Kebebasan pers saat ini terasa terpenjara oleh kepentingan pribadi. Termasuk dalam ranah Pemerintahan, Pers sering disalahgunakan untuk meraih keuntungan pribadi. Menurut pendapat sejumlah jurnalis, hal tersebut mendatangkan dampak negatif untuk masyarakat yang ingin menyuarakan pendapat.
Kebebasan pers dalam negara demokrasi bertujuan menyampaikan informasi yang mendukung masyarakat untuk ikut mengambil peran. Namun, hal tersebut seperti tidak digunakan di era modern saat ini.
“Sementara ini insan pers seolah terkekang di dalam kebebasan pers itu sendiri. Maksudnya banyak teman-teman pers ingin menyuarakan aspirasi rakyat, semisal memberitakan demo terhadap pemerintah, tapi mereka enggan meliput karena tidak akan dipublikasikan,” ujar Bahril Ulum, Jurnalis TV Alwaha saat diwawancara melalui video call WhatsApp (9/12/2021)
“Ternyata pemilik perusahaan sepertinya telah mendapatkan tekanan dari pemerintah untuk tidak melakukan hal tersebut, atau mungkin oknum pers di redakturnya telah dibeli oleh pemerintah agar hanya memberitakan yang baik baik saja.” lanjut bahril
Di sisi lain, era modern yang semakin canggih memunculkan kekhawatiran akan kebebasan pers. Jurnalis harus lebih cepat dalam menyampaikan informasi untuk mencegah adanya berita palsu yang tersebar dari ranah pribadi melalui media sosial.
“Pemberitaan sebelum dan sesudah era modern memiliki perbedaan terutama dalam ranah media sosial. Sebelum berkembang pesatnya media sosial, pemberitaan justru lebih detail karena melalui berbagai proses dan dari berbagai narasumber, serta disusun menjadi sebuah berita yang utuh. Sebab, waktu yang dimiliki jurnalis dahulu lebih panjang,” ujar Muhammad Abdul, Mahasiswa Jurnalistik UIN 2017 saat diwawancara melalui video call WhatsApp (9/12/2021)
“Berbeda dengan berkembangnya media sosial sekarang, berita cenderung singkat dan selalu update. Sehingga, diberitakan secara berkala dan belum sepenuhnya detail. kelemahannya masyarakat harus memperbaharui informasi. jika tidak mereka akan mendapatkan berita yang setengah-setengah, yang dapat mengakibatkan informasi tidak sesuai dengan fakta (hoaks)," lanjutnya.
Pers menjadi bagian penting dalam perkembangan sebuah negara. Pers memberikan kontribusi besar dalam menyampaikan segala jenis informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan segala tingkatannya. Terutama di Era Modern saat ini, setiap masyarakat perlu mengetahui bagaimana kinerja pemerintah sehingga mampu mengontrol kekuasaan.
“Saya berharap pers tetap menjadi sebuah institusi yg bebas. tidak menjadi sesuatu yang dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir pihak. Termasuk untuk kepentingan sepihak kekuasaan pemerintah,” harap Bahril
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Menhub Proyeksikan 110,67 Juta Orang Wara Wiri Selama Libur Nataru
-
Pemerintah Antisipasi Bencana, Biar Liburan Aman dan Lancar saat Nataru
-
KPK Sebut Pimpinan Baru Punya PR Tunggakan Perkara hingga Terobosan Hukum
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?