Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Murni Oktaviani
Novel Shine versi Cover Bahasa Inggris, (sumber: kpopindo.id)

Shine adalah judul novel pertama yang ditulis oleh Jessica Jung, mantan member girlband terkenal Korea, SNSD. Novel yang dirilis pada September 2020 lalu ini mengisahkan seorang gadis yang menjadi trainee di sebuah agensi hiburan besar di Korea Selatan bernama Rachel. Shine merupakan novel young-adult, berisikan kehidupan cinta seorang remaja beranjak dewasa yang manis dan menarik. Jessica Jung mungkin ingin membuat semua orang relate dengan kisah cinta yang ia masukan ke dalam novel ini, meski bumbu romantika yang Jessica masukan terlalu chessy. 

Banyak orang yang mengasumsikan, novel Shine adalah buku semi-autobiografi Jessica, di mana tokoh Rachel sangat mirip dengan latarbelakang Jessica. Seorang gadis berdarah Korea yang tinggal di Amerika Serikat. Rachel pun memiliki seorang adik perempuan, sebagaimana Jessica Jung yang memiliki adik perempuan yang juga merupakan seorang anggota girlband f(x), Krystal Jung.

Menyoroti Bullying

Terlepas dari asumsi orang-orang terhadap tokoh Rachel, novel ini sesungguhnya banyak menyoroti berbagai kehidupan sosial, salah satunya bullying di kalangan remaja. Karya-karya sastra, drama, maupun film yang mengambil topik kehidupan remaja di Korea Selatan selalu identik dengan perilaku bullying dengan tokoh utama sebagai korban. Meski sudah tergolong ‘pasaran’ topik tentang bullying ini selalu menarik.

Jessica Jung menampilkan sosok tokoh utama yakni Rachel, yang berani melawan orang-orang yang melakukan bullying padanya. Sejak awal, Rachel ditampilkan sebagai sosok yang tidak takut pada orang-orang yang merundungnya. Hal ini bisa jadi panutan bagi para korban bullying lainnya untuk kuat dan tidak takut untuk melakukan pembelaan ketika dibully. Hal ini sedikit berbeda dengan karya-karya lainnya yang mana tokoh utama takut melawan dan kemudian berani melawan setelah mendapat motivasi dari orang lain.

Mengkritik Rasisme

Shine menampilkan sosok Rachel yang merupakann seorang berkebangsaan Korea-Amerika. Semasa hidupnya Rachel mengalami kesulitan karena statusnya tersebut. Di Amerika, ia tak pernah dipandang sebagai orang Amerika. Banyak teman-temannya yang meledeknya dan menyuruhnya untuk kembali ke Korea.

Sementara di Korea, Rachel tidak pernah benar-benar diakui sebagai orang Korea seutuhnya. Bahkan, beberapa orang memandangnya sebagai seorang gadis Amerika. Ia tak pernah diterima oleh teman-teman sesama trainee dan kerap kali mendapat perlakuan rasis karena kebangsaannya.

Menampilkan Sisi Gelap Dunia Kpop

Siapapun percaya, kehidupan trainee yang ditampilkan Jessica Jung lewat sosok Rachel adalah hal yang benar-benar terjadi. Trainee perempuan harus tampil sempurna tanpa cela. Mereka melakukan diet ketat begitupun dengan pelatihannya yang sangat ketat pula. Trainee perempuan yang akan debut dilarang untuk makan makanan yang tidak diizinkan oleh agensi, sementara trainee laki-laki bebas memakan apapun yang ia suka.

Ketika seorang trainee atau idol perempuan memiliki kekasih, maka agensi akan membuangnya dan dianggap sebagai batang busuk yang harus dibuang agar tidak mengganggu pertumbuhan suatu pohon. Hal ini hanya terjadi pada trainee maupun idol perempuan. Shine menunjukkan fenomena ini dengan mengisahkan seorang artis senior di agensi Rachel harus didepak dari agensi dengan dalih, artis tersebut ingin pensiun. Seketika, agensi membuatnya tidak memiliki apapun. Karir, keuangan, bahkan hubungannya dengan sang kekasih pun dihabisi sepenuhnya oleh agensi. Sebaliknya, trainee atau idol laki-laki akan selamat dari hal tersebut, tanpa kehilangan fans satupun.

Shine juga menyoroti, apapun yang ditampilkan oleh agensi adalah settingan. Makanan kesukaan, sikap, bahkan kehidupan pribadi adalah hasil polesan agensi, agar sang idol tersebut lebih memiliki nilai jual di mata fans. Para trainee ini pun mendapat pelatihan tanya jawab di depan kamera agar terbiasa mengatakan berbagai hal yang sudah disiapkan oleh agensi. Para idol ini juga disetting agar terlihat akrab dengan rekan satu timnya meski di balik kamera tersebut mereka semua saling menjatuhkan.

Demikianlah ulasan tentang novel Shine karya Jessica Jung. Terlepas dari romance young-adult di dalam novel ini agak sedikit berlebihan, namun novel ini sangat layak dibaca untuk mengetahui gambaran dibalik industri Kpop yang selama ini banyak dipuja-puja.  

Murni Oktaviani