Salat berjamaah di masjid lebih baik daripada salat sendirian di rumah. Jika salat berjamaah, ia akan mendapat pahala dua puluh tujuh derajat, sedangkan salat sendirian hanya diganjar satu derajat. Lebih-lebih salat jamaahnya dilaksanakan di masjid, pasti pahalanya akan semakin berlipat-lipat.
Nabi Muhammad menganjurkan agar salat berjamaah, sebab jika imam yang memimpin salat jamaah tersebut tidak khusyuk, namun terdapat jamaah yang khusyuk sekalipun hanya satu orang, maka salat jamaah tersebut diterima oleh Allah.
Begitu pula, dengan jamaah lain yang kurang khusyuk. Misalnya, dalam jamaah Duhur yang terdiri dari sepuluh orang. Dua orang tidak khusyuk karena ingat obrolannya barusan di teras masjid. Dua lainnya kurang khusyuk sebab baru saja diomeli istrinya. Dua jamaah yang lain juga tidak khusyuk lantaran memikirkan kenaikan harga pertamax. Dua orang lagi kurang khusyuk pula sebab tak habis pikir dengan kelangkaan minyak goreng. Hanya satu orang yang salatnya khusyuk. Maka, berkat fadilah salat berjamaah, salat jamaah lainnya yang kurang khusyuk tersebut juga diterima.
Saat berangkat ke masjid juga dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa. Berhati-hati melangkah dan berusaha tetap fokus. Sebab, jika tidak fokus, maka akibatnya akan menjadi fatal seperti tayangan dalam video ini.
Seorang bapak menabrak pintu kaca masjid
Tayangan video yang dipost oleh @dagelansantri di akun instagramnya 2 hari yang lalu itu, hingga artikel ini ditulis telah mendapat 17.812 tayangan dan 14 komentar netizen.
Di antara komentar tersebut berbunyi, "Mau ketawa takut dosa." Diakhiri dengan emoticon tertawa sambil mengeluarkan air mata.
Dalam tayangan tersebut, seorang bapak yang hendak masuk masjid itu melintas di depan jamaah anak-anak yang sedang menunaikan salat di serambi masjid, namun bernasib nahas. Dikira pintu kaca masjid sudah terbuka, bapak itu menyelonong begitu saja tanpa lebih dulu melihat. Tangannya pun tidak lebih dulu meraba dan memegang daun pintu yang sebenarnya jelas kelihatan. Akhirnya, kepala bapak tersebut terbentur pintu kaca masjid.
Anehnya, anak-anak yang sedang salat itu sama sekali tidak merespon, meskipun sekedar tersenyum. Sehingga, melihat tingkah anak-anak yang tetap dingin tersebut, seorang netizen mengomentari, "Kok anak kecilnya kuat ngga ngakak yaa?"
Namun, seorang anak yang salat tanpa peci di depan pilar serambi masjid itu sebenarnya sudah khusyuk, tetapi saat menyaksikan insiden bapak tersebut, kekhusyukan anak itu jadi buyar. Ia tidak kuat menahan tawa. Khusyuknya berganti tawa yang menggelikan. Maka tak ayal, jika salah satu netizen juga ikut berujar, "Yang di tembok sudah khusyuk jadi ketawa."
"Bersih bening seperti tanpa kaca. Clingggg!" timpal netizen lainnya. Barangkali pintu kaca itu memang sangat bening seperti tanpa kaca, sehingga bapak yang menenteng sejadah itu tidak terlihat bahwa pintu sedang tertutup.
Baca Juga
-
Setelah Absen 5 Tahun, Kini Poco Hadirkan Kembali Ponsel Pro Lewat F7 Pro
-
Asus ROG Phone 9 Pro, Hadirkan Fitur Gaming Bertenaga AI yang Bikin Nagih
-
Tablet Oppo Pad SE Resmi Dirilis, Layar 11 Inci dengan Kapasitas Baterai 9340 mAh
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
Artikel Terkait
News
-
Dialog Suara.com x CORE Indonesia: Dampak Tarif AS Bagi Ekonomi Indonesia
-
Bangun Kesadaran Self-Compassion, Psikologi UNJA Adakan Lomba dan Seminar
-
Indahnya Berbagi! SMA Negeri 1 Purwakarta Laksanakan Program Beas Kaheman
-
Yogyakarta Kota Ketiga Tur SAMA SAMA: Kolaborasi Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, Tulus 2025
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka
Terkini
-
Sarinah Jakarta: Ruang Publik dengan Gaya Kekinian di Jantung Ibu Kota
-
4 Ide Padu Padan Soft Style Kim Hye In yang Bikin Penampilan Lebih Santai
-
Elle Fanning Resmi Bintangi Film Hunger Games: Sunrise on the Reaping
-
Liga 1: Pieter Huistra Tatap Masa Depan di PSS Sleman, Bidik Target Baru?
-
BRI Liga 1: Bali United Dominasi Head to Head, Persebaya Bisa Ubah Sejarah?