Senin, 18 Januari 2021 Kota Malang telah diterjang banjir dan tanah longsor. Banjir sendiri terjadi di daerah Bandulan, Tanjung, dan Sawojajar. Sedangkan tanah longsor terjadi di daerah Hamid Rusdi di dekat Sungai Bango. Tak dipungkiri bahwa beberapa tahun belakangan ini, Kota Malang sering terjadi bencana banjir dan longsor baik dalam intensitas curah hujan cukup tinggi ataupun rendah. Dalam bencana tanah longsor kemarin, terdapat 1 korban jiwa yang masih dalam pencarian tim SAR karena pada saat terjadi longsor diduga korban terbawa arus kencangnya Sungai Bango.
Penyebab bencana banjir dan tanah longsor ini terjadi ialah karena pembangunan yang dilakukan tidak berwawasan lingkungan. Pembangunan rumah yang dilakukan di bantaran sungai atau tepi sungai membuat luas sungai menyempit yang menyebabkan volume air sungai pada saat terjadi curah hujan akan meluap. Pada kejadian bencana tanah longsor kemarin, kontur tanah pada kemiringan 30 derajat, dimana seharusnya tidak dibangun perumahan di dekat sungai tersebut, karena hal ini dapat membahayakan masyarakat khususnya pemilik rumah.
Pada daerah padat penduduk seperti di daerah Sawojajar, daerah resapan air terbilang kurang karena intensitas air yang terserap masih belum mampu menyerap dengan baik. Dapat dilihat pembangunan pada daerah Sawojajar dan Bandulan yang pada kemarin terjadi banjir, masih kurang pembangunan RTH (Ruang Terbuka Hijau) sehingga RTH yang berfungsi sebagai daerah resapan ini tidak dapat difungsikan karena penuhnya lahan dengan permukiman.
Apabila tidak dibuatkan RTH, sebaiknya pada setiap rumah dianjurkan untuk membuat sumur resapan air yang nantinya akan menjadi kekuatan untuk menanggulangi bencana banjir pada daerah Sawojajar dan Bandulan. Selain itu, dengan adanya sumur resapan air ini warga dapat menyimpan air tanah yang bisa digunakan sebagai ai bersih nantinya.
Kemudian yang kedua adalah pola hidup masyarakat yang buruk, dimana masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan penyumbatan pada selokan ataupun resapan air yang telah dibuat.Dikutip dari Lentera.com, pada desember 2020, Walikota Sutiaji melakukan survey yang menemukan bahwa sampah merupakan penyebab terjadinya banjir di beberapa ruas jalan di Kota Malang.
“Sampah merupakan hal klasik jika terdengar di telinga. Saat kami turun, ternyata sampah menjadi pemicunya,” ujar Walikota Malang tersebut. Penanganan sampah ini merupakan hal yang harus segera digarap oleh Pemkot Malang, guna sedikit demi sedikit menanggulangi bencana banjir yang kerap kali terjadi di Kota Malang.Selain itu, masyarakat Kota Malang harus menyadari dalam bertingkah laku terhadap lingkungan itu sangat penting sebagai contoh yaitu membuang sampah pada tempatnya.
Bencana yang kerap kali terjadi di Kota Malang ini, seharusnya membuat Pemkot Malang menyiapkan masyarakat pada saat sebelum bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Hal ini bertujuan untuk mencegah bencana, menyiapkan masyarakat untuk mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana benar-benar terjadi sehingga dapat mengurangi risiko korban jiwa, dan mengatasi pasca bencana terjadi.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
-
Detik-Detik Banjir Catalonia: Upaya Penyelamatan Berlanjut Pasca Tragedi Valencia
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
News
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
-
Puan Bisa Sediakan Tempat Untuk Membangun Inspirasi Hebat Bagi Perempuan Muda
-
Bersinergi dengan Mahasiswa KKN, Tim PkM Ilkom UNY Gelar Pelatihan Pengembangan Konten Promosi Kampung Wisata
Terkini
-
Ulasan Buku TAN: Menelusuri Jejak Kehidupan Tan Malaka Seorang Pejuang
-
Soroti Pernyataan Mendikti, Alumni LPDP Tidak Harus Pulang, Setuju Tidak?
-
3 Film Jepang Dibintangi Yuki Amami, Terbaru Fushigi Dagashiya Zenitendo
-
4 Lip Palette Terbaik dengan Pilihan Warna Cantik, Harga Mulai Rp50 Ribuan!
-
Netflix Umumkan Produksi Serial Heartbreak High Season 3 Telah Dimulai