Seorang pengunjuk rasa yang tidak diketahui identitasnya tiba-tiba berlari menuju tengah lapangan saat laga Portugal melawan Uruguay tengah berlangsung pada Selasa dini hari WIB (29/11/2022).
Pria tersebut tampak mengenakan kaos biru dan celana pendek berwarna putih sambil membawa bendera pelangi yang mengindikasikan dukungan untuk gerakan LGBT.
Penyusup tersebut sempat membuat pertandingan babak kedua terhenti. Ia kemudian diamankan paksa oleh staf keamanan sebelum melakukan aksi berbahaya lainnya.
BACA JUGA: Kecuali Iran dan Australia, Wakil Asia Kembali Terjungkal di Matchday ke-2 Piala Dunia 2022
T-shirt biru berlogo Superman yang dikenakan pria itu tertulis kata-kata “Save Ukraine” pada bagian depan untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina yang kini tengah berperang dengan Rusia.
Sementara di belakang bajunya tertulis “Respect For Iranian Women” untuk menunjukkan dukungan pada demonstran Iran. Di mana saat ini demo besar-besaran untuk melawan rezim Iran sedang berlangsung dan menyebabkan ratusan orang demonstran yang mayoritas perempuan meninggal dunia.
Belum diketahui motif dibalik aksi pria tersebut. Disinyalir gelaran Piala Dunia yang menjadi pusat perhatian internasional itu dimanfaatkan oleh sang pengunjuk rasa tersebut untuk meningkatkan kesadaran warga dunia terhadap isu-isu global yang kini sedang terjadi.
Termasuk bendera LGBT yang ia pegang di lapangan, kemungkinan digunakan untuk memberikan sindiran kepada FIFA dan Qatar yang selama gelaran Piala Dunia 2022 melarang penggunaan atribut yang mengindikasikan dukungan bagi kelompok tersebut.
BACA JUGA: Buat Ulah di Lapangan, Canelo Alvarez Kecam Lionel Messi yang Diduga Injak Jersey Meksiko
Melansir dari ESPN, petugas media FIFA, Thierry De Backer yang ditanyai tentang kejadian di lapangan mengatakan bahwa “Saya tidak tahu apa yang terjadi pada pengunjuk rasa itu”.
Sementara itu, salah satu pemain Portugal yang ditemui setelah pertandingan memberikan pandangannya terhadap peristiwa yang terjadi.
“Kami tahu apa yang terjadi di sekitar Piala Dunia ini. Itu hal normal terjadi. Tentu saja, kami semua bersama mereka juga. Iran juga, karena saya melihat bajunya,” ujar pemain Portugal, Ruben Neves yang dikutip dari ESPN (29/11/2022).
Ruben Neves mengatakan bahwa ia mengerti maksud pesan yang ingin disampaikan oleh pria pengunjuk rasa tersebut.
“Saya harap tidak ada yang terjadi pada laki-laki itu karena kami memahami pesannya dan saya pikir seluruh dunia juga memahaminya,” imbuhnya.
Sementara laga Grup H dini hari tadi berhasil dimenangkan oleh Portugal dengan skor 2-0 atas Uruguay berkat dua gol yang diciptakan Bruno Fernandes.
Baca Juga
-
5 Fakta Menarik Nam Ji Hyun, Aktris Berbakat Pemeran K-Drama Good Partner
-
3 Karakter Cowok Green Flag di Drama Korea Welcome To Samdalri, Bikin Meleleh!
-
3 Drakor Baru yang Angkat Tema soal Lika-liku Perceraian, Penuh Pesan Moral
-
4 Pesona Shin Eun Soo di 'Twinkling Watermelon', Bicara Pakai Bahasa Isyarat!
-
4 Film Beragam Genre Dibintangi Dwi Sasono di 2023, Terbaru 'Budi Pekerti'
Artikel Terkait
-
Turki Bantah Kantor Hamas Pindah ke Wilayahnya
-
Putin Perangi "Ideologi Barat", Larang Propaganda Childfree, Adopsi, dan LGBT
-
Qatar dalam Tekanan AS: Perantara atau Pelindung Hamas?
-
Qatar Mundur Sebagai Mediator Gencatan Senjata Gaza?
-
Pilpres AS Kamala Harris KO, Sempat Dukung Komunitas LGBT di Amerika Serikat
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Piknik Bersama Maut: Film Pendek yang Ajarkan Pentingnya Menikmati Hidup
-
3 Varian Serum dari Bio Beauty Lab, Ampuh Atasi Kulit Kusam hingga Penuaan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu