Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono melantik pengurus GRADASI 2025-2030 di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/20225).(Dokumentasi pribadi)

Wakil Ketua Komisi I DPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Generasi Digital Indonesia (GRADASI), Dave Akbarshah Fikarno Laksono, secara resmi melantik jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) GRADASI periode 2025–2030. Pelantikan ini berlangsung di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, dan disaksikan oleh perwakilan dari berbagai kementerian, lembaga negara, serta mitra strategis lintas sektor.

Dalam acara tersebut, Upi Asmaradhana dikukuhkan sebagai Ketua Umum DPP GRADASI, menggantikan kepemimpinan Muhammad Sidik K Tomsio. Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar Baharuddin, Kepala BPSDMP Kominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto, serta Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek Saryadi.

Beberapa tokoh lainnya yang hadir antara lain anggota DPR RI Ahmad Daeng Sere dari Komisi VII, kalangan akademisi, penggiat literasi, pengurus daerah GRADASI dari seluruh Indonesia, serta Dewan Pakar yang dipimpin oleh Damar Juniarto dan Dewan Pengarah dari berbagai organisasi mitra.

Upi akan didampingi oleh Sekretaris Jenderal Junaidi asal Lampung dan Bendahara Umum Yunita SE dari Jawa Barat. Susunan pengurus baru GRADASI periode ini mencakup 6 Wakil Ketua Umum, 7 Koordinator Wilayah, dan 18 Departemen, serta Poppy Zeidra sebagai Direktur Eksekutif yang berkedudukan di Jakarta.

Pelantikan ini menjadi simbol dimulainya kepemimpinan baru bagi GRADASI, organisasi masyarakat berbadan hukum yang memiliki komitmen kuat terhadap penguatan literasi digital serta upaya menjaga kedaulatan ruang digital nasional.

Dalam sambutannya, Dave menyoroti pentingnya peran organisasi masyarakat seperti GRADASI dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan dominasi platform digital luar negeri. Ia juga menyampaikan dukungan penuh dari lembaga legislatif terhadap strategi penguatan kedaulatan digital Indonesia.

“Kiranya ini menjadi awal baru dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas digital bangsa kita. GRADASI diharapkan menjadi mitra kritis dan produktif pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berdaulat,” ujar Dave.

Ia menambahkan bahwa GRADASI memegang peran penting dalam menciptakan ruang digital yang tidak hanya aman tetapi juga menjunjung nilai-nilai inklusivitas dan kedaulatan nasional.

“Kita tidak bisa membiarkan ruang digital Indonesia dikendalikan sepenuhnya oleh platform asing. Literasi digital harus kita tanamkan sejak dini sebagai pondasi, dan GRADASI sangat strategis sebagai mitra masyarakat dalam transformasi digital nasional,” ujar dia.

Sebagai Ketua Dewan Pembina, Dave mengungkapkan rasa optimisnya terhadap kepemimpinan baru di bawah komando Upi Asmaradhana. Ia menilai bahwa komposisi pengurus yang melibatkan berbagai tokoh dan sektor akan menjadi kekuatan besar dalam membangun tata kelola ruang digital nasional yang lebih baik.

“Kita tidak bisa lagi membiarkan ruang digital Indonesia sepenuhnya dikendalikan oleh algoritma global. GRADASI dapat menjadi pionir dalam menyuarakan kepentingan publik, termasuk dalam penyusunan regulasi digital yang berpihak pada rakyat,” tambahnya.

Dave juga menyampaikan bahwa DPR, khususnya Komisi I, sangat terbuka terhadap partisipasi masyarakat sipil, termasuk GRADASI, dalam proses perumusan kebijakan strategis seperti revisi Undang-Undang Penyiaran dan aturan digital lainnya.

“Kami di Komisi I saat ini sedang memimpin Panja Revisi UU Penyiaran. Perubahan besar sedang terjadi, karena penyiaran kini bukan lagi urusan TV konvensional saja, tapi sudah merambah OTT dan ruang digital. GRADASI bisa berperan aktif di sini,” tegasnya.

Para pengurus GRADASI 2025-2030 di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/20225).(Dokumentasi pribadi)

Upi Asmaradhana Pimpin GRADASI 2025–2030

Upi Asmaradhana resmi dilantik sebagai Ketua Umum DPP GRADASI setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional II GRADASI yang diselenggarakan pada 12–15 Desember 2024 di Taman Syailendra Cottage, Dieng, Jawa Tengah. Munas ini mengusung tema “Kolaborasi Membangun Negeri Menuju Indonesia Makin Cakap Digital” dan dihadiri ratusan peserta dari seluruh wilayah Indonesia.

Upi merupakan tokoh yang dikenal luas dalam bidang literasi digital dan kebebasan pers. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Duta Literasi Digital Nasional GRADASI dan juga Duta Literasi Digital Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode 2021–2023.

Selain kiprahnya di GRADASI, Upi juga merupakan pendiri dan CEO PT Kabar Grup Indonesia (KGI Network), serta aktif di berbagai organisasi antara lain sebagai Wakil Ketua Umum AMSI, Ahli Pers Dewan Pers, dan anggota AJI. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Edukasi Peradaban Indonesia dan tergabung dalam beberapa dewan pertimbangan dan ekonomi.

Berbagai penghargaan telah diterimanya, termasuk Nusa Dharma Pustaloka (2022), Udin Award (2009), KPID Award (2010), dan Hellman Hammet Award (2011) dari Human Rights Watch.

Dalam pidatonya, Upi menyampaikan bahwa GRADASI memiliki peran penting sebagai penggerak literasi digital yang adaptif dan berpihak kepada rakyat.

“GRADASI tidak hanya hadir untuk pelatihan dan kampanye digital, tetapi kami siap menjadi stakeholder utama dalam melahirkan regulasi yang melindungi hak-hak digital warga negara dan memperkuat posisi Indonesia dari dominasi platform asing. Kita tidak bisa hanya menjadi pasar, Indonesia harus menjadi produsen solusi digital,” tegas Upi.

Ia juga mengungkapkan bahwa GRADASI saat ini tengah menyusun naskah akademik serta kerangka regulasi strategis bersama para pakar dari dunia akademik, untuk merespons berbagai ancaman di ruang digital seperti disinformasi, ujaran kebencian, dan manipulasi data.

“Ini kontribusi konkret kami agar ruang digital Indonesia menjadi ruang yang aman, sehat, dan produktif,” imbuhnya.

GRADASI, yang berdiri sejak 2016 di Yogyakarta, kini memiliki struktur organisasi di 38 provinsi. Kepengurusan nasional yang baru dilantik ini terdiri dari 117 orang.