Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas akan membakar lagi baju bekas impor ilegal, pada Jumat, 13 Oktober 2023. Zulhas mengatakan kalau nilai baju bekas impor itu mencapai Rp40 miliar.
Kabar itu telah beredar di media sosial dan salah satu yang membagikan lewat Instagram @fakta.indo, diketahui kalau Mendag akan membakar baju bekas impor senilai Rp40 miliar pada hari Jumat.
“Itu sampah luar negeri ditaruh di sini, nah kita akan tegas,” kata Zulhas di ITC Fatmawati, Jakarta Pusat pada Selasa, (10/10/2023), seperti dikutip dari Instagram @fakta.indo.
Diketahui, kalau sebelumnya ternyata Zulhas juga telah melakukan tindakan serupa di beberapa daerah lain. Ia telah membakar pakaian bekas impor ilegal senilai Rp10 miliar dengan 824 bal di Jawa Timur.
Begitu pula yang terjadi di Riau, Zulhas juga telah memusnahkan 730 bal pakaian bekas impor ilegal, seperti pakaian, sepatu, dan tas bekas dengan nilai Rp10 miliar.
Gerakan itu menjadi salah satu usaha Zulhas untuk meningkatkan jumlah penjualan produk pakaian dalam negeri. Ketua Umum PAN itu mengatakan bahwa apabila minat konsumen terhadap pakaian bekas impor menurun, maka penjualan pakaian lokal akan berkembang.
Larangan impor pakaian bekas impor ini telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 51 Tahun 2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas dan Permendag Nomor 40 Tahun 2022 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
Selain pengaruhnya terhadap kondisi industri tekstil dalam negeri, larangan ini juga diterapkan pemerintah sebagai upaya pencegahan dampak negatif pakaian bekas terhadap kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan karena komoditas ini dikategorikan sebagai limbah.
Sontak saja unggahan tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Hingga tulisan ini dibuat, unggahan itu telah mendapatkan 22.083 like dan 2.869 komentar. Berikut beberapa komentar netizen yang dapat dilihat.
“Dilarang pakaian bekas dengan dalih meningkatkan produk dalam negeri, tapi pangan masih impor,” tulis akun @muh****.
“Disumbangin ke orang-orang yang lebih membutuhkan pak, lebih bermanfaat daripada dibakar, bikin tambah polusi aja,” timpal netizen lain di kolom komentar.
“Kenapa gak disimpan buat situasi urgensi seperti bencana alam atau kepada yang membutuhkan? Daripada dibakar,” sahut yang lainnya.
Tag
Baca Juga
-
Akurat dan Gampang, Ini 7 Aplikasi Ramalan Cuaca untuk HP Android dan iPhone
-
Qurban di Zaman Digital: Tantangan dan Harapan Generasi Muda
-
Terbaru di 2025! Ini 5 Cara Menggandakan Aplikasi di Ponsel Android
-
Bisa Langsung Install! Begini Cara Unduh WhatsApp di iPad
-
Pancasila di Ujung Jari: Refleksi Hari Lahir 1 Juni di Era Digital
Artikel Terkait
News
-
Khutbah Idul Adha: Dosen UNY Serukan Kemandirian Pangan
-
Kelas Semesta UNJA Gelar Workshop Inklusif Bareng Teman Disabilitas Jambi
-
Pesta Bebas Berselancar (PBB) Kembali Hadir di Bogor, Ada Opick, Juicy Luicy hingga Yura Yunita
-
Tingkatkan Literasi Finansial, Komunitas Cademine Gelar Edukasi di Kasang
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!