yang ditentukan calon mahasiswa siap menyelesaikan tes dengan sebaik-baiknya.
Ada pepatah “penyesalan selalu ada di akhir”, maka pepatah itu perlu diubah menjadi “penyesalan itu datang di awal”, yang maknanya adalah berlelah-lelah mempersiapkan diri sebaik mungkin agar tidak terjadi penyesalan.
Untuk memantik semangat, bayangkanlah kampus akan menyampaikan ucapan selamat datang bagi pemenang dengan lagu We are the Champion dari Freddy Mercury.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Link Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024, Langsung Cek!
-
Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 Dibuka Hari Ini! Simak Cara Cek dan 41 Website Mirror-nya
-
Jadwal Pengumuman Hasil SNBT 2024, Kapan? Ini Tanggal Gelombang 1 dan 2
-
Panduan Lengkap: Bayar UTBK Lewat ATM BRI Tanpa Ribet
-
Pendaftaran UTBK 2024 Dibuka! Ini Jadwal, Syarat Ketentuan, Cara Daftar hingga Pilih Prodi
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
3 Sheet Mask yang Mengandung Ceramide, Ampuh Merawat Kesehatan Skin Barrier
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali