Pertunjukkan Paralimpiade Tokyo 2020 yang telah usai berbarengan dengan pertandingan penutupan bulu tangkis. Hari ini (05/09) tim para bulu tangkis kembali borong medali emas, perak dan perunggu dari berbagai sektor.
Berita baik datang dari para bulu tangkis Indonesia yang menyabet seluruh jenis medali diajang paralimpiade. Bulu tangkis mengawali kesuksesan dengan mencatatkan sejarah, karena cabang olahraga para bulu tangkis tampil perdana di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Sehingga Yoyogi National Stadium menjadi saksi bisu, saat Indonesia Raya berkumandang.
Suryo Nugroho - Perunggu
Medali pertama yang dihasilkan dari para bulu tangkis berasal dari Suryo Nugroho di nomor SU5. Suryo adalah pria kelahiran Surabaya, 17 April 1995. Ia mengalami kecelakaan motor pada kelas 5 SD, sehingga tangan kirinya harus rela diamputasi.
Sempat berhenti bermain bulu tangkis karena depresi, Suryo bangkit dan berhasil menjadi ranking tiga dunia. Ia pun melenggang ke semifinal Paralympics Tokyo 2020 dengan bertemu wakil Indonesia lainnya, yakni Dheva Anrimusthi. Namun, Suryo harus tunduk pada Dheva dengan dua gim langsung.
Tetapi ia kembali bangkit saat perebutan medali perunggu saat bertemu Fang Jen Yu asal China Taipei. Suryo berhasil sumbang medali keempat untuk Indonesia, dan medali pertama dari para bulu tangkis. Ia berhasil mengalahkan Fang dengan dua gim langsung 21-16 dan 21-9.
Dheva Anrimusthi - Perak
Ranking satu tunggal putra SU5, Dheva Anrimusthi pun ikut menyumbangkan medali untuk Indonesia. Setelah mengalahkan Suryo, Dheva melanglang ke partai final. Ia telah ditunggu oleh wakil Malaysia, Cheah Like Hou.
Pria yang mengalami cedera permanen pada tangan kanannya ini harus mengakui kekalahan dari lawan. Dheva kalah dengan 17-21 dan 15-21, dan mendapatkan medali perak.
Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah - Emas
Setelah mengumpulkan dua medali, para bulu tangkis sektor WD SL3-SU5 pun tidak mau kalah. Melalui pasangan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah, Indonesia mencetak sejarah dengan merebut emas pertamanya pada para bulu tangkis.
Leani/Khalimatus adalah pasangan yang tidak pernah kalah sekalipun saat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Hingga jalan mulusnya pun terus berjalan sampai final, pasangan ini berhasil mengalahkan pasangan terberatnya Cheang Hefang/Ma Huihui dengan skor 21-18 dan 21-12.
Leani Ratri Oktila - Perak
Tidak hanya bermain diganda putri, Leani pun bermain ditiga sektor. Berhasil menjadi ranking 1 pada tiga sektor, membuat Leani tampil percaya diri pada Paralimpiade. Tidak kecuali disektor tunggal putri SL4.
Bermain pada tiga sektor bukan merupakan alasan Leani untuk mudah lelah, ia terus berusaha hingga melaju ke final. Tidak pernah menyentuh kekalahan, namun Leani harus menerima kekalahan pertamanya saat menghadapi Cheng Haefang. Ia harus kalah dengan tiga set.
Freddy Setiawan - Perunggu
Medali kelima para bulu tangkis dihasilkan oleh Freddy Setiawan ditunggal putra SL4. Berhasil tumbangkan ranking dua dunia, Freddy berhasil rebut perunggu untuk Indonesia.
Hary Susanto/Leani Ratri Oktila - Emas
Tidak habis sampai disitu, Pada Minggu (05/09) Leani kembali main kedua kalinya di final dengan berbeda sektor. Kali ini Leani ditemani oleh partenernya Hary Susanto di nomer SL3-SU5.
Perjalanan ranking satu dunia ini cukup mulus hingga bisa berada difinal. Tidak ingin membuang kesempatannya untuk kembali merebut emas, Leani mengeluarkan seluruh tenaganya, begitupun dengan Hary Susanto yang berhasil mengcover lapangan belakang dengan baik.
Berkat hasil kerja kerasnya, Hary Susanto/Leani Ratri Oktila berhasil menyumbang emas kedua untuk Indonesia dari sektor para bulu tangkis. Pasangan ini berhasil mengalahkan Lucas Mazur/Faustine Noel dari Perancis dengan dua gim langsung.
Dengan begitu, cabang olahraga para bulu tangkis berhasil kumpulkan enam medali Paralimpiade dengan 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Dimana tiga diantaranya dihasilkan oleh Leani Ratri Oktila.
Tag
Baca Juga
-
Turnamen di Bali, 5 Pemain Bulu Tangkis Luar Negeri Banjir Hadiah dari Fans Asal Indonesia
-
Jelang Turnamen, 5 Pemain Bulu Tangkis Ini Memboyong Keluarga ke Bali
-
3 Durasi Permainan Terlama di Thomas Uber Cup 2020, Ada Jonatan Christie
-
Tajir Melintir, 4 Bisnis Arief Muhammad dari Makanan hingga Properti
-
Profil Fajar Alfian dan Rian Ardianto, Pebulu Tangkis Berprestasi yang Tak Dikenal Menpora
Artikel Terkait
-
Jemput Tim Paralimpiade Tokyo 2020, Menpora: Saya Bangga, Kalian Ukir Prestasi
-
Sabet Dua Emas dan Satu Perak Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Oktila Belum Puas
-
Berikut Profil dan Prestasi Leani Ratri Oktila, Peraih 3 Medali di Paralimpiade Tokyo 2020
-
Sumbang Dua Emas di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Ngaku Belum Puas
-
Samai Rekor Legenda Bulutangkis China, Leani Ratri Oktila Belum Puas
News
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
Terkini
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
MU Lawan ASEAN All Stars: 2 Alasan Fans Timnas Indonesia Lebih Baik Skip!
-
Infinix Note 50S 5G+ Resmi Masuk ke Indonesia, Kamera 64MP dari Sony IMX682
-
Ada Park Ju Hyun, Drama Korea Hunter with a Scalpel Umumkan Jajaran Pemain
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru