Kebersihan Lingkungan sebagai salah satu alat ukur kualitas hidup masyarakat, masyarakat yang telah mementingkan kebersihan lingkungan dipandang masyarakat yang berkualitas hidupnya tinggi dibandingkan masyarakat yang belum mementingkan kebersihan. Salah satu aspek yang dapat dilihat yaitu kebersihn lingkungan adalah sampah. Bersih atau kotornya suatu lingkungan tercipta memelalu tindakan-tindakan manusia dalam mengelola sampah mereka hasilkan. Perilaku manusia yang tidak bertangung jawab terhadap sampah dapat menyebabkan munculnya masalah dan kerusakan lingkungan.
Pada awal tahun 2021 tepatnya pada bulan Januari terjadi penumpukkan sampah di sepanjang Pantai Pelabuhan Perikanan Labuan, Banten. Sampah-Sampah ini berasal dari sampah rumah tangga masyarakat sekitar yang tinggal di daerah pinggiran pantai. Tetapi sayannya masih banyak warga sekitar yang masih membuang sampah dipinggiran pantai, padahal pemerintah daerah sudah berulang kali memberi peringatan pada warga agar tidak membuang sampah sembarang lagi tetapi hal tersebut dihiarukan oleh warga maka dari itu terjadi penumpukan sampah yang tidak terkendali.
Sejak tahun 2019 hingga 2020 kemarin Pemerintah Kabupaten sekitar Pantai Pelabuhan Perikanan Labuan, Baten sudah membuat program untuk membantu warga sekitar pantai menangani masalah sampah yang tidak kunjung usai. Program bantuan untuk Teluk (Pantai Labuan) sudah diarahkan pada warga sekitar agar setiap ada kegiatan bersih-bersih pantai diarahkan ke teluk supaya masalah sampah dapat teratasi. Tetapi pemerintah kabupaten sudah merasa kelelahan dengan masalah sampah yang ada di Pantai Labuan yang tidak kunjung terselesaikan, pasalnya masalah sampah di lokasi pelelangan ikan tersebut sudah menjadi akut selama puluhan tahun silang disebabkan oleh kurangnya kepedulian warga sekitar terhadap kebersihan lingkungan.
Dalam Paradigma sosiologi “Perilaku Sosial” menjelaskan bahwa tingkah laku individu berinteraksi dengan lingkungannya merupakan bentuk dari realitas sosial itu sendiri. Dalam kasus ini masyarakat yang tinggal disekitaran Pantai Labuan masih sangat kurang kepeduliannya pada keadaan sekitarnya. Sampah yang semakin menumpuk menyebabkan kerusakan lingkungan pantai, yang seharusnya sebagai warga lokal yang menempatinya bisa sebaik mungkin menjaga dan merawatnya. Pemerintah kabupaten juga sudah ikut andil dalam penanganan masalah sampah tersebut tetapi tidak hanya peran pemerintah saja melainkan bantuan dari masyarakat sekitar juga sangat penting dalam menjaga lingkungan pantai.
Artikel Terkait
-
Sungai Ciujung Tercemar, Yandri Susanto Sebut Ratusan Ribu Jiwa di 4 Kecamatan Terdampak
-
Janji Bikin Pulau Sampah di Kepulauan Seribu, Pramono: Sampah di Jakarta Tak Bisa Lagi Ditaruh di Bantar Gebang
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Hyundai Suap Mantan Bupati Cirebon Enam Kali Demi Proyek PLTU Batu Bara yang Merusak Lingkungan
-
Cek Fakta: Benarkah Medan Kota Paling Kotor di Indonesia?
News
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
Terkini
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Gong Yoo di Netflix, Terbaru Ada The Trunk
-
3 Rekomendasi Toner Lokal Mengandung Calendula, Ampuh Redakan Kemerahan
-
Erick Thohir Cek Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia