Kabar mengejutkan datang dari salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Amazon.com. Dilansir dari Business Plus Jumat (5/1/2023), Amazon dikabarkan akan memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan secara global. Jumlah ini tentu terbilang cukup besar dan di luar perkiraan dari yang diumumkan pada bulan November lalu.
CEO Amazon, Andy Jassy, menulis dalam pesan memo yang diposting di situs blog perusahaannya (4/1/2023) mengonfirmasi bahwa PHK akan diberlakukan di beberapa bagian tim tetapi mayoritas PHK ada di grup Amazon Stores dan divisi People, Experience and Technology (PXT).
Jassy mengungkapkan adanya faktor ketidakstabilan ekonomi dan sulit di masa lampau. Namun, Jessy optimis akan berusaha melewatinya.
BACA JUGA: Memotret Wisata Desa Kete Kesu Tana Toraja yang Kaya Adat
Dilansir dari Business Plus, Amazon mencatat laba bersih sebesar $33,4 miliar atau $64,81 per saham dari penjualan bersih sebesar $469,8 miliar pada tahun 2021. Dalam hasil kuartal ketiganya, perusahaan memperkirakan penjualan kuartal keempat sebesar $140-148 miliar, yang akan menghasilkan pendapatan di atas $500 miliar di tahun ini.
Namun, grup tersebut melaporkan kerugian bersih pada kuartal pertama dan kedua sebesar $5,8 miliar setelah menurunkan investasinya di Rivian Automotive, produsen yang memproduksi Electric Delivery Van untuk perusahaan tersebut.
Rivian yang harga sahamnya turun 82% dalam 12 bulan terakhir dan kerugiannya melebar menjadi $1,7 miliar karena harus berjuang melawan kenaikan biaya material sambil memperluas produksi.
Sekitar 18.000 PHK, termasuk PHK yang dilakukan Amazon musim gugur lalu, mewakili sekitar 1,2% dari 1,544 juta pekerja penuh dan paruh waktu yang dilaporkan perusahaan per 30 September 2022. Dikabarkan Amazon berencana untuk mengomunikasikan hal ini dengan pihak karyawan yang akan terkena dampak PHK putaran terakhir mulai 18 Januari.
Dalam referensi laporan Journal, Jassy menyampaikan bahwa biasanya pihak perusahaan akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan para karyawan yang terdampak PHK. Namun akibat adanya kebocoran informasi secara eksternal, perusahaan memutuskan untuk langsung mengonfirmasi lebih awal.
Sebelum bergabung dengan Amazon pada tahun 1997, CEO Andy Jassy adalah CEO divisi layanan cloud AWS yang berkembang pesat di perusahaan teknologi tersebut. Jassy mengambil alih pekerjaan CEO, menggantikan Jeff Bezos, pada Juli 2021.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Penayangan Episode 6 Chitose Is in the Ramune Bottle Diundur ke 2 Desember
-
ILLIT Jadi Pengisi Opening Anime 'Tis Time for "Torture," Princess Season 2
-
Brendan Fraser Reuni Lagi dengan Rachel Weisz di Film The Mummy Terbaru
-
Kate Beckinsale Terjun ke Misi Berbahaya di Film Wildcat, Intip Trailernya
-
Diadaptasi dari Light Novel Populer, Anime Always a Catch! Resmi Digarap
Artikel Terkait
News
-
UPNVJ Jadi Panggung Diplomasi Budaya, Ibas Dorong Mahasiswa Jadi Duta Perdamaian
-
Pertanian Berkelanjutan Jadi Jalan Pulang Saat Alam Kian Merapuh
-
UIN Walisongo Gelar Salat Ghaib dan Doa Bersama Usai Musibah 6 Mahasiswa KKN
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Lari sambil Menanam: Mandatalam Earth Run 2025 Buktikan Olahraga Bisa Selamatkan Bumi!
Terkini
-
Mengenal Lutung Jawa: Si Hitam Penjaga Rimba yang Terancam Punah
-
Piala Dunia U-17: 3 Momen Timnas Indonesia yang Bikin Gemas di Laga Kontra Zambia
-
Darurat Kemenangan, Timnas Indonesia Bakal Ubah Formasi saat Hadapi Brasil?
-
Tidak Terdaftar di Pengadilan, Na Daehoon dan Jule Tak Jadi Cerai?
-
Bukan Cuma Obat Galau! 4 Fakta Kenapa Cokelat Bisa Bikin Kamu Bahagia dan Jatuh Cinta