Seyogianya, menikah terjadi seumur hidup sekali. Karena itu, pernikahan bukanlah perkara main-main. Penting sekali dalam memilih calon pasangan yang tepat sehingga tak ada penyesalan di kemudian hari.
Di bawah ini akan dibahas beberapa kesalahan saat memilih calon suami. Ini poin-poinnya!
1. Menikah dengan alasan tuntutan keluarga
Memang sulit ketika usia sudah sangat cukup untuk membina rumah tangga, tapi kamu masih sendiri saja. Biasanya tuntutan itu timbul dari keluarga.
Tapi yang harus kamu sadari, tiap orang punya babak kehidupannya masing-masing. Kalau kamu memang masih nyaman sendiri, atau belum menemukan pasangan yang sreg di hati, tak perlu memaksakan diri menikah hanya demi memenuhi tuntutan keluarga.
2. Karena kekayaan
Pernikahan bukanlah solusi dari permasalahan keuangan yang bisa jadi sedang menggelutimu. Menikah hanya karena dia kaya, tak menjamin akan memberi pernikahan yang bahagia. Kaya tapi tukang selingkuh, membuat mobil mewahmu, rumah megahmu, pakaian-pakaian mahalmu, dibayar di atas derita hatimu.
Ditambah lagi kalau kamu dan pasangan belum memiliki fundamental yang kuat dalam mengelola keuangan. Kekayaan yang sehatusnya bisa mencukupi kebutuhan hingga tujuh turunan bisa habis dalam sekejap.
3. Cinta buta
Cinta memang umum jadi landasan untuk menikahi seseorang. Sangatlah wajar dan bisa dipahami. Yang menjadi salah, ketika cinta sudah mengalahkan semua logika.
Peringatan dari orang tua dan orang-orang terdekat diabaikan begitu saja. Padahal mereka sudah wanti-wanti karakternya yang tidak baik.
Tapi kamu acuh dengan alasan hati tak bisa memilih kepada siapa mencintai, duh!
4. Berharap dia akan berubah
Sudah tahu dia pengangguran, malas usaha dan mengandalkan orang tua, perilakunya kasar, tapi masih saja kamu terima lamarannya. Alasannya pun klasik. Tiap orang itu bisa berubah.
Masalahnya, jika di masa pacaran saja dia enggan untuk berubah, demi mengambil hati kamu dan calon mertua, apalagi ketika kamu sudah berhasil dia dapatkan. Tinggallah kamu yang kecewa karena sudah berharap terlalu banyak.
5. Tetap menikahi dia yang sangat mengontrol
Baru pacaran tapi sudah menuntut kamu ini-itu, mengatur-atur dengan siapa kamu boleh jalan bareng atau nggak, adalah cikal bakal perilaku abusive. Membuat kamu seperti burung dalam sangkar. Terkekang dan kehilangan jati diri. Tentunya kamu tak ingin ini sampai terjadi, bukan?
Menghindari kesalahan-kesalahan mendasar di atas walaupun tak bisa menjamin 100% pernikahanmu akan bahagia, tapi setidaknya bisa jadi upaya untuk meminimalkan pernikahan yang tak sehat. Jadi jangan disepelekan ya!
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
News
-
Khutbah Idul Adha: Dosen UNY Serukan Kemandirian Pangan
-
Kelas Semesta UNJA Gelar Workshop Inklusif Bareng Teman Disabilitas Jambi
-
Pesta Bebas Berselancar (PBB) Kembali Hadir di Bogor, Ada Opick, Juicy Luicy hingga Yura Yunita
-
Tingkatkan Literasi Finansial, Komunitas Cademine Gelar Edukasi di Kasang
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
Terkini
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor