Lawang Sewu adalah bangunan yang penuh sejarah khususnya terkait zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Lawan Sewu terletak di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Berikut 5 fakta terkait Lawang Sewu.
1. Lawang Sewu identik dengan kereta api
Lawang sewu dulu awalnya adalah Kantor Pusat dari perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Saat ini Lawang Sewu status kepemilikannya adalah milik PT. Kereta Api Indonesia. Sejarah Perkereta Apian Indonesia juga tidak lepas dari Lawang Sewu.
2. Lawang Sewu pernah dijadikan sebagai penjara
Pada masa penjajahan Jepang Lawang Sewu pernah dialihfungsikan menjadi penjara, tempat penyiksaan, dan eksekusi. Jepang menginvasi Indonesia pada tahun 1942 lalu mengambil alih Lawang Sewu , selain dijadikan sebagai penjara oleh Jepang Lawang Sewu juga pernah dijadikan sebagai kantor Riyuku Sokyuku (Djawatan Transportasi Jepang).
3. Dibangun dengan bertahap
Pembangunan Lawang Sewu dilakukan secara bertahap. Lawang Sewu dibangun di atas lahan yang memiliki luas 18.232 meter persegi . Awal pembangunan dimulai pada 27 Februari 1904, setelah itu pembangunan tahap awal ini selesai pada bulan Juli tahun 1907. Pembangunan lanjutan dikerjakan pada tahun 1916 dan selesai pada tahun 1918.
Lawang sewu dibangun dengan rancangan bangunan dari Jakob F Klinkhamer serta BJ Ouendag yang berasal dari Amsterdam, Belanda.
4. Jumlah pintu tidak sampai 1000
Nama Lawang sewu mempunyai arti seribu pintu, namun walau begitu jumlah pintu di Lawang Sewu hanya sekitar 429 pintu.
Nama Lawang Sewu mengacu pada tampilan bangunan Lawang Sewu yang mempunyai banyak pintu. Salah satu ciri khas dari bangunan peninggalan Belanda adalah memiliki pintu serta jendela yang besar, Lawang Sewu juga mempunyai ciri khas seperti itu.
5. Lawang Sewu pernah menjadi lokasi pertempuran
Pertempuran 5 hari di Semarang yang terjadi pada tanggal 14 Oktober 1945 sampai tanggal 19 Oktober 1945 adalah pertempuran yang akan menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia. Lawang Sewu pernah menjadi lokasi pertempuran tersebut, berada di Gedung A Lawang Sewu, lokasi tepat di lantai 3, dulu masih dijadikan ruang arsip terdapat rangka baja yang terkoyak akibat hantaman mortir.
Lawang Sewu menjadi lokasi pertempuran pemuda Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang.
Itulah 5 fakta tentang Lawang Sewu, kini Lawang Sewu sudah dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia dan dijadikan museum serta tempat wisata.
Baca Juga
-
Program Makan Bergizi Gratis: Berkah atau Beban? Menanti Hasil dan Manfaat di Tengah Anggaran Fantastis
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Seminar Pencegahan Stunting
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping Berpartisipasi di MJE 2023
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Peringatan World Prematurity Day 2023
-
Ini 7 Tips Membersihkan Sistem Komputer agar Mendapatkan Performa Optimal
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
-
Desa Wisata Pulesari, Tawarkan Suasana Asri dengan Banyak Kegiatan Menarik
-
Sejarah Sirkus OCI Taman Safari, Jadi Sorotan Publik karena Dugaan Eksploitasi
-
Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni
News
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terkini
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur