Dikutip dari Reuters, kelompok garis keras Hindu menganggu Misa Natal di beberapa daerah bagian India, termasuk di wilayah basis Perdana Mentri Narendra Modi menjelang pemilihan lokal dalam beberapa bulan mendatang, seperti laporan media pada hari Sabtu (28/12/2021).
Gangguan perayaan Natal pada akhir pekan lalu termasuk perusakan Patung Yesus Kristus di Ambala di Haryana, negara bagian utara yang dipimpin oleh Partai Nasionalis Bharatiya Janata Party Modi, kata surat kabar The Hindu.
Laporan itu juga melaporkan para aktivis membakar model Sinterklas dan meneriakan slogan-slogan menentang perayaan Natal dan konversi agama pada hari Sabtu di luar gereja di Varanasi, daerah pemilihan Perdana Menteri Modi dan kota paling suci bagi umat Hindu.
Seorang aktivis sosial di Varanasi bernama Anoop Shramik, mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat sekitar selusin orang membakar Sinterklas.
Dihubungi melalui telepon, pemerintah federal dan negara bagian menolak untuk berkomentar.
Di hari Sabtu, perayaan Natal juga terganggu di Silchar, Assam timur. Setelah para pria yang mengaku sebagai anggota Bajrang Dal yaitu sebuah kelompok sayap kanan yang memiliki hubungan dekat dengan Bharatiya Janata Party (BJP), memaksa masuk ke sebuah gereja berdasarkan laporan saluran berita lokal India NDTV.
Pemimpim partai oposisi utama kongres dan anggota terkemuka kelompok minoritas Kristen mendesak Modi untuk bertindak.
"PM harus mengarahkan pemerintah BJP Haryana dan Assam untuk mengidentifikasi para penjahat dan membawa mereka ke pengadilan hukum," kata P. Chidambaram, mantan Menteri Keuangan India dan pemimpin senior kongres mengatakan dalam sebuah tweet.
Sejak Modi berkuasa pada tahun 2014, kelompok Hindu sayap kanan telah mengkonsolidasikan posisi mereka di seluruh negara bagian dan melakukan serangan skala kecil terhadap minoritas agama dengan mengatakan tindakan mereka adalah untuk mencegah konversi agama.
Beberapa negara bagian India telah mempertimbangkan Undang-Undang Anti-konversi yang menentang kebebasan berkeyakinan dan hak-hak terkait yang dijamin konstitusi India kepada kaum minoritas.
Elias Vaz, Wakil Presiden Nasional Persatuan Katolik Seluruh India, mengutuk insiden terbaru, "Kekuatan India terletak pada keragamannya dan orang-orang yang melakukan ini saat Natal adalah anti-nasional yang sesungguhnya." kata Vas.
Kristen dan Muslim menyumbang hampir 16% dari 1,37 miliar penduduk India.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Apa Agama Amanda Manopo? Cantik Berhijab Jadi "Istri" Fedi Nuril di Film 1 Imam 2 Makmum
-
Ini Deretan Fasilitas yang Didapat Ivan Sugianto di Rutan, Digosipkan Hidup Enak di Dalam Tahanan
-
Kronologi Ivan Sugianto Paksa Siswa SMA Menggonggong, Berawal Dari Ejekan Pudel
-
Lex Wu Tertawakan Tangisan Ivan Sugianto: Ke Mana Arogansi Lu Kemarin?
-
Siapa Ivan Sugianto Sebenarnya? Pengusaha Klub Malam Surabaya Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong
News
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat