Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E membacakan nota pembelaan atau pledoi atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua di PN Jakarta Selatan pada Rabu (25/01/2023). Isi pledoi Richard Eliezer membuat dada sesak saat membahas perpisahan dengan tunangannya, Duce Maria Angeline Kristanto alias Lingling.
Semula ia menyampaikan permohonan maaf dari lubuk hati terdalam kepada keluraga korban yaitu Brigadir Yosua atas apa yang sudah dilakukannya.
“Pertama-tama saya ingin menyampaikan permohonan maaf sekali lagi yang sebesar-besarnya serta pengampunan, termasuk dari keluarga almarhum Bang Yos,” kata Richard Eliezer dikutip Yoursay.id dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (26/01/2023).
BACA JUGA: Pledoi Putri Candrawathi Penuh Drama, Irma Hutabarat: Menyerang Kehormatan Orang yang Sudah Mati
Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua dan tunangannya. Ia berterima kasih pula kepada sang tunangan, Lingling karena sudah sabar menemaninya menghadapi kasus ini.
“Saya juga meminta maaf kepada tunangan saja karena harus bersabar menunda rencana pernikahan kami walaupun sulit diucapkan,” ucap Richard Eliezer.
“Tapi saya berterima kasih atas kesabaran atas kesabaran dan cinta kasih dan perhatian,” sambungnya.
Richard Eliezer pun meminta agar sang tunangan bisa senantiasa sabar menanti dirinya menjalani proses hukum kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Namun, di sisi lain ia tidak ingin egois dengan memaksan sang tunangan terus mendampinginya.
“Kalaupun kamu harus menunggu, tunggulah saya menjalani proses hukum ini. Kalaupun lama, saya tidak akan egois dengan memaksa kamu menunggu saya,” ungkapnya.
Bharada E akan ikhlas dengan keputusan apapun yang diambil Lingling karena kebahagian sang tunangan merupakan kebahagiaannya juga.
“Saya ikhlas apapun keputusanmu, karena bahagiamu adalah bahagiaku juga,” tuturnya.
Sebelumnya, Richard Eliezer juga memohon maaf kepada kedua orangtuanya karena memilih jujur sehingga membuat mereka bersedih dengan kondisinya.
“Maafkan kalau karena kejujuran saya ini sudah membuat mama harus sedih harus melihat saya di sini,” kata Richard Eliezer.
Namun, ia tahu meski sang mama bersedih tetapi perempuan yang sudah melahirkannya ini bangga dengan kejujurannya. Kepada sang papa, Bharada E juga memohon ampunan karena dirinya papanya harus kehilangan pekerjaan.
“Pah, maafkan saya, karena akibat peristiwa ini papa harus kehilangan pekerjaan. Terima kasih mama dan papa karena telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan,” tuturnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cari HP Gaming Rp 5 Jutaan? Ini 7 Pilihan Paling Worth It 2025!
-
Review Film Five Nights at Freddy's 2: Hadir dengan Teror dan Twist Baru!
-
Revitalisasi Kampung Nelayan di Tengah Gempuran Modernitas
-
Ulasan Film In Your Dreams: Tatkala Mimpi Jadi Kunci Mengubah Nasib
-
Perundungan Tak Kasat Mata: Saat Covert Bullying Menghancurkan Tanpa Suara
Artikel Terkait
News
-
Berani Angkat Latar Bali, Film Bandit Bakal Bikin Jantung Berdebar di JAFF 2025
-
CROWD 9.0: Ajang Kreasi Digital Mahasiswa dari Seluruh Nusantara
-
Target Rp500 Juta, Donasi Ferry Irwandi Tembus Rp10 Miliar dalam 24 Jam
-
Lebih Mahal Mana? Bongkar Tuntas Untung Rugi Sewa Harian dan Bulanan di Tengah Kota
-
Silent Bystander: Mengungkap Akar Bullying dari Sisi yang Terabaikan
Terkini
-
Cari HP Gaming Rp 5 Jutaan? Ini 7 Pilihan Paling Worth It 2025!
-
Review Film Five Nights at Freddy's 2: Hadir dengan Teror dan Twist Baru!
-
Revitalisasi Kampung Nelayan di Tengah Gempuran Modernitas
-
Ulasan Film In Your Dreams: Tatkala Mimpi Jadi Kunci Mengubah Nasib
-
Perundungan Tak Kasat Mata: Saat Covert Bullying Menghancurkan Tanpa Suara