Curah hujan tinggi yang sudah mengguyur Galung Paara, Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majane, Sulawesi Barat, selama dua hari berturut-turut membuat para petani bawang di daerah setempat terpaksa menunda jadwal penanaman. Padahal, petani di daerah tersebut sudah jauh-jauh hari sebelumnya menjadwalkan sesuai dengan prediksi hari yang tepat.
Seperti halnya dengan nelayan, petani juga terbengkalai ketika ingin pergi ke kebun. Selain dapat mengganggu kesehatan petani, juga tentu dapat mengancam keselamatan mereka jika memaksakan terus ke kebun dalam keadaan hujan. Mengingat, BMKG setempat telah mengelurkan himbauan kepada masyarakat agar waspada bencana, seperti banjir dan longsor yang berpotensi untuk menyerang setiap daerah.
Salah satu warga dusun Galung Paara, Desa Pamboborang, Kabupaten Majene, Abdullah, yang sudah bertani bawang merah sekitar 5 tahun, telah dua hari menjadwalkan penanaman bawang, mulai sejak hari senin dan selasa hari ini. Namun, penanaman terus tertunda karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
"Sudah dua hari ini hujan terus, terpaksa penanaman bawang ditunda lagi. Khawatirnya jangan sampai kami sakit ketika terkena hujan, kalau memaksakan untuk menanam bawang dalam kondisi seperti ini," ucap Abdullah petani bawang senior dan sekaligus kepala Dusun Galung Paara, Selasa (7/12/2021)..
Selain itu, pak Abdullah juga banyak menjelaskan dampak buruk bawang merah ketika terus diguyur hujan. Tentunya akan menguras tenaga petani karena harus berkali-kali menyemprotnya. Selain itu, hujan juga lebih memudahkan mengundang hama penyakit yang dapat menyerang bawang. Akibatnya, bawang tentu tidak memiliki kualitas baik, bahkan dapat mati.
Sembari menunggu hujan reda hingga besok, Abdullah membersihkan dan mengupas bawang yang mau ditanam. Dengan tujuan, agar bawang tersebut nantinya tidak membusuk dan tetap bagus kualitasnya saat ditanam.
"Semoga saja hujan selama dua hari ini cepat berlalu, supaya kami dapat segera menanam bawang merah yang sudah lama kami siapkan bibitnya," harap Abdullah.
Kemudian, ketika bibit bawang merah tidak secepatnya ditanam, tentu saja dapat rusak dan membusuk yang nantinya sangat merugikan petani itu sendiri.
Baca Juga
Artikel Terkait
News
-
Cerita Abdul Hannan: Doa dan Air Mata di Reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny
-
Ancaman Bom Di Sekolah, Cerita Anak Ke Mamanya: 450 Juta? Dikit Banget Bun!
-
Alergi Anak Hampir Merenggut Nyawa: Bakery Viral Ini Diduga Jual Roti Gluten Free Palsu!
-
Belajar dari Neraka 'Kota Hantu' di Bekasi: Perumahan Mewah Mangkrak, Konsumen Rugi Miliaran!
-
Demam Emas Makin Gila! Harga Antam Sehari Naik Rp55 Ribu, Sekarang Waktunya Beli atau Jual?
Terkini
-
Unggah Foto & Video Prewedding, Amanda Manopo dan Kenny Austin akan Menikah
-
Nggak Cuma Gaya, tapi juga Berdaya! Intip Brand Lokal yang Ramah Lingkungan
-
Webtoon Hero Killer Gandeng Animation Digital Network untuk Adaptasi Anime
-
Harga Emas Naik, Tekanan Nikah Ikut Naik?
-
Stop Salah Paham! Ini 10 Sifat Kucing yang Wajib Kamu Tahu Biar Gak Berantem Terus