Gelaran tahunan Kabupaten Bantul, Bantul Creative Expo (BCE) 2025 kembali digelar. Acara yang dimotori oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) dibuka secara resmi pada Jumat (25/7/2025), menjadi satu rangkaian dengan peringatan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul.
Kepala DKUKMPP Kabupaten Bantul, Praptanugraha, dalam laporannya menyampaikan bahwa Bantul Creative Expo tahun ini mengusung tema "Kreativitas dan Kolaborasi Berkelanjutan untuk Memantapkan Daya Saing Daerah". Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 25 Juli hingga 1 Agustus 2025 di Pasar Seni Gabusan Bantul.
Pada hari Rabu, 30 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, kami, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 68 dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, bersama Ketua Dukuh Karang Rejek, mendapatkan kesempatan untuk hadir dan terlibat langsung dalam acara Bantul Creative Expo 2025.
Bertempat di Pasar Seni Gabusan, acara ini menjadi pusat perhatian masyarakat Bantul selama beberapa hari terakhir. Bantul Expo adalah ajang pameran dan bazar yang menghadirkan produk-produk unggulan dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Kapanewon di Kabupaten Bantul.
Kehadiran kami di acara ini memiliki misi khusus, yaitu mendukung dan membantu pemasaran produk-produk dari stand Kapanewon Imogiri, yang merupakan wilayah lokasi KKN kami.
Kami membantu mengenalkan produk kepada pengunjung, menawarkan barang dagangan, serta memberikan dukungan moril dengan membeli beberapa produk lokal dari berbagai stand.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan kami dengan masyarakat setempat, tetapi juga memperluas wawasan kami mengenai potensi ekonomi lokal dan pentingnya dukungan terhadap UMKM.
Bantul Expo bukan hanya sekadar ajang jual beli. Acara ini merupakan etalase kreatif yang menampilkan semangat kewirausahaan lokal.
Setiap stand memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri, mulai dari olahan makanan tradisional seperti geblek dan peyek kacang, hingga produk kerajinan tangan berupa anyaman bambu, batik, dan perhiasan handmade. Produk-produk ini tak hanya memiliki nilai jual, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan kreativitas warga Bantul.
Di stand Kapanewon Imogiri sendiri, kami turut membantu mempromosikan beberapa produk unggulan seperti camilan khas daerah, olahan pangan, serta minuman herbal yang diproduksi oleh warga binaan setempat.
Salah satu hal yang kami pelajari adalah bagaimana pelaku UMKM terus berinovasi dalam hal kemasan dan cara pemasaran, meskipun dengan sumber daya yang terbatas. Bantul Expo menjadi wadah yang strategis untuk menjembatani produk lokal agar bisa dikenal secara lebih luas.
Selain fokus membantu di stand utama, kami juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berkeliling dan menjelajahi stand dari berbagai kapanewon lainnya.
Kami mengamati bagaimana pelaku UMKM mempresentasikan produk mereka, berbincang langsung dengan para pengusaha lokal, dan bahkan mendapatkan inspirasi dari kisah-kisah perjuangan mereka. Kami menyadari bahwa membangun usaha kecil bukan perkara mudah, melainkan butuh konsistensi, semangat, dan jaringan yang mendukung.
Sebagai mahasiswa, pengalaman ini membuka cakrawala baru bagi kami. Selama ini, kami mengenal konsep UMKM hanya dari teori dan diskusi di kelas.
Namun dengan hadir langsung dan ikut memasarkan produk di lapangan, kami bisa melihat secara nyata bagaimana dukungan kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan generasi muda sangat berperan dalam memperkuat ekosistem UMKM.
Kami juga semakin memahami bahwa produk lokal tak kalah saing dengan produk industri besar jika dikemas dengan baik dan dipasarkan secara efektif.
Bantul Creative Expo 2025 adalah bukti nyata bagaimana kolaborasi bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Pemerintah Kabupaten Bantul berhasil menghadirkan ruang bagi pelaku usaha untuk unjuk gigi, sekaligus memberi ruang edukasi bagi masyarakat dan generasi muda agar mencintai serta mendukung produk dalam negeri.
Acara ini tidak hanya menjadi pesta produk, tetapi juga momentum bagi kebangkitan ekonomi berbasis kreativitas dan kearifan lokal.
Melalui keikutsertaan kami dalam Bantul Expo, kami merasa bahwa kegiatan KKN yang sedang kami jalani mendapat makna yang lebih luas.
Kami bukan hanya “tinggal” di tengah masyarakat, tetapi benar-benar terlibat aktif dalam proses pembangunan sosial dan ekonomi. Kegiatan seperti ini juga mengajarkan kami tentang pentingnya keberpihakan pada usaha kecil dan lokal, serta bagaimana kami bisa menjadi agen perubahan lewat langkah-langkah kecil namun nyata.
Kami berharap bahwa kegiatan seperti Bantul Creative Expo dapat terus berlanjut dan bahkan berkembang dalam skala yang lebih besar. Dengan demikian, produk-produk UMKM di Bantul akan semakin dikenal, menciptakan lapangan kerja baru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Baca Juga
-
Dari Hobi ke Komunitas: Futsal sebagai Perekat Sosial di Tengah Era Digital
-
Giring Bola, Lawan Norma: Perempuan di Tengah Maskulinitas Futsal
-
Otak Menyukai Plot Twist? Penjelasan Psikologis di Balik Cerita Tak Terduga
-
Fenomena Ghosting: Bukti Rapuhnya Relasi Emosional Zaman Sekarang
-
Move On yang Tertunda: Bagaimana Otak Menyimpan Hubungan yang Sudah Usai
Artikel Terkait
-
Pertamina Sabet Juara 1 Transaksi Tertinggi PaDi UMKM 2024, Perkuat Ekosistem UMKM Lokal
-
Dukungan BRI Sampai ke UMKM Kepulauan: Ini Kisah Aiko Maju, Pemasok Dapur Umum MBG
-
Forum B2B PaDi UMKM Expo 2025: UMKM Binaan Pertamina Tembus Potensi Bisnis Rp4,6 Miliar
-
Dorong Ekonomi Kreatif, Pertamina Tingkatkan Kualitas Batik Leles
-
Jokowi Meradang, Skripsi, KKN, Hingga Teman Kuliah 'Calo Terminal' Diragukan: Apa yang Terjadi?
News
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Belajar Menemukan Ide Tulisan dari Hal Sederhana Bersama Yoursay Writing Class
-
Lelah Kerja Keras Sampai Malam? Ini Saatnya AI Bekerja buat Kamu
-
6 Mobil Bekas Tangguh di Bawah Rp100 Juta Buat Daerah Pegunungan dan Jalan Rusak
Terkini
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
-
Bermain Cerdas, Hidup Hebat: Pelajaran dari Lapangan Futsal
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi
-
Review Film Rego Nyowo: Misteri Kosan Angker yang Bikin Penasaran
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik