Bank Sampah merupakan salah satu program kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa kelompok 32 PMM UMM. Dalam program ini kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto memiliki tujuan untuk mengurangi beberapa masalah dalam pembuangan sampah rumah tangga yang ada di Desa Ngngasrembyong, yang tentunya juga dapat menjadi suatu hal yang mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat di sana.
Di sisi lain, bank sampah ini juga mempunyai manfaat yaitu untuk menjaga kebersihan lingkungan yang ada di daerah sekitar Desa Ngingasrembyong dan dapat menjadi pengingat bagi warga agar tidak membuang sampah sembarangan seperti di bantaran sungar Desa Ngingasrembyong. Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat akan lebih terbiasa untuk mengolah dan memilah sampah rumah tangga masing-masing sehingga sampah yang biasanya terbuang begitu saja sekarang dapat memiliki manfaat bagi masyarakat.
Dalam sosialisai yang dilakukan pada minggu (16/08) oleh mahasiswa PMM UMM kelompok 32 bersama dengan kelompok ibu ijo loro-loro RT.02 RW. 01 Dusun sanggrahan Desa Ngingasrembyong, mahasiswa menjelaskan tentang pemilahan sampah yang nantinya akan dibedakan dalam 3 jenis, yaitu sampah organik, anorganik, dan residu.
Pada sampah organik rumah tangga seperti makanan sisa, daun kering, buah-buahan, dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos yang nantinya dapat digunakan oleh warga untuk menyuburkan tanaman yang ada di rumah-rumah warga dan green house.
Mahasiswa juga menjelaskan pemilahan jenis sampah anorganik seperti botol mineral, botol sabun, dan bungkus snack makanan ringan. Jenis-jenis sampah anorganik tersebut dapat dikumpulkan pada unti-unti bank sampah yang telah di bentuk, yang nantinya sampah tersebut akan ditukarkan kepada bank sampah induk yang sudah bekerjasama dengan masyarakat setempat sehingga mempermudah proses penukaran sampah tersebut.
Kegiatan ini tentunya dapat merubah mindset masyarakat sendiri akan gunanya sebuah sampah melalui pengolahan ataupun pemilahan sebelumnya. Terlebih lagi pada saat ini pandemi virus corona yang masih ada di tengah masyarakat Indonesia, sehingga harapannya dengan terbentuknya program ini dapat membuat masyarakat Desa Ngingasrembyong dapat memiliki suatu kegiatan yang positif.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Hak Ibu Menyusui dan Peran Support System untuk Tumbuh Kembang Optimal Anak
-
dr. Reza Gladys Itu Dokter Apa? Geger Produk Skincare-nya Tak Kantongi Izin BPOM
-
Ada Switch 2, Harga Nintendo Switch 1 Justru Malah Naik
-
Siapa Dooren? Pemain Keturunan Indonesia Gabung ke AC Milan, Sudah Cetak 16 Gol
-
Kini Bisnis Parfum, Valerie Thomas Ternyata Punya Jiwa Pengusaha Sejak Remaja
News
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Belajar Menemukan Ide Tulisan dari Hal Sederhana Bersama Yoursay Writing Class
-
Lelah Kerja Keras Sampai Malam? Ini Saatnya AI Bekerja buat Kamu
-
6 Mobil Bekas Tangguh di Bawah Rp100 Juta Buat Daerah Pegunungan dan Jalan Rusak
Terkini
-
Dari Lapangan ke Layar: Futsal dan Viral Culture di Sosial Media
-
XL (Extra Love) oleh Ichillin': Sebarkan Perasaan Cinta dengan Dosis Besar
-
Membenahi Mindset Seksis: Saat Istri Cerdas Bukan Ancaman, Tapi Anugerah
-
Review Jujur Film The Bad Guys 2, Sedang Tayang di Bioskop
-
Baru Main Futsal? Ini Formasi yang Wajib Kamu Coba Biar Nggak Keteteran