Pada awal tahun 2020 Indonesia dikejutkan dengan adanya penyakit virus corona yang datang dari warga Negara asing asal Jepang. Semenjak adanya pemberitahuan penyakit tersebut jumlah korban yang terkena covid-19 kian meningkat.
Awal bulan maret pemerintah langsung mengambil tindakan tegas dengan menjalankan anjuran untuk Work From Home atau sebisa mungkin bekerja dari rumah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Beberapa kampus dan sekolah bahkan langsung memulangkan siswa nya karena dikhawatirkan akan menimbulkan penyebaran yang sangat cepat jika tidak di antisipasi dari sekarang. Lalu setelah keadaan membaik dimulai lah New Normal dengan beberapa ketentuan yang di atur oleh pemerintah.
Hal ini tentu saja bukan hanya mempengaruhi sektor pendidikan di Indonesia melainkan sektor ekonomi yang mana benar benar terasa penurunan nya dikarena kan adanya New Normal. Begitu pula dengan beberapa masyarakat yang memang diharuskan bekerja sebagai karyawan di tempat pelayanan publik. Di mana mereka diharuskan untuk selalu berada dalam keadaan bersih baik dari segi kesehatan dan juga kebersihan, salah satu caranya adalah selalu mencuci tangan menggunakan sabun, walaupun tidak dapat dipungkiri disaat kita ingin mencuci tangan kita masih harus bersentuhan dengan keran ataupun tempat sabun yang mana masih menjadi tempat perpindahan bakteri antar manusia.
Di sinilah mesin cuci tangan otomatis berfungsi, agar di saat kita ingin menyiram tangan, kita tidak perlu bersentuhan dengan keran ataupun tempat sabun cair yang sudah disediakan, sistem yang akan dibuat menggunakan sensor infrared dan juga water pump. Di saat tangan sudah terkena jangkauan sensor infrared maka air akan mengalir dan membasahi tangan begitu juga dengan tempat sabun cair yang akan otomatis mengalir saat terkena jangkauan infrared.
Hal ini sangat berguna terutama di tempat publik yang memang ramai dikunjungi dimana pastinya akan meningkatkan risiko penularan covid-19, dengan menggunakan mesin cuci tangan otomatis maka bisa mengurangi risiko penularan dengan mengurangi kontak fisik dan juga mengurangi perpindahan bakteri antar manusia.
Oleh : Naufal Alif Falah, Ridwan Siskandar, S.Si, M.Si.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Genggam Tangan Nathan Tjoe-A-On, Arsya Hermansyah Ogah Cuci Tangan Usai Jadi Pendamping Pemain di Laga Timnas
-
Pentingnya Sanitasi, Ribuan Santri Dapat Edukasi Kesehatan di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta
-
15 Oktober Memperingati Hari Apa? Momen Berarti Bagi Pelajar, Perempuan Pedesaan hingga Binatang
-
Waspada Penyakit, Ini 4 Tips Mengajarkan Anak agar Terbiasa Cuci Tangan
-
Hari Cuci Tangan Sedunia, PNM dan Water.org Lakukan Gerakan Cuci Tangan Menggunakan Sabun
News
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
5 Hero Marksman Jungle Terbaik di META Mobile Legends November 2024
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade