Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Fathorrozi Ledokombo
Ilustrasi bersyukur. (pixabay.com)

Setiap kita diperintahkan agar bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan olehNya. Perintah syukur itu  sesungguhnya untuk kepentingan dan kebaikan kita sendiri. Perintah ini tidak berarti bahwa Allah membutuhkan ungkapan syukur dari kita. Tanpa kita bersyukur pun, Allah tetaplah maha kaya, terpuji  dan berkuasa atas seluruh alam ini.

Kita yang bersyukur atas nikmat yang diberikan, maka Tuhan akan menambahkan nikmatNya kepada kita. Sebagaimana ditegaskan dalam Surah Ibrahim ayat 7, yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Jika kita ingkar atas nikmatNya, maka Allah akan memberikan azab yang pedih atau sanksi yang berat. Azab dari Allah tersebut bisa kita rasakan di dunia dan di akhirat kelak. Saat di dunia hidup kita akan dicekam guncangan yang menjadikan hidup kita hancur berantakan dan tidak tenteram sebab selalu dihantui rasa kekurangan dan selalu merasa kurang setiap saat. Sedangkan saat di akhirat kelak, berupa siksaan yang pedih di jurang neraka.

Bersyukur sejatinya tidaklah cukup hanya dengan mengucapkan hamdalah. Dari itu, setidaknya ada tiga cara mengungkapkan syukur, yaitu sebagai berikut: 

1.     Melalui lisan

Minimal yang harus kita lakukan sebagai wujud syukur melalui lisan adalah dengan ucapan alhamdulillah. Seterusnya, sebagai bentuk syukur melalui lisan ialah menggunakan amanah Allah yang berupa lisan untuk berkata-kata yang baik. Menjaga lisan dari ucapan yang menyakiti hati orang lain. Lisan orang yang bersyukur juga akan selalu memaafkan kesalahan-kesalahan sesama serta lisannya selalu basah dengan memohon ampun kepada Allah. 

2.     Melalui perbuatan

Bentuk syukur melalui perbuatan, bisa dengan cara berbagi rezeki kepada orang yang membutuhkan, berbagi ilmu dan kebahagiaan. Contoh berbagi kebahagiaan, misalnya setelah lulus kuliah atau wisuda mengundang beberapa tetangga dan saudara dengan tujuan berbagi rezeki. Dalam acara syukuran tersebut para undangan biasanya diberi jamuan makan dan minum. Pengadaan acara-acara syukuran semacam ini dimaksudkan agar para undangan ikut merasakan kebahagiaan yang sedang kita rasakan. 

Ungkapan syukur melalui perbuatan dapat pula diapresiasi dengan meningkatkan ibadah kepada Allah. Biasanya sebelum wisuda kita mengaji Al-Quran satu halaman dalam sehari, ketika usai wisuda mengaji al-Quran satu juz sehari. Sebelum punya mobil, tahajudnya hanya empat rakaat dua salam, saat hajatnya tercapai yang ingin punya mobil, tahajudnya meningkat menjadi delapan rakaat empat salam. 

3.     Melalui hati

Cara bersyukur melalui hati adalah dengan diwujudkan dalam bentuk perasaan senang, ikhlas dan rela dengan apa yang sudah diterima. Kita yang bersyukur tentu lebih mudah mencapai bahagia dalam hidup, memiliki jiwa yang ikhlas dalam melakukan dan menerima sesuatu. Orang yang bersyukur tidak suka mengeluh atas takdir yang kurang menyenangkan.

Inilah tiga cara mensyukuri nikmat Tuhan. Semoga manfaat dan kita diberi kekuatan untuk selalu bersyukur dalam setiap nikmat yang dicurahkan, baik bersyukur melalui lisan, perbuatan juga hati.

Fathorrozi

Penulis lepas tinggal di Ledokombo Jember.

Fathorrozi Ledokombo