Belum lama ini jagad maya dihebohkan dengan kehadiran tiga sosok pemuda yang dinilai sangat mirip dengan tokoh Warkop DKI. Ketiga pemuda tersebut adalah Alfred, Alfin Dwi Krisnandi. Kehadiran ketiganya membuat banyak warganet terkejut saat mereka mengunggah video pendek di platform Tiktok. Video tersebut akhirnya viral dan menuai banyak reaksi.
Setelah aksinya tersebut, saat ini ketiganya juga tengah menggarap acara parodi bertajuk Warkopi yang mereka unggah di platform YouTube. Berkat kemiripan tersebut wajah ketiganya saat ini juga kerap tampil dalam layar kaca dan media sosial. Namun sayangnya, tokoh asli acara komedi tersebut, Indro Warkop sudah angkat bicara dan memberikan sebuah pernyataan yang tidak mengenakan.
Indro sebagai satu-satunya tokoh Warkop DKI yang masih aktif di dunia hiburan itu memberikan sebuah pernyataan menohok yang bermula dari sebuah komentar. Indro meninggalkan komentar tersebut kepada salah satu akun penggemar Warkop DKI @warkopdkinostalgia_fc. Menurutnya, acara dan pelaku Warkopi tidak izin terlebih dahulu.
â@warkopdkinostalgia_fc kalo asli dan benar2 fans atau penggemar warkop harusnya sampean tau MORAL Warkop DKI.... dan harusnya sih tersinggung ada orang yg tanpa etika apa2 secara terkoordinir menyatakan mirip warkop doang.... tanpa ba bi bu ke yg punya badan... (yg dimiripin),â tulis akun Indro dalam sebuah komentar di Instagram.
Dilansir dari Viva, pihak manajemen Warkopi membenarkan pernyataan Indro tersebut. Memang benar hingga saat ini pihaknya belum dapat bertatap langsung dengan Indro Warkop. Namun pihaknya menyatakan bahwa sejauh ini, mereka telah berusaha menghubungi dan menjalin komunikasi dengan pihak Warkop.
"Ketemu (langsung) memang belum cuma dari awal kita dari pihak manajmen ada itikad baik, ada (pertemuan melalui) Zoom," ungkap manajemen Warkopi, Bang Kums, dilansir dari Viva pada Senin, (20/9/2021).
Bang Kums menyatakan bahwa pimpinan Warkopi juga telah melakukan pertemuan virtual (zoom) dengan salah satu orang kepercayaan Indro Warkop. Namun sayangnya Ia tidak mengetahui betul apa isi pertemuan tersebut.
Pihaknya juga menegaskan bahwa telah berkomunikasi dengan salah satu putri dari almarhum Kasino, Hanna.
"Sampai sekarang manajemen kita masih surat-suratan dengan Mba Hanna, dengan Lembaga Warkop. Komunikasi lancar," ujarnya.
Pihaknya juga sangat menginginkan untuk dapat bertemu secara langsung dengan Indro Warkop. Namun hingga saat ini hal tersebut belum menemukan waktu yang tepat.
Menanggapi komentar Indro akan hal ini, sutradara sekaligus aktor, Ernest Prakasa juga membenarkan akan hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa dalam dunia hiburan memang harus ada prosedur yang dipenuhi, tidak bisa asal membuat. Ernest juga mengakui bahwa acara Warkopi tidak timbul dengan sendirinya, namun sudah direncanakan terlebih dahulu yang berarti perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait.
âGw rasa orang-orang perlu paham bahwa WARKOP KW ini bukan organik/temen nongkrong,â ucap Ernest Prakasa.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Artikel Terkait
News
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
-
Pertunjukan Akrobatik Cirque de Luna dari Rusia Hadir di Resinda Park Mall
-
Tim PkM UNY Syiarkan Risalah Islam Berkemajuan
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
Terkini
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?