Terungkap fakta menarik dalam persidangan pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Desember 2022.
Persidangan pembunuhan tersebut tentunya dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Saksi ahli psikologi forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor) Reni Kusumowardhani memberikan kabar mengejutkan dari Kuat Ma'ruf.
Reni mengungkapkan kalau tingkat kecerdasan Kuat Ma'ruf tergolong dibawah rata-rata.
"Untuk kuat Maruf kecerdasannya tergolong di bawah rata-rata dibandingkan dengan orang seusianya, saya harus menyampaikannya ya Pak, mohon maaf," kata Reni.
Selain itu, Reni juga menyampaikan kelebihannya yaitu dapat memahami keadaan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Kelakuan Random Gibran Naik Sepeda Jan Ethes di Depan Jokowi Bikin Ngakak, Cosplay Jadi Sedah Mirah?
Mendengar penjelasan Reni, Kuat Ma'ruf memberikan jawaban tak terduga dengan ekspresi tersenyum.
"Maaf ibu (Reni), kalau ibu menyampaikan saya di bawah rata-rata, saya ikhlas Bu," kata Kuat Ma'ruf.
"Terima kasih Bu, padahal asilnya jujur ya Bu?" lanjutnya.
Reni menjawab dengan meyakinkan apa yang baru saja ia paparkan.
"Kami tidak bilang bohong ya Pak, (tetapi) tidak ada indikasi manipulatif," ujar Reni.
Baca Juga: Profil Yudo Margono, Panglima TNI yang Baru Dilantik Presiden Jokowi
Banyak netizen yang mengomentari postingan yang diunggah di akun Instagram @lambeturah.
"Masalah beginian bisa di jadikan ajang stand up :) . Saat manusia hidup tanpa HATI ya begini jadinya," tulis akun @rani***.
"Sidang pembunuhan loh tapi kek becanda kek lagi maenan," tulis akun @mhila***.
"Ketika sidang pengadilan seperti tontonan dagelan, cengengesan, padahal kasus pembunuhan, menghilangkan nyawa manusia. Di sisi lain, kesedihan duka nestapa keluarga korban yang tak akan pernah kunjung usai. RIP HATI NURANI," tulis akun @ariya***.
"Ternyata ini yaah sifat humorisnyaa,yg bikin bu pc klepek klepek," tulis akun @nurani***.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
Artikel Terkait
-
Hari Ini, Sambo Dalang Pembunuh Yosua Bersaksi untuk Terdakwa Chuck Putranto di Sidang Obstruction of Justice
-
Kecerdasan Kuat Ma'ruf Hanya di Bawah Rata-Rata, Fakta Hasil Asesmen Psikologi dan Sosok 'Tuhan Yesus' di Persidangan
-
Jadi Saksi Meringankan Kasus Brigadir J, Ini Sosok Ahli Pidana yang Bela Sambo dan Putri di Sidang
-
Debat Pengacara Tuding Pakar Pidana Jadikan Ricky Rizal Terdakwa, Saksi Ahli Ngambek: Besok Kami Tak Mau Jadi Ahli!
-
Ngaku Dilecehkan, Ahli Ungkap Putri Candrawathi Berpotensi Alami Tonic Immobility, Apa Itu?
News
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
-
Pertunjukan Akrobatik Cirque de Luna dari Rusia Hadir di Resinda Park Mall
-
Tim PkM UNY Syiarkan Risalah Islam Berkemajuan
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
Terkini
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?