Sejumlah mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM), melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Dibimbing langsung oleh Mahrus Khoirul Umami, Ph.D., kelompok 43 berfokus di dusun Tepanas untuk melakukan salah satu program kerjanya, yakni, penomoran rumah.
Dusun Tepanas sendiri terdiri dari dua RW, RW 001 dengan empat RT yaitu RT. 01–RT. 04, sedangkan RW 002 dengan tiga RT yaitu RT. 01-RT.03. Total seluruh rumah warga dari data kedua RW tersebut terbilang 295 rumah.
Mahasiswa-mahasiswi melakukan perizinan terlebih dahulu kepada Kepala Desa dan Kepala Dusun demi kelancaran kegiatan. Sosialisasi kepada warga dusun juga dilakukan dengan cara door to door atau mendatangi satu persatu rumah warga sebelum pelaksanaan kegiatan.
Nomor rumah yang dipasang berupa stiker dengan desain yang sederhana dan jelas, lengkap dengan keterangan RT/RW di bawahnya. Sistem penomoran rumah warga dipasang secara terurut, dimulai dari rumah di RT 01/RW 001 sampai dengan RT 03/RW 002.
Kegiatan ini berlangsung selama enam jam, yang dimulai pada pukul delapan pagi sampai dengan pukul satu siang. Tidak hanya anggota kelompok 43, beberapa warga sekitar juga ikut serta membantu kegiatan tersebut.
Warga setempat cukup ramah dan sangat mendukung program tersebut.
“Keren juga dikasih nomor. Lebih mudah juga menemukan alamat, apalagi buat kurir. Saya sering kesusahan ngasih alamat ke kurir, soalnya rumahnya masuk-masuk gang”, tutur Rozi, selaku warga dusun Tepanas.
Selain itu, perangkat-perangkat desa merasa senang dan cukup terbantu dengan program kerja tersebut. “Program yang cukup bagus. Setidaknya dusun sedikit ada kemajuan. Terima kasih banyak atas kerja kerasnya. Sukses selalu buat mbak-mbak dan mas-mas KKN UTM,” Tasrun, Kepala Dusun Tepanas .
“Bukan hanya untuk estetika saja. Penomoran rumah bisa dibilang cukup penting, terutama sebagai identitas rumah, seperti nama desa/dusun, keterangan RT/RW, dan lainnya. Nomor rumah juga berfungsi sebagai informan alamat, apalagi terkait dengan pengiriman dokumen atau barang penting.”, ungkap Hesty, salah satu mahasiswi KKN kelompok 43.
Di samping itu, ada beberapa kendala di saat kegiatan berlangsung, seperti pemberian data dari perangkat desa yang belum diperbarui sehingga mahasiswa/i harus menyurvei kembali secara manual dan melakukan percetakan ulang stiker.
Demikian program pemasangan nomor rumah warga di Dusun Tepanas terlaksana cukup baik. Dengan adanya program ini, diharapkan lingkungan dusun tertata dengan baik serta peningkatan kesadaran warga akan identitas atau informasi rumah yang penting.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
5 Sumber Belajar Online Terpercaya untuk Mahasiswa Kedokteran
-
Inspiratif! Mahasiswa Indonesia Ini Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon di Universitas Harvard AS
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?