Baru-baru ini hakim memvonis Richard Eliezer atau Bharada E dengan pidana 1 tahun 6 bulan dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J. Sebelumnya, jaksa penuntut umum menginginkan Richard Eliezer dipidana penjara selama 12 tahun, sebab ia dinilai terbukti melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Vonis hakim yang jomplang dengan keinginan jaksa penuntut umum ini mendapat respons dari keluarga Brigadir J. Saat diundang ke acara Kontroversi Metro TV, orangtua Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat menyatakan tidak akan mengajukan banding lagi terhadap putusan Richard Eliezer.
Dengan ini, orangtua mendiang Brigadir J setuju dengan putusan hakim atas Richard Eliezer dengan pidana satu tahun setengah. Putusan hakim ini berdasarkan pertimbangan bahwa Richard Eliezer telah mendapat permohonan maaf dari keluarga Brigadir J.
Dalam acara tersebut, Rosti Simanjuntak menanggapi putusan hakim atas vonis Richard Eliezer. Sebagai ibu yang melahirkan Brigadir J, Rosti mengaku sedih atas putusan hakim.
Kendati begitu, ia mengembalikan putusan itu kepada hakim. Pasalnya, hakim yang telah memberi putusan kepada Richard Eliezer.
"Namun, kami mohon kepada Eliezer. Buatlah ini sebagai pembelajaran yang sangat berharga agar jangan tergiur dengan janji atau pun serakah terhadap banyaknya uang yang dijanjikan oleh Ferdy Sambo sebagai penjahat dalam pembunuhan, terlebih dalam tubuh Polri ini," ucapnya sebagaimana tayangan di kanal YouTube Metro TV, Jumat (17/2/2023).
Rosti berharap, jika Richard Eliezer masih ditakdirkan menjadi bagian dari tubuh Polri, semoga ia benar-benar menjadi polisi yang bersih, serta tidak ikut dalam aksi tindak kejahatan.
Sementara ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, dalam memberi respons putusan hakim atas Richard Eliezer ini, ia mengajak publik untuk melihat kembali konstruksi perkara pembunuhan. Di mana bulan pertama Richard Eliezer begitu kokoh memegang skenario Ferdy Sambo sehingga pelaku pembunuhan menjadi abu-abu.
"Menurut pendapat saya pribadi, kalau Richard Eliezer tidak membuka persoalan ini, kemungkinan si Ferdy Sambo tidak akan jadi dihukum mati," ungkap Samuel.
Lebih lanjut, Samuel mengaku sebelah hatinya berat atas putusan hakim terhadap Richard Eliezer. Pasalnya, Richard Eliezer lah yang menembak anaknya pertama kali. Namun, sebelahnya lagi ia kembalikan kepada putusan hakim, karena jika bukan jasa Richard Eliezer, kasus pembunuhan berencana ini tidak akan terkuak seterang ini.
Baca Juga
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
-
Tecno Spark 40, Smartphone Entry Level Bawa Fitur Pengisian Super Cepat
-
Moto G100 Pro Rilis, Usung Baterai 6720 mAh dan Sertifikat Kelas Militer
-
Vivo Y19s GT 5G Rilis, HP Murah Terbaru dan Model Pertama dari Seri GT
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
Artikel Terkait
-
KUHP Baru untuk Loloskan Ferdy Sambo dari Hukuman Mati? Ini Kata Jubir Tim Sosialisasi KUHP Nasional
-
Respons Vonis 1,5 Tahun Penjara, Ibu Brigadir J Nangis Doakan Bharada E Tak Serakah
-
Tangis Ibu Brigadir J Pecah saat Bahas Vonis Bharada E: 1,5 Tahun Sangat Pedih, Tapi Saya Ikhlas
-
Berita Hukuman Mati Ferdy Sambo Viral di Malaysia, Warganet: Cie Terkenal, Go Internasional
-
Sering Bahas Kasus Ferdy Sambo, Uya Kuya Mengaku Dapat Tekanan
News
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
-
Pertunjukan Akrobatik Cirque de Luna dari Rusia Hadir di Resinda Park Mall
-
Tim PkM UNY Syiarkan Risalah Islam Berkemajuan
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
Terkini
-
Bualan Politik: Ancaman Nyata saat Rakyat Tak Cek Fakta
-
Pelatih Persebaya Surabaya Jajal Kemampuan Semua Pemain saat Laga Uji Coba
-
Demokrasi 5.0 atau Digitalisasi Masalah? Kontroversi Wacana E-Voting
-
G-Dragon Umumkan Batal Konser di Bangkok, Tuai Protes Penggemar ke Agensi
-
4 Serum Ethyl Ascorbic Acid, Formula Stabil Mencerahkan Wajah Tanpa Iritasi!